Bagaimana evakuasi saat menemukan korban di alam bebas atau hutan?

evakuasi korban petualang
Evakuasi adalah salah satu tahapan dalam Pertolongan Pertama yaitu untuk memindahkan korban ke lingkungan yang aman dan nyaman untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut.

Prinsip Evakuasi

  • Dilakukan jika mutlak perlu
  • Menggunakan teknik yang baik dan benar
  • Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih serta memiliki semangat untuk menyelamatkan korban dari bahaya yang lebih besar atau bahkan kematian

Alat Pengangutan

Dalam melaksanakan proses evakusi korban ada beberapa cara atau alat bantu, namun hal tersebut sangat tergantung pada kondisi yang dihadapi (medan, kondisi korban ketersediaan alat). Ada dua macam alat pengangkutan, yaitu:

  1. Manusia

Manusia sebagai pengangkutnya langsung. Peranan dan jumlah pengangkut mempengaruhi cara angkut yang dilaksanakan.

Bila satu orang maka penderita dapat:

Dipondong : untuk korban ringan dan anak-anak

Digendong : untuk korban sadar dan tidak terlalu berat serta tidak patah tulang

Dipapah : untuk korban tanpa luka di bahu atas

Dipanggul/digendong

Merayap posisi miring

Bila dua orang maka penderita dapat:

Maka pengangkutnya tergantung cidera penderita tersebut dan diterapkan bila korban tak perlu diangkut berbaring dan tidak boleh untuk mengangkut korban patah tulang leher atau tulang punggung.

Dipondong : tangan lepas dan tangan berpegangan

Model membawa balok

Model membawa kereta
  • Alat bantu

    Tandu permanen

    Tandu darurat

    Kain keras/ponco/jaket lengan panjang

    Tali/webbing

Persiapan

Yang perlu diperhatikan:

  1. Kondisi korban memungkinkan untuk dipindah atau tidak berdasarkan penilaian kondisi dari: keadaan respirasi, pendarahan, luka, patah tulang dan gangguan persendian

  2. Menyiapkan personil untuk pengawasan pasien selama proses evakuasi

  3. Menentukan lintasan evakusi serta tahu arah dan tempat akhir korban diangkut

  4. Memilih alat

  5. Selama pengangkutan jangan ada bagian tuhuh yang berjuntai atau badan penderita yang tidak daolam posisi benar