Bagaimana gejala Klinis infeksi tuberculosis pada hewan?

Ada juga kelompok dari organisme-organisme yang dirujuk sebagai atypical tuberculosis. Ini melibatkan tipe-tipe lain dari bakteri yang ada dalam keluarga Mycobacterium. Seringkali, organisme-organisme ini tidak menyebabkan penyakit dan dirujuk sebagai colonizers karena mereka hanya hidup bersama dengan bakteri-bakteri lain dalam tubuh kita tanpa menyebabkan kerusakan. Pada saat-saatnya, bakteri-bakteri ini dapat menyebabkan infkesi yang adakalanya secara klinik seperti khas tuberculosis. Ketika atypical mycobacteria ini menyebabkan infeksi, mereka seringkali sangat sulit disembuhkan. Sering, terapi obat untuk organisme-organisme ini harus diberikan untuk satu setengah sampai dua tahun dan memerlukan banyak obat-obat.

Penyakit kronik pada sapi ternak dapat tetap berjalan subklinis untuk masa yang lama tetapi akhirnya akn menyebabkan tanda-tanda bronkopneumonia kronik. Kerusakan jaringan paru yang luas menyebabkan kesulitan bernapas yang progresif dan kematian. Pada anak sapi dapat timbul pembengkakan kelenjar getah bening retrofaringeal. Sapi perah dapat menunjukkan adanya mastitis ringan dengan indurasi progresif dari kelenjar susunya.Adanya benjolan-benjolan putih (tuberkel) yang terdapat pada paru-paru.
Pada umumnya mycobacteria bersifat resisten terhadap berbagai faktor fisik dan desinfektan kimia. Resisten ini disebabkan oleh kandungan lipida dalam dinding sel. Bahan yang mengandung tuberkulosis tetap hidup dalam karkas yang membusuk dan tanah lembab selam 1-4 tahun. Dalam tinja sapi yang kering mikroba ini dapat bertahan selam 150 hari. Pembekuan tidak mempengaruhi daya hidup mikroba. Kekeringan mempengaruhi daya hidup mikroba bila dilakukan bersamaan dengan sinar matahari. Mikroba ini resisten terhadap asam dan basa, namun fenol (5%), lisol (3%), dan kresol berdya kerja sedang.