Cysticercosis adalah penyakit kecacingangan yang disebabkan oleh cacing pita atau Cycsticercus. Parasit ini termasuk ke dalam Kelas Eucestoda, Ordo Cyclophyllidea, Keluarga Taeniidae, Genus Taenia, dan Spesies Taenia solium.
Cacing pita juga dikenal dengan sebutan “human pork tapeworm”. Agen infektif penyakit ini adalah pada fase metacestoda. Cacing pita dewasa hidup dalam usus manusia dan mampu tumbuh hingga mencapai 2 – 8 meter. Setidaknya, terdapat 2 (dua) jenis cacing pita, yaitu Taenia solium (pada babi) dan Taenia saginata (pada sapi). Cacing pita stadium larva dari T.solium yang terdapat dalam daging babi disebut Cysticercus cellulose, sedang stadium larva dari T.saginata yang terdapat dalam daging sapi disebut Cysticercus bovis atau C.innermis.
Cysticercosis merupakan salah satu penyakit zoonosis dimana manusia sebagai inang (host) yang menularkan ke sapi melalui telur dalam segmen yang keluar bersama feses. Sapi dan babi akan terinfeksi apabila menelan telur dalam segmen tersebut (proglotida) melalui rumput yang terkontaminasi. Adanya cysticercus di dalam jaringan akan menyebabkan degenarasi sel di sekitarnya. Apabila jumlah kista cukup banyak, maka sebagian atau seluruh karkas terpaksa harus dimusnahkan karena dapat membahayakan kesehatan manusia. Disamping mempunyai dampak kesehatan, kerugian ekonomis yang ditimbulkan akibat penyakit ini juga terbilang besar.