Bagaimana Gejala Penyakit Polio?

Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf, khususnya pada balita yang belum melakukan vaksinasi polio. Bagaimana Gejala Penyakit Polio?
image

Kebanyakan penderita polio tidak menyadari bahwa diri mereka terinfeksi karena virus polio pada awalnya hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak sama sekali.

Penderita polio dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu polio non-paralisis, polio paralisis, dan sindrom pasca-polio.

Sumber

Meskipun telah dinyatakan sebagai negara bebas polio oleh WHO, tidak menutup kemungkinan bahwa virus ini masih bisa muncul kembali di Indonesia. Hal ini dapat terjadi apabila orang yang terjangkit polio dari negara lain memasuki Indonesia, dan menularkan virus ini kepada orang lainnya.

Maka dari itu, langkah pencegahan melalui vaksinasi masih sangat penting dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit polio seumur hidup, terutama pada anak-anak.

Anak-anak harus diberikan empat dosis vaksin polio tidak aktif, yaitu pada saat mereka berusia 2 bulan, 4 bulan, antara 6 – 18 bulan, dan yang terakhir adalah pada usia antara 4 - 6 tahun.

Vaksin polio dengan virus tidak aktif memiliki kemungkinan mendekati 100 persen untuk secara efektif mencegah polio setelah tiga kali penyuntikan, dan aman bagi orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah. Efek samping yang umumnya terjadi setelah pemberian suntikan adalah rasa sakit dan kemerahan pada titik penyuntikan.

Orang dewasa yang harus mendapatkan serangkaian vaksin polio adalah mereka yang belum pernah divaksinasi atau status vaksinasinya tidak jelas.

Sumber

Penyakit polio disebabkan oleh polio virus yang umumnya masuk melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus tersebut. Sama halnya seperti cacar, polio hanya menjangkiti manusia. Dalam tubuh manusia, virus polio menjangkiti tenggorokan dan usus. Selain melalui kotoran, virus polio juga bisa menyebar melalui tetesan cairan yang keluar saat penderitanya batuk atau bersin. Dalam beberapa kondisi, infeksi virus ini dapat menyebar ke aliran darah dan menyerang sistem saraf.

Imunisasi atau pemberian vaksin polio dapat meminimalisasi terjangkit virus polio. Anak-anak, wanita hamil dan orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah, sangat rentan terkena virus polio jika di daerah mereka tidak mengikuti program imunisasi atau tidak memiliki sistem sanitasi yang bersih dan baik.

Orang-orang yang belum divaksinasi akan memiliki tingkat risiko terjangkit polio yang tinggi jika melakukan atau mengalami hal-hal seperti berikut ini.

  • Tinggal serumah dengan penderita polio.
  • Sistem kekebalan tubuh yang menurun.
  • Bepergian ke daerah di mana polio masih kerap terjadi.
  • Telah melakukan operasi pengangkatan amandel.

Sumber