Bagaimana Diagnosis Toksoplasmosis?

Infeksi toksoplasmosis disebabkan oleh parasit bernama Toxoplasma gondii (T. gondii). Bagaimana Diagnosis Toksoplasmosis?

image

Toksoplasmosis adalah infeksi pada manusia yang ditimbulkan oleh parasit Toxoplasma gondii (T. gondii), yang keberadaannya cukup umum di seluruh dunia. Orang dewasa dengan tingkat kesehatan baik mungkin tidak memerlukan perawatan medis apa pun untuk sembuh dari serangan toksoplasmosis.

Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh pasien.
Untuk mendiagnosis toksoplasmosis, hal yang biasanya dilakukan dokter adalah

1. Tes darah.

Meskipun terinfeksi, tes darah penderita bisa saja menunjukkan hasil negatif. Ini berarti tubuh penderita belum mulai memproduksi antibodi untuk parasit T. gondii. Tes perlu diulang beberapa minggu kemudian karena antibodi baru terbentuk 3 minggu setelah terinfeksi. Tapi pada kebanyakan kasus, hasil negatif pada tes darah juga bisa berarti seseorang belum pernah terinfeksi sehingga belum kebal terhadap toksoplasmosis.

Hasil tes darah positif berarti seseorang dalam keadaan terinfeksi toksoplasmosis aktif, atau pernah terinfeksi sebelumnya, dan kebal terhadap toksoplasmosis. Tes tambahan diperlukan untuk menentukan sejak kapan infeksi berlangsung.

2. Tes pada ibu hamil.

Jika seseorang sedang mengandung dan hasil tes darah menunjukkan dirinya terkena infeksi toksoplasmosis positif, maka ada beberapa tes untuk memeriksa apakah infeksi juga menular pada janin. Beberapa tes tersebut adalah:

  • Amniosintesis. Pada prosedur ini, dokter akan mengambil sampel air ketuban penderita saat usia kehamilan di atas 15 minggu. Dengan tes ini bisa segera diketahui apakah janin terinfeksi atau tidak.
  • Uji Ultrasound. Pada pengujian ini, dokter akan melihat akibat infeksi pada janin seperti adanya kumpulan cairan pada otak (hidrosefalus). Bila ternyata janin tampak normal, maka perlu dilakukan beberapa pemeriksaan pada bayi setelah lahir.

Setelah proses melahirkan, bayi akan menjalani pemeriksaan untuk melihat adanya kerusakan dari infeksi, serta tes darah untuk memastikan apakah bayi masih mengidap infeksi.

3. Tes Pencitraan

Jika infeksi toksoplasmosis menyebabkan penderita terkena komplikasi yang cukup serius, maka dibutuhkan pemeriksaan tambahan untuk mengidentifikasi adanya kerusakan jaringan atau kista pada otak. Pemeriksaan tambahan yang diperlukan antara lain tes pencitraan MRI dan biopsi otak.

Sumber : www.alodokter.com