Bagaimana gejala klinis dari penyakit blackleg?

Blacklegdisebut juga Radang paha merupakan penyakit infeksi, tidak menular secara kontak, menyerang hewan ruminansia yang ditandai dengan gangrene otot dan miositis emphysematosa terbatas,penyebabnya adalah clostridium Chauvoei.Penyakit Randang paha ditemukan di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Clostridium Chauvoei bisa membentuk sporan sehingga tahan terhadap pengaruh fisisk maupun kimiawi

image

Seringkali pada awalnya hewan tidak menunjukan gejala - gejala yang nampak untukdiamati, dan menyebabkan kematian terutama pada hewan di padang pengembalaan. Ada juga yang menunjukan gejala-gejala seperti demam tinggi, kurang nafsu makan,depresi, kepincangan dan diikuti oleh pembengkakan yang muncul dari dalam otot seperti pinggul, panggul, dada atau bahu.Bagian yang mengalami pembengkakan menyebar dan mempunyai konsistensi yang lembek, menghasilkan karakteristik yang berderak apabila ditekan dengan tangan hal ini desebabkan oleh adanya gas dibawah kulit (Anonimous, 2007).

Bangkai hewan yang mati karena penyakit blackleg akan mengalami pembusukan yang sangat cepat, kaki –kaki menjulur dan kaku, mulut berbusa, keluar darah dari anus dan lubang hidung, pembenmgkakan dibawah kulit yang apabila di buka terdapat caira dan gas.Menurut Smith (1996) gejala klinis yang mencolok adalah pada pangkal kaki belakang yang terserang dengan gejala awal pincang diikuti terbentuknya peradangan di bagian atas kaki yang meluas secara cepat. Jaringan yang terserang jika diraba berkrepitasi yang disebabkan penumpukan gas di bawah kulit. Timbul demam yang tinggi dan pernafasan meningkat, hewan terdengar mendengkur dengan gigi gemertak.

Kematian terjadi mendadak antara 1-2 hari setelah timbul gejala serta dapat terjadi pendarahan pada hidung dan dubur.Pemeriksaan sediaan ulas darah secara cepat dapat membedakan dengan penyakit antraks,pengendalian dan pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi masal di daerah tertular setiap tahun untuk ternak umur 6 bulan sampai 3 tahun. Pengobatan hewan sakit dapat dilakukan dengan suntikan penisilin dosis tinggi. Hewan yang mati karena radang paha dilarang dipotong untuk dikonsumsi dagingnya. Bangkai dimusnahkan, kandang serta peralatan disucihamakan dengan desinfektan (Anton, 2004).

Menurut Floyd(1994), penyakit ini diawali dengan kepincangan, kehilangan nafsu makan, demam dan depresi. Hewan akan mati dalam waktu 12 sampai 48 jam setelah menunjukan gejala sakit, Pengobatan dengan menggunakan penicillin dosis yang tepat akan membantu proses penyembuhan.Hewan yang sembuh dan bertahan hidup kemungkinan akan menderita deformitas permanen, Pada hewan yang mati karena penyakit blackleg ditemukan lesi dan pembengkakan jaringan otot yang terkena (kaki, leher, pinggul, dada, bahu, punggung atau di tempat lain), pada bagian yang mengalami pembengkakan akan menimbulkan penumpukan gas yang merupakan akibat dari akumulasi cairan, yang diproduksi oleh bakteri clostridium chaunvoei. Pengaruh dari penimbunan gas dapat dirasakan apabila ditekan, bergerak dan menimbulkan suara yang berderik di bawah kulit (Anonimous, 2004).