Kejadian kembung rumen pada sapi perah ditemukan jauh lebih banyak pedaging maupun sapi kerja. Kembung rumen dapat mengakibatkan kerugian yang besar sekali. Bagaimana gejalanya?
Pada inspeksi ditemukan perubahan yang berupa pembesaran rumen, yang tampak dari menggembungnya daerah fossa paralumbar sebelah kiri. Selaput lendir superfisial mengalami vasa injeksi. Mungkin penderita bernafas dengan mulutnya, dengan pernafasan yang bersifat dangkal, frekuen dan bersifat torakal. Untuk membebaskan gas mungkin penderita akan menjulurkan lehernya ke depan. Penderita tampak tidak tenang sebentar-sebentar berbaring, lalu segera bangun, atau berusaha berjalan tanpa tujuan yang pasti. Nafsu makan hilang sama sekali, sedang nafsu untuk minum mungkin masih ada. Pemeriksaan atas pulsus menunjukkan peningkatan (l.k. 120/menit), dan berupa sebagai pulsus piliformis. Pemeriksaan atas jantung kadang-kadang ditemukan adanya bising sistolik yang bersifat kompensatorik. Bising tersebut mungkin akan hilang dengan menurunnya tekanan di dalam rumen.
Rumen yang mengalami distensi ke arah medial dapat diketahui dengan cara palpasi rektal. Pada perkusi atas daerah rumen akan ditemukan suara timpanis. Karena cepatnya pembentukan gas di dalam rumen, yang kadang-kadang sampai 2 l/menit penderita dapat mati dalam waktu singkat. Dalam keadaan perakut, penderita dapat menemui ajalnya hanya dalam waktu setengah sampai satu jam, sehabis memakan pakan yang dapat menghasilkan gas.
Referensi: Subronto. 1985. Ilmu Penyakit Ternak I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.