Bagaimana gejala klinis dan perubahan patologis dari penyakit candidiasis pada unggas?

Candidiasis merupakan penyakit mikal yang disebabkan oleh Candida. Candida
telah dikenal dan dipelajari sejak abad ke-18. Penyakit ini terutama disebabkan
oleh hygiene yang tidak baik. Candida dapat hidup sebagai saprobe tanpa
menyebabkan kelainan pada berbagai permukaan tubuh manusia dan hewan.
Khamir ini tergolong patogenik dan menimbulkan penyakit (mikosis). Pada
keadaan tertentu, Candida menjadi patogen dan menyebabkan penyakit yang
disebut candidiasis atau candidosis. Adakalanya, dalam medium perbiakan
khamir ini tumbuh dengan membentuk meselium-semu (pseudo-myselium)
sehingga menampakan dirinya sebagai kapang. Hal ini tampak dari kelompok
khamir Candida spp seperti Candida albicans. Candida spp dikenal sebagai fungi
dimorfik yang secara normal ada pada saluran pencernaan, saluran pernafasan
bagian atas dan mukosa genital pada mamalia.

image

Gejala Klinis
Gejala pada ayam terserang candidiasis tidak terlalu spesifik, namun akibat penyakit ini pertumbuhan ayam menjadi terhambat, bulu berdiri, atau ayam mengalami diare.

Patologi
Terdapat luka serius terutama di daerah saluran pencernaan bagian atas seperti mulut, pharynx, esophagus, dan tembolok. Namun luka ini bisa tumbuh juga di proventriculus. Pada kasus yang lebih kronis, akan ditemukan adanya daerah yang menonjol dan berwarna putih yeng disertai dengan pembentukan ulseryang berbentuk sirkular pada mukosa tembolok. Pada kasus yang berat, permukaan yang menonjol cenderung mengelupas; lesi pada mukosa tembolok yang bersifat ekstensif dikenal dengan nama ”turkish towel” (handuk turki). Perubahan pada mukosa dapat juga berbentuk daerah membran semu yang mengandung material nekrotikan yang mudah dilepas dari permukaan mukosa tersebut. Secara histopatologi dapat dilihat adanya nekrosis pada epitel skuamus kompleks tembolok dan pembentukan ulser atau membran difteroid sampai pseudodifteritik pada mukosa. Pada lesi daerah esophagus dan proventriculus dapat ditemukan adanya spora dan hyphae C.albicans. Lesi
difteroid dapat juga ditemukan pada proventriculus dan usus.