Bagaimana ciri dan karakteristik orang Yahudi ?

Yahudi

Bangsa yahudi adalah bangsa yang paling banyak diturunkan nabi dan Rasul kepadanya. Bagaimana ciri dan karakteristik orang Yahudi ?

Walaupun tidak seluruh orang Yahudi mempunyai karakteristik seperti ini, karena ada juga orang Yahudi yang mengikuti para nabi Allah, tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang yang mendustakan nabi Allah swt. Tabiat Yahudi selalu cenderung memusuhi jalan ketauhidan dan memerangi para Nabi Allah, menjadikan kaum ini sahabat bagi Iblis.

Sejak membangkang perintah Allah swt. agar semua mahluk bersujud kepada Adam as, Iblis kemudian menggoda Hawa agar membujuk Adam supaya mau memakan buah Khuldi yang dilarang Allah swt. Iblis diberi hukuman agar meningalkan surga dan berkelana di bumi hingga hari akhir. Iblis pun meminta izin agar selama hayat manusia, Iblis diperbolehkan untuk menyesatkan umat manusia keturunan Adam dari jalan ketauhidan hingga akhir zaman. Iblis memperoleh izin untuk itu. Sejak itulah, terjadi pertentangan di bumi ini antara pasukan Allah (al-haq) melawan pasukannya Iblis (al-bathil).

Alquran menggambarkan karakteristik orang Yahudi, yaitu:

  1. Kaum Yaudi adalah kaum pembangkan terhadap Allah dan meremehkan ayat-ayat Allah.

    Allah swt. berfirman:

    Terjemahnya: Orang-orang Yahudi berkata: “Tangan Allah terbelenggu”, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dila’nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan. QS al-Maidah/5:64

  2. Kaum Yahudi adalah kaum yang keras hati.

    Allah swt. berfirman:

    Dan mereka berkata: “Hati Kami tertutup”. tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; Maka sedikit sekali mereka yang beriman. QS al-Baqarah/ 2: 88

  3. Kaum Yahudi adalah kaum penghianat dan suka memungkir janji.

    Allah swt. berfirman:

    Terjemahnya: (yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil Perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada Setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya). QS al-Anfal/ 8: 56

  4. Kaum Yahudi adalah kaum pendendam dan pendengki.

    Allah swt. berfirman:

    Terjemahnya: Sebahagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. QS al-Baqarah/ 2: 109

Kamu Yahudi memusuhi para Nabi Allah yang mengajakan kepada kebenaran. Kaum ini sejak awal telah mendurhakai Nabi Musa as dan lebih memilih Samiri tukang sihir Kabalis sebagai pemimpinnya. Kecenderungan bani Israil kepada ilmu sihir dan segala hal yang bernuansa kegelapan yang sesungguhnya berasal dari ajaran Iblis yang diwarisi kelompok-kelompok purba penyembah api dan ular (Brotherhood of the Snake), menjadikan Bani Israil sebagai bagian dari kelompok tersebut.

Kaum Yahudi merupakan kaum pembunuh para nabi, bahkan dalam suatu kisah, kaum Yahudi ini dikatakan telah membunuh 300 nabi Allah yang berasal dari kaumnya sendiri. Mereka bunuh Nabi Zakaria as. dengan dibelah dari atas kepala dan seluruh badannya hingga menjadi dua. Mereka juga memenggal kepala Nabi Yahya as, serta mencoba membunuh Nabi Isa as. Bani Israil juga berniat mencelakai Nabi Musa as. Mereka berupaya membunuh Nabi Yusuf as yang diceburkan ke dalam sumur. Seterusnya mereka juga melakukan percobaan pembunuhan terhadap Rasulullah Muhammad saw.

Masalah penyaliban merupakan fakta-fakta sejarah yang banyak diteliti dan dibicarakan. Pada zaman dahulu para raja dan hakim memberikan hukuman salib. Di antara kaum yang memiliki record sejarah seperti ini adalah orang Romawi dan orang-orang Yahudi yang fanatik. Mereka telah membunuh nabi-nabi meraka.

Bani Israil dalam hal pembunuhan para nabi justru menambah berkobarnya perasaan mulia dan bangga pada diri mereka, dengan begitu akan bertambah pula popularitas mereka. Otoritas keagamaan sangat berhasrat memberantas dakwah dan memadamkan semangat umat yang telah beriman kepadanya.

Persoalan pembunuhan terhadap nabi adalah hal yang biasa dan pernah terjadi karena kematian dalam berdakwah dan demi agama adalah termasuk syahid di jalan Allah swt. Hal ini dapat dilihat dalam QS ali-Imran /3:146-147, Allah swt. berfirman:

Terjemahnya: Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.

Tidak ada doa mereka selain ucapan: “Ya Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosa Kami dan tindakan-tindakan Kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian Kami, dan tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir”.

Dalam QS. Ali-Imran /3:21, Allah swt. berfirman:

Terjemahnya: Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi yang memamg tak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, Maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yang pedih.

Referensi :

  • Mujahid Abdul Manar, Sejarah Agama-agama (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 1993).
  • Syarif bin Hamzah al-Jazairy, Konspirasi Penyaliban Nabi Isa (Multazam: Solo, 2010)
  • Departemen Agama RI, Alquran Tajwid dan Terjemahnya (Bandung, PT Syamil Cipta Media, 2006).