Bagaimana Gerakan dalam Tari Pasambahan?

image

Tari Pasambahan adalah tari tradisional yang berasal dari Sumatera Barat. Lalu, apa saja gerakan yang terdapat dalam Tari Pasambahan tersebut?

Dalam menari Tari Pasambahan terdapat beberapa sesi didalamnya. Pada sesi pertama atau tarian pembuka biasanya dimulai dengan penari pria yang menari dengan gerakan pencak silat khas Minang. Kemudian setelah tarian pembuka para penari wanita bergabung dan kemudian menari bersama dengan penari pria. Para penari wanita menari dengan gerakan yang anggun dan penari pria menari dengan gerakan pencak silatnya.

Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan sesi pasambahan atau persembahan. Dalam sesi ini penari wanita yang membawakan perlengkapan persembahan datang mendatangi tamu diiringi dengan penari wanita lainnya yang menari dengan gerakan yang lemah gemulai. Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan tarian penutup. Dalam tarian penutup ini para penari pria dan wanita menari bersama lagi dengan gerakan seperti tadi hingga selesai.

Menurut Sedyawati (1986) salah satu yang membuat ciri khas budaya dari suatu karya tari adalah dari segi gaya, disamping karakteristik atau sifat dan pola garap koreografi. Menurut Sedyawati, gaya merupakan ciri budaya yang lahir dari komunitas tari yang pada gilirannya direfleksikan lewat karya tari. Gaya juga muncul pada karya tari seniman individual yang berakar pada pengembangan kualitas tari tradisi.

Tari Pasambahan karya Syofyani yang berakar pada tradisi Melayu dan Minangkabau, secara tidak langsung mempengaruhi gaya tari karya Syofiani tersebut, dalam bentuk tari kreasi baru Minangkabau. Salah satu yang menyebabkan eksisnya karya tari Syofiani ditengah-tengah masyarakat diasumsikan adalah faktor gaya tari. Karena gaya tari Syofyani mengadopsi dua genre tari tradisi di Sumatera Barat yaitu gaya Melayu dan gaya Minangkabau. Gaya gerak ini lahir akibat penggabungan yang ditata Syofyani bersumber pada gaya tari Melayu dan minangkabau.

Pada karya tari Pasambahan Syofyani selalu mengedepankan masalah karakteristik laki-laki dan wanita, yang berbeda dalam setiap garapan karya tarinya. Jarang sekali Syofiani menggarap karya tari yang memiliki karakter yang sama untuk setiap tarian. Sebab itu, dalam tarian yang diciptakan Syofyani selalu hadir dua karakter dalam karyanya, yaitu karakter geak laki-laki dan karaktergerak wanita.Gerakan-gerakan yang di ambil dari Tari Pasambahan di ambil dari pencak silat dan untuk gerakan wanita semuanya diambil dari gerakan bunga-bunga silat (jadi tidak keras).

Sikap tubuh yang tetap muncul dari setiap gerakan tari Pasambahan yaitu selalu memperlihatkan posisi pitunggua dan tegak berdiri pada penari laki-laki dan penari wanita.Sikap tubuh yang dipertunjukan sesuai dengan gerakan yang terdapat pada pencak silat dan bunga-bunga silat.

Alan Lomax dikutip dalam Indrayuda (2013), gaya adalah sesuatu yang menyebabkan terjadinya bentuk yang khas atau spesifik. Gaya adalah sikap pembawaan tari. Dimana gaya menyangkut dengan tata cara atau cara-cara bagi penari meggerakkan bentuk gerak tari. Yang mana cara-cara atau prilaku bergerak tersebut menjadikan ciri tertentu bagi tari tersebut. Faktor internal yang dipengaruhi gaya dilihat dari segi tekstual, sementara faktor eksternal dilihat dari segi kontekstual. Gaya tari apabila dilihat dari tekstual, yang muncul adalah masalah-masalah teknik dan system, yang berhubungan dengan bentuk atau wujud dari teknik gerak tari serta klasifikasi bagian per-bagian dari tari. Sebab itu gaya tidak juga bisa dilepaskan dari penata tari dan penari.

Berdasarkan temuan dan kajian teori diatas dapat disimpulkan bahwa tari Pasambahan karya Syofyani merupakan tarian yang untuk menyambut para tamu yang dilakukan didalam gedung. Bahwa tari Pasambahan ini memiliki penggabungan gaya tarinya yaitu adanya gaya Melayu dan gaya Minangkabau. Pada penggabungan dua gaya tersebut memunculkan suatu ciri khas tersendiri dari Tari Pasambahan karya Syofyani, menyebabkan tari ini sering mendapatkan undangan ataupun diminta oleh konsumen untuk mengisi berbagai acara atau upacara, baik bersifat adat maupun seremoni pemerintahan. karakter gerak dalam sebuah tarian tentunya berkaitan dengan aktivitas dari seorang pencipta tari tersebut dan bersumberkan dari aktivitas sehari-hari masyarakat Minangkabau. Pada karya tari pasambahan Syofiani selalu mengedepankan masalah karakteristik laki-laki dan wanita, yang berbeda dalam setiap garapan karya tarinya. Jarang sekali Syofiani menggarap karya tari yang memiliki karakter yang sama untuk setiap tarian. Sebab itu, dalam tarian yang diciptakan Syofiani selalu hadir dua karakter dalam karyanya, yaitu karakter gerak laki-laki dan karaktergerak wanita.

Pada Tari Pasambahan karya Syofyani ini Syofyani sebagai penata dalam tarian ini membedakan gerakan antara penari laki-laki dan penati wanita.Gerakan laki-laki di ambil dari gerakan-gerakan pencak silat, dan untuk gerakan wanita semuanya diambil dari gerakan bunga-bunga silat (jadi tidak keras).

Faktor eksternal lebih kepada dorongan atau pengaruh sosial budaya atau adat istiadat yang berlaku pada tempat lahir, tumbuh dan berkembangnya tarian tersebut.Disisi lain faktor internal adalah terkait dengan ide atau gagasan, maupun perilaku pencipta tari tersebut. Tari Pasambahan yang tumbuh, hidup dan berkembang dilingkungan Masyarakat Minangkabau. Pada akhirnya, tarian tersebut dipengaruhi oleh teknik pencak silat yang ada di Minang tersebut.

Syofyani melahirkan karya kreasinya, dimana karya tersebut berakar pada dua gaya. Gaya yang diadopsi dan dikembangkan oleh Syofiani adalah gaya tari dengan karakter (Melayu) dan gaya tari dengan karakter (Minangkabau) yang berakar dari galombang (pencak silat).

Berikut ini merupakan gambar gerak ragam 1

image image

image image

Berikut ini merupakan gambar gerak ragam 2
image image

image image

Berikut ini merupakan gambar gerak ragam 3

image image

image image