Bagaimana Diagnosis Pubertas Dini?

Gejala atau tanda pubertas dini sama dengan gejala pubertas pada umumnya. Bagaimana Diagnosis Pubertas Dini?
image

Pubertas dini adalah perubahan tubuh anak menjadi dewasa (pubertas) di usia yang lebih awal. Perubahan ini termasuk perubahan pada bentuk serta ukuran tubuh, perkembangan kemampuan reproduksi, dan pertumbuhan otot serta tulang. Seorang anak perempuan dianggap mengalami pubertas dini ketika usianya belum mencapai 8 tahun, sedangkan pubertas dini pada anak laki-laki terjadi ketika usianya belum 9 tahun saat mengalami pubertas untuk pertama kalinya. Kondisi seperti ini dialami satu dari 5 ribu anak.

Diagnosis dapat dimulai dengan pendalaman riwayat medis keluarga untuk mencari penyebab terjadinya pubertas dini, melakukan serangkaian pemeriksaan fisik, serta tes darah untuk memeriksa kadar hormon.
Dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan yang disebut tes stimulasi GnRH. Tes ini dilakukan untuk membedakan jenis pubertas dini yang diderita. Pada pubertas dini sentral, peningkatan kadar GnRH akan memicu peningkatan kadar hormon-hormon lainnya. Sedangkan pada pseudopubertas dini, kadar hormon-hormon lainnya tidak mengalami perubahan.

Dokter juga akan melengkapi diagnosis dengan melakukan serangkaian tes tambahan, tes tiroid untuk melihat kondisi fungsi tiroid, tes MRI guna melihat terjadinya kelainan pada otak yang memicu pubertas dini, serta pemeriksaan X-ray tangan dan pergelangan tangan guna mengetahui kondisi dan usia usia tulang anak. Sedangkan tes ultrasound dilakukan dalam rangka memastikan tidak ada gangguan medis lain yang menyebabkan gejala pubertas dini.

Sumber : www.alodokter.com