Bagaimana faktor yang memengaruhi dan dasar penetapan kecukupan karbohidrat?

Bagaimana faktor yang memengaruhi dan dasar penetapan kecukupan karbohidrat ?

Banyak orang bingung tentang karbohidrat, tetapi perlu diingat bahwa lebih penting untuk mengonsumsi karbohidrat sebagai makanan sehat daripada mengikuti diet ketat yang membatasi atau menghitung jumlah gram karbohidrat yang dikonsumsi. Bagaimana faktor yang memengaruhi dan dasar penetapan kecukupan karbohidrat ?

1 Like

Kecukupan energi, kecukupan karbohidrat seseorang dipengaruhi oleh ukuran tubuh (berat badan), usia atau tahap pertumbuhan dan perkembangan, dan aktifitas fisik. Ukuran tubuh dalam arti masa otot yang semakin besar dan aktifitas fisik yang semakin tinggi berimplikasi pada kecukupan karbohidrat yang semakin tinggi.

Ada dua pendekatan untuk menghitung kebutuhan karbogidrat bagi setiap kelompok umur dan jenis kelamin. Pertama didasarkan pada cara by difference. Untuk menghitung kecukupan karbohidrat dilakukan by difference karena kecukupann energi, protein dan lemak sudah diperoleh. Ini artinya kecukupan karbohidrat dihitung dengan total kecukupan energi dikurangi total energi dari kecukupan protein dan kecukupan lemak. Perhitungan kecukupan karbohidrat dengan prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
image
Hasil perhitungan kecukupan karbohidrat berdasarkan cara pertama ini (by difference) berdasarkan distribusi persentase energi zat gizi makro bagi disajikan pada Tabel 13.

Cara kedua adalah dengan mengunakan hasil review yang dilakukan IOM (2005) bahwa kebutuhan karbohidrat bayi yang didasarkan karbohidrat dari ASI yang cukup adalah 60g/org/hari. Selanjutnya pada remaja dan dewasa 100 g/org/hari. Hasil review IOM (2005) menunjukkan kebutuhan karbohidrat remaja dan dewasa Laki laki dan Perempuan relatif sama yaitu 100 g/org/hari. Dengan mempertimbangkan perlu ditambah sejumlah dua kali koefisien variasi (30%) untuk menjadikan kecukupannya, maka kecukupan karbohidrat bagi perempuan dan laki-laki remaja atau dewasa adalah 130 g/org/hari.

Bagi ibu menyusui didasarkan pada junlah kebutuhan karbohidrat bagi Perempuan dewasa, yaitu 100 g/org/hari, ditambah dengan jumlah karbohidrat untuk produksi ASI yaitu 60 g/orang/hari, sehingga kebutuhan karbohidrat bagi busui adalah 160 g/org/hari. Dengan mempetimbangkan perlu ditambah sejumlah dua kali koefisien variasi (30%) untuk menjadikan kecukupannya, maka kecukupan karbohidrat bagi busui adalah 210 g/org/hari.

Bagi ibu hamil kebutuhannya adalah sejumlah kebutuhan perempuan dewasa (100
g/hari) ditambah kebutuhan karbohidrat janin yaitu 33 g/org/hari, sehinga total kebutuhannya adalah 133 g/org/hari. Untuk dijadikan kecukupan perlu ditambah 30% seperti halnya pada ibu menyusui maka kecukupan karbohidrat bumil adalah 175 g/org/hari. Bila karbohidrat terlalu rendah akan memicu glukoneogenesis yang tidak efisien (energically expensive) dan ini sebaiknya dihindari (IOM, 2005).

Kecukupan total serat pangan pada remaja dan dewasa didasarkan pada review IOM (2005) tentang penelitian manfaat total serat pangan dalam mengendalikan kolesterol terkait dengan menurunkan risiko penyakit jantung koroner, yaitu 14 g/1000 kkal. Angka yang sama juga diterapkan pada anak 1-8 tahun untuk mencegah konstipasi (sulit buang air besar). Anjuran kecukupan serta ini berarti semakin rendah konsumsi atau kecukupan energi seseorang semakin rendah pula kecukupan serat pangannya. Anjuran kecukupan serat ini harus disertai dengan anjuran minum yang memenuhi kecukupan air. Anjuran rasio serat pangan tidak larut air dan serat pangan larut air adalah 3 : 1. Tidak ada bukti bahwa kebutuhan total serat pangan bumil dan busui berbeda dengan perempuan. Tidak perlu dianjurkan kecukupan serat bagi bayi (IOM, 2005). Angka kebutuhan total serat pangan pada Tabel 13.
image

Referensi

Hardinsyah et al,. 2013. Kecukupan Energi, Protein, Lemak Dan Karbohidrat. Artikel Ilmiah. Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB dan Departemen Gizi, FK UI.