Bagaimana etika komunikasi di media sosial yang baik?

Memperhatikan etika komunikasi di media sosial adalah salah satu hal yang memang penting untuk dilakukan. Bagaimana tidak, media sosial saat ini menjadi bagian dari cara berkomunikasi yang paling digemari orang. Kemudahan dalam komunikasi memang bisa ditemui dengan adanya media sosial ini. Bentuknya pun beragam, dimana pada dasarnya komunikasi yang akan dilakukan biasanya bersifat jaringan luas dan saling terhubung satu sama lain. Oleh karenanya, apabila dalam berkomunikasi di media sosial tidak memperhatikan etika, maka bisa saja seseorang tersebut menjadi bermasalah hingga menimbulkan konflik dengan orang lain.

Bagaimana etika komunikasi di media sosial yang baik ?

Media sosial adalah salah satu bentuk komunikasi digital saat ini. Memang ada ciri-ciri media sosial yang khas yang bisa kita ketahui. Melalui media sosial, banyak orang bisa terhubung dengan mudah. Penyebaran informasi pun relatif lebih cepat dengan adanya media sosial. Ini adalah termasuk jenis metode komunikasi daring. Berikut ini adalah beberapa macam etika yang perlu diperhatikan saat berkomunikasi di media sosial:

1. Selalu perhatikan penggunaan kalimat
Penggunaan kalimat merupakan bagian yang penting saat berkomunikasi menggunakan media sosial. Kalimat-kalimat dengan susunan yang tepat, disertai tanda baca yang tepat juga merupakan salah satu bagian yang penting supaya etika komunikasi bisa dijaga dengan baik. Hindari menggunakan kalimat-kalimat yang tidak utuh. Kalimat yang tidak utuh bisa memicu timbulnya ambiguitas sehingga bisa menjadi sumber dari kesalahpahaman.

2. Berhati-hati saat menggunakan huruf
Menggunakan huruf dengan benar juga menjadi bagian dari etika komunikasi di media sosial. Mudahnya, selalu gunakan huruf yang wajar. Menulis sesuatu di media sosial dengan menggunakan huruf kapital semua bisa memberikan kesan marah, kecewa dan menantang.

Sebaliknya, menggunakan huruf yang cenderung kecil semua akan menandakan seseorang terlalu abai dan tidak serius mengenai informasi yang sedang akan ia bagikan. Oleh karenanya, penggunaan huruf yang sesuai dan wajar bisa menunjang etika yang baik saat berkomunikasi.

3. Perhatikan pemilihan warna huruf
Warna huruf juga penting untuk diperhatikan. Beberapa media sosial biasanya memberikan fitur ini untuk menambah keragaman dari jenis tulisan yang akan diberikan seseorang. Menggunakan warna huruf merah dengan tulisan yang tebal bisa memiliki kesan menantang dan marah. Persepsi orang yang berbeda-beda ini menjadi alasan mengapa penulisan huruf dengan warna yang standar menjadi penting.

4. Pemilihan simbol dan ikon yang tepat
Dalam media sosial, banyak sekali simbol dan ikon yang seringkali disertakan dalam sebuah informasi atau tulisan. Ada dikenal simbol emoji atau sticker dan lain sebagainya. Manakala akan menggunakan simbol tersebut, pastikan simbol yang digunakan juga tepat.

Menggunakan simbol wajah cemberut pada tulisan juga akan membangun persepsi orang dengan kuat. Oleh karena itu, berhati-hati dalam menggunakan simbol dan ikon adalah penting. Bila perlu, justru hindari menggunakan simbol atau ikon sehingga tulisan dan informasi yang kita buat lebih bersifat netral.

5. Menggunakan bahasa yang sesuai
Bahasa yang sesuai di sini adalah menunjukkan bagaimana tata krama kita saat berkomunikasi dengan orang lain. Perhatikan dengan siapa kita berbicara. Jangan sampai keluar bahasa-bahasa yang kurang sopan pada orang tertentu sehingga etika dalam komunikasi ini menjadi hilang. Pastikan ini juga menjadi salah satu hal yang diperhatikan saat menggunakan media sosial. Ada efek media sosial yang bisa saja tergantung dari hal ini.

6. Memberikan respon dengan segera
Saat dihubungi melalui media sosial, pastikan kita juga memberikan respon dengan segera. Menunda-nunda untuk memberikan respon atau bahkan mengabaikannya akan memberikan kesan yang jelek. Apalagi sekarang ini banyak sekali media sosial yang juga sudah melengkapi fitur pemberitahuan bahwa pesan yang disampaikan sudah dibaca oleh penerima pesan.

7. Memberikan informasi yang memiliki referensi jelas
Ini adalah poin paling penting dari hampir semua poin yang membahas mengenai etika dalam menggunakan komunikasi media sosial. Informasi yang disebarkan tanpa referensi yang jelas akan menimbulkan efek berantai terhadap setiap orang.

Hal ini bisa mengundang kesimpang-siuran berita yang tentu saja sangat tidak diharapkan. Istilah yang mungkin kita kenal saat ini adalah berita hoax. Bahkan, hal ini bisa diperkarakan pula di hukum bila penyebaran informasi palsu tersebut memang disengaja. Ada pengaruh media sosial yang bisa berfungsi secara cepat dalam hal penyebaran info.

Terakhir, hindari melakukan komunikasi yang memancing pertentangan melalui media sosial. Mengingat persepsi orang yang berbeda terhadap paparan informasi, maka kita juga harus memperhatikan hal ini supaya terhindar dampak negatif dari media sosial.

Itulah beberapa macam etika yang perlu kita perhatikan. Jangan sampai media sosial yang fungsinya membantu setiap orang untuk saling terhubung justru memicu permasalahan akibat etika yang tidak diperhatikan. Dengan menggunakan komunikasi yang tepat, maka kita bisa memanfaatkan media sosial dengan lebih baik. Masih ada banyak lagi sebenarnya etika yang perlu diperhatikan, namun setidaknya beberapa poin tadi bisa menjadi etika komunikasi di media sosial yang paling dasar yang bisa mulai kita terapkan.

Etika menggunakan internet, yang didalamnya adalah media sosial, telah dirumuskan oleh The Internet Engineering Task Force (www.ietf.org) yang didokumentasikan dalam dokumen RFC yaitu RFC1855. Petunjuk itu dikenal dengan nama Netiquette atau yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Netiket.

Pada dasarnya netiquette merupakan panduan untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan kaidah normatif di lingkungan Internet. Dengan mematuhi peraturan ini, maka akan sangat bermanfaat dan membantu dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain tanpa harus mengalami masalah atau tanpa harus mengalami salah pengertian dengan orang lain.

Aturan Inti Netiquette adalah sebagai berikut :

  1. Kita semua manusia, bahkan saat berada di Internet sekalipun.

    Jangan pernah lupa bahwa orang yang sedang membaca e-mail atau posting adalah manusia dengan perasaan yang bisa saja terluka. Diharapkan untuk tidak mengirim komentar yang bernada menyerang tapi bersikaplah saling membangun.

    Jangan pernah mengetik isi pesan dengan menggunakan huruf besar semua, meskipun itu hanya pesan singkat, balasan ke suatu posting di forum, atau di dalam sebuah e-mail. Dengan menulis pesan menggunakan huruf besar semua, sama artinya sedang berteriak

    Jangan pernah mengirim posting apapun yang tidak layak untuk disampaikan ke orang lain. Ingatkan orang lain jika melakukan flaming. Flaming adalah ketika seseorang atau sekelompok orang mengekspresikan hal-hal negatif mengenai situasi tertentu. Alasan untuk mengingatkan orang yang melakukan hal ini adalah karena beberapa orang mungkin tidak tahu jika orang tersebut sedang melakukan flaming.

  2. Ikuti aturan seperti di kehidupan nyata saat online.

    Bersikap dan bertindak dengan selalu memperhatikan etika, dan jangan buru- buru menyimpulkan sesuatu. Orang yang sedang berada di Internet datang dari berbagai penjuru dunia dan memiliki perbedaan pandangan terhadap sesuatu.

  3. Ingatlah di mana berada ketika sedang online.
    Netiquette bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Tidak semua orang mengikuti aturan yang sama. Jadi, diharapka selalu bersikap terbuka dan jika dibutuhkan, bersikap kritis tapi tetap konstruktif (membangun), dan bukan bersikap sebaliknya (negatif). Jika berada di suatu wilayah topik pembicaraan pada forum atau chating, jangan buru-buru langsung mengirim komentar, tetapi mencoba untuk menangkap ide dari apa yang sedang terjadi atau sedang dibahas. Posting yang terlalu dini dapat berpotensi menyebabkan flaming.

  4. Hormatilah orang lain ketika Anda sedang online.

    Posting dikirimkan group yang sesuai. Jika tidak dapat menemukan group yang sesuai dengan itu dan merasa bahwa posting itu harus dikirim, yakinkan bahwa Subject dari posting sesuai dengan isi posting, sehingga orang lain tahu bahwa posting tidak mengganggu topik diskusi saat itu.

Menurut Shea (1994) aturan netiket adalah sebagai berikut :

  1. Mengingat bahwa netter adalah manusia

    Jaringan Komputer mempertemukan orang-orang yang tidak akan pernah bertemu tanpa jaringan itu

  2. Mentaati standar-standar tingkah laku seperti yang dilakukan dalam kehidupan yang nyata.

    Dalam kehidupan nyata, kebanyakan orang cukup taat hukum, apakah karena wataknya begitu atau karena takut tertangkap. Dalam cyberspace, kemungkinan untuk tertangkap kadang-kadang kelihatannya sangat kecil. Dan, mungkin karena orang kadang-kadang lupa bahwa ada seorang manusia berada di tempat lain dengan sebuah komputer, ada orang berpikir bahwa dalam cyberspace tidak apa-apa kalau kita hanya menerapkan etika atau tingkah laku pribadi dengan standar yang rendah.

  3. Mengetahui di mana netter berada dalam cyberspace

    Netiket berbeda dari satu domain ke domain lainnya. Dan karena Netiket berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya, penting untuk diketahui di mana anda berada

  4. Menghormati waktu dan bandwidth orang lain

    Istilah “bandwidth” kadang-kadang digunakan sebagai sinonim untuk waktu, tetapi sebetulnya kedua kata itu berbeda. Bandwidth adalah kapasitas kabel dan saluran pembawa informasi yang menghubungkan kita satu dengan yang lainnya di cyberspace. Ada keterbatasan jumlah data yang dapat dibawa oleh selembar kabel pada suatu saat tertentu, bahkan kabel optik state of the art sekalipun. Istilah “bandwidth” sering juga digunakan untuk menggambarkan kapasitas tampungan sebuah sistem host

  5. Bersikap baik saat online

    Seperti halnya di dunia pada umumnya, kebanyakan orang yang berkomunikasi hanya ingin disukai. Jaringan, terutama kelompok diskusi membuat user menjangkau orang-orang yang tidak mungkin user temui tanpanya, tetapi tidak ada seorangpun dari mereka yang dapat melihat user. Ketika sedang online user tidak akan dinilai dari warna kulit, mata atau rambut, berat badan, umur atau pakaian, tetapi akan dinilai dari kualitas tulisan anda.

  6. Berbagi pengetahuan dengan yang ahli

    Berbagi pengetahuan itu menyenangkan. Ini adalah tradisi ‘net’ untuk waktu yang lama, dan ia dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik

  7. membantu mengendalikan perang flame (flame wars)

    “Flaming” adalah apa yang dilakukan netter ketika mereka ungkapkan sebuah opini yang diyakini dengan kuat tanpa menahan emosi. Ini adalah jenis pesan yang membuat orang memberi respons. Flaming adalah sebuah tradisi yang sudah bertahan lama (dan Netiket tidak pernah bercampur aduk dengan tradisi). Flames bisa menjadi sangat menyenangkan, baik untuk ditulis maupun untuk dibaca.

  8. Menghormati privasi orang lain

    Tidak menghormati privasi orang lain, bukan saja merupakan Netiket yang buruk; tetapi kredibilitas netter juga dapat dipertaruhkan

  9. Jangan salah gunakan wewenang anda

    Mengetahui sesuatu lebih banyak dari orang lain, atau mempunyai kuasa lebih dari mereka tidak memberikan kepada anda hak untuk memanfaatkan mereka

  10. Memaafkan kesalahan orang lain