Bagaimana gejala yang dialami hewan atau sapi yang menderita Lekosis enzootis bovina (EBL)?
Infeksi umumnya berlangsung secara subklinis. Dalam stadium pre-klinis biasanya keadaan umum tidak terganggu. Pada sebagian sapi yang terhama secara alami timbul limfositosis persiste sesudah waktu selama satu tahun atau lebih: di antara hewan yang memperlihatkan limfositosis persisten ada yang menderita pembesaran kelenjar-kelenjar limfa (limfoma). Dikira bahwa 70 - 95% dari hewan dengan limfositosis persisten akhirnya mati karena EBL. Pada perusahaan yang terinfeksi berat maka 40 - 60% daripada hewan memperlihatkan gambar analisis darah yang berlainan; disangka bahwa pembentukan limfoma (lekosis) adalah akibat limfositosis persisten.
Sewaktu limfositosis maka jumlah limfosit dapat bertambah secara sedang atau menyolok: demikian pula jumlah sel-sel eosinofil dapat bertambah. Tetapi jumlah granulosit umumnya tinggal biasa. Juga morfologi limfosit dapat berubah (merupakan selsel imatur). Jumlah selsel putih pada sapi umumnya bervariasi menurut umur. Pada tahun-tahun pertama jumlah limfosit lebih tinggi daripada umur tua.
Pada umur kira-kira 3 tahun maka pada sapi normal terlihat jumlah limfosit yang berkisar di antara 4-6 ribu sel per mm kubik. Di berbagai negara hanya ditemukan sedikit informasi mengenai jumlah darah putih pada populasi populasi sapi. Bila spesimen darah diperiksa dengan maksud menentukan adanya limfositosis, maka umumnya dimulai dengan menghitung jumlah darah putih seluruhnya. Bila jumlah ini ternyata di atas angka tertentu maka barulah dilakukan diferensiasi untuk menentukan jumlah limfosit.
Bila hewan sakit menderita limfoma maka diagnosis tidak sulit. Kelenjar-kelenjar limfa yang membengkak dapat dipalpasi malahan dari jauh sudah dapat dilihat. Kematian sekonyong-konyong yang jarang sekali terjadi dapat disebabkan oleh kesobekan limpa. Bila hewan memperlihatkan pembesaran kelenjar getah bening maka umumnya juga alatalat tubuh dalam (hati, ginjal, jantung) juga sudah diserang tumor-tumor. Umumnya penyakit berjalan cara lambat dan menahun tetapi sekali-kali gejala klinis baru terlihat pada stadium penyakit akhir. Kebanyakan kasus lekosis terlihat pada sapi berumur 4 - 8 thn. Penyakit ini terjadi pada beberapa famili tertentu dan diduga karena pengaruh genetis.