Bagaimana ekonomi politik Marxis sebagai satu-satunya ilmu ekonomi yang dapat mengembangkan teori-teori ekonomi yang revolusioner?

marxis
Masalah terakhir yang ingin saya sampaikan dalam bagian ketiga prasaran saya ini ialah tentang ekonomi politik Marxis (EPM) sebagai satunya ilmu ekonomi yang paling mampu mengembangkan teori-teori ekonomi yang revolusioner.

EPM merupakan salah satu dari tiga komponen Marxisme dan sama sekali berbeda dengan ilmu ekonomi borjuis, karena titik tolaknya ialah hukum penyesuaian antara hubungan-hubungan produksi dengan tenaga-tenaga produktif sesuatu masyarakat. Tenaga-tenaga produktif yang terdiri dari tenaga-kerja, alat-alat kerja dan sasaran kerja merupakan unsur yang paling dinamis dan yang terus-menerus berkembang dengan kemajuan-kemajuan teknik. Tetapi dalam keadaan di mana hubungan-hubungan produksi, artinya hubungan-hubungan antara manusia dengan manusia dalam proses produksi yang dicerminkan dalam hubungan-hubungan kelas dalam masyarakat berdasarkan pemilikan atas alat-alat prduksi, menghambat perkembangan tenaga-tenaga produktif dan menghalang-halangi kemajuannya lebih lanjut, maka revolusi menjadi hal yang mutlak dengan tujuan mengubah hubungan-hubungan produksi itu sebagai satu-satunya jalan untuk membebaskan tenaga-tenaga produktif itu. Kaena ekonomi politik Marxis berpandangan, bahwa struktur ekonomi, yaitu cara produksi menentukan struktur masyarakat, maka masalah ekonomi dilihatnya sebagai sesuatu yang integral dengan masalah politik. Dengan demikian, bagi seorang yang menguasai ekonomi politik Marxis, adalah gampang sekali untuk mengerti strategi dasar ekonomi Indonesia seperti yang dikemukakan dalam Dekon.

Oleh karena itu, ekonomi politik Marxis sewajarnya diberi tempat yang pantas dalam curiculum semua universitas-universitas di negeri kita. Tetapi tentu ini tak akan ada gunanya kecuali jika yang mengajarkan mata pelajaran ini betul-betul memahaminya, menguasainya dan mencintanya. Bung Karno sendiri sudah dengan tegas memberikan kepada ilmu Marxis suatu tempat yang sangat khusus dalam perkembangan ilmu revo1usioner. Dalam suatu tulisan yang ditulis oleh Bung Karno 30 tahun yang lalu dan yang dimuat di dalam Di bawah Bendera Revolusi, Bung Karno berkata sebagai berikut: “Teori Marxisme adalah satu-satunya teori yang saya anggap kompeten buat memecahkan soal-soal sejarah, soal-soal politik dan soal-soal masyarakat”. Tiga puluh tahun kemdian Bung Karno tetap pada pendiriannya itu, yang dapat kita lihat dari pesan tertulis beliau kepada Ikatan Sarjana Rakyat Indonesia (ISRI) di mana dikatakan bahwa: “semua sarjana Indonesia yang ingin mengintegrasikan dirinya dengan Rakyat selalu mempelajari dan menguasai dua hal: pertama, situasi dan kondisi serta sejarah Rakyat dan masyarakat Indonesia; kedua, Ilmu dan teori Marxisme”.