Bagaimana Dampak Kelekatan Bagi Tumbuh Kembang Anak?

kelekatan
Bagaimana Dampak Kelekatan Bagi Tumbuh Kembang Anak ?

Imul Puryanti mengemukakan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara kelekatan anak pada ibu dan kemandirian anak. Artinya semakin positif kelekatan anak pada ibu maka semakin tinggi kemandirian, dan sebaliknya semakin negatif kelekatan anak pada ibu maka kemandirian semakin rendah. Juga ditemukan bahwa kelekatan yang dimiliki anak-anak menyebar diantaranya secure attachment (kelekatan aman), resistant attachment (kelekatan menolak/ambivalen), dan avoidant attachment (kelekatan menghindar).

Pola secure attachment dapat terjadi apabila figur lekat dalam relasinya dengan anak menunjukkan sensitifitas, sikap positif, support, menciptakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan bersama, synchrony , serta sering melibatkan anak dalam komunikasi dan aktivitas. Ketika orang tua lebih tepatnya seorang ibu peka, responsif, hangat dalam menerima, dan penuh perhatian pada ritme perilaku anak dan individualitasnya, mereka akan menciptakan pemahaman bersama yang mengembangkan bentuk kelekatan aman orang tua (ibu) dan anak. Jadi anak yang memiliki secure attachment memiliki ibu yang responsif pada kebutuhan anak dan sinyal-sinyal yang diberikan, serta memiliki sikap yang konsisten.

Sedangkan bayi yang “ambivalen” berarti bayi tersebut memiliki kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain sebagai akibat dari respon atau ketersediaan yang tidak konsisten pada bagian pengasuhnya. Sehingga jika menginginkan perkembangan yang optimal bagi anak maka dibutuhkan secure attachment sesuai dengan tahap perkembangannya. Disini yang dibutuhkan adalah kualitas bukan hanya kuantitas, maksudnya adalah tidak menutup kemungkinan jika sang anak juga mendapat perhatian dari anggota keluarga lain, tetapi ibu lah yang paling banyak berinteraksi dengan sang anak, jadi apabila sang ibu hanya menghabiskan waktu dengan anak tetapi dengan perilaku ibu yang buruk, maka sang anak juga tidak akan berkembang secara optimal.

Hubungan antara kelekatan orangtua dan anak dengan kecerdasan moral juga menunjukkan bahwa kelekatan berperan dalam perkembangan kecerdasan moral anak-anak. Pranoto berpendapat bahwa perkembangan moral merupakan suatu proses yang terus menerus berkelanjutan sepanjang hidup. Meningkatnya kapasitas moral anak dan didukung dengan lingkungan yang kondusif, sehingga anak berpotensi menguasai moralitas yang lebih tinggi.

Hal senada dikemukakan oleh Mulyadi bahwa anak-anak sebagai generasi yang unggul pada dasarnya tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka memerlukan lingkungan yang subur yang sengaja diciptakan untuk itu sehingga dapat mengarahkan dan membimbing mereka agar dapat tumbuh dan berkembang kepribadiannya secara wajar, yang juga nantinya akan memungkinkan potensi mereka dapat tumbuh dengan optimal.

Lingkungan keluarga terutama orangtua adalah lingkungan pertama yang dikenal oleh seorang anak, sehingga dengan demikian para orangtua memegang peranan penting untuk menciptakan lingkungan tersebut guna merangsang segenap potensi anak agar dapat berkembang secara maksimal. Suasana penuh kasih sayang, mau menerima anak sebagaimana adanya, menghargai potensi anak, memberi rangsangan yang kaya untuk segala aspek perkembangan anak, baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik, semua itu merupakan jawaban nyata bagi tumbuhnya generasi unggul di masa yang akan datang.

Relasi yang dimiliki oleh orang tua dan anak mengacu pada kelekatan. Monks mengungkapkan, bahwa kelekatan individu dengan figur lekat menjadi awal kemampuan individu dalam kemampuan sosial dan menjadi dasar perkembangan individu pada setiap masa pertumbuhan. Gordon dalam Hermasanti menyatakan bahwa bagaimana corak perilaku individu kelak sangat dipengaruhi oleh bagaimana kelekatan yang terjadi antara orang tua dan individu tersebut. Pengalaman kelekatan menjadi sumber informasi untuk belajar mengenai individu itu sendiri Hermasanti. Hal ini menunjukan bahwa pola kelekatan antara orang tua dan anak memberikan kontribusi terhadap proses terbentuknya kecerdasan moral pada anak.