Bagaimana ciri - ciri burung yang terkena penyakit berak kapur?

Penyakit berak kapur banyak menyerang beberapa jenis unggas. Penyakit ini dikenal juga dengan nama Salmonellosis atau Pullorum yang menyerang saluran pencernaan dan sifatnya menular. Gejala serangan dapat dilihat dari kotoran burung berbentuk cair dan berwarna putih seperti kapur, nafsu makan menurun, pada stadium tertentu burung mengalami kesulitan membuang kotoran. Jika diperhatikan, banyak kotoran berwarna putih melekat pada bulu di sekitar anus. Tanda lain adalah muka burung tampak pucat, bulu tidak teratur, sayap menggantung, dan burung tidak bergairah.

Berak kapur merupakan salah satu penyakit yang banyak di derita ternak unggas, baik ayam maupun burung. Biasanya disebabkan oleh salmonella atau pullorum yang memiliki sifat menular, mulai dari udara, kontak langsung ( sentuhan) maupun pakan atau minumnya.
Namun, penyakit ini hanya menyerang organ pencernaan pada burung maupun unggas lainnya. Burung yang biasanya diserang adalah burung kacer, kenari, cendet, murai batu, trucukan dan burung kicauan lainnya.
Burung kicaun yang mengalami atau terkena penyakit berak kapur, secara umumnya di tandai dengan ciri – ciri berikut :

  • Feses atau kotoran burung encer dan memiliki warna keputihan.
  • Burung lebih cendrung menunduk dan bagian sayapnya akan terlihat lemah serta bulu pada burung akan mengembang dengan sendirinya.
  • Nafsu makan berkurang dan gerakan lambat.
  • Kicauan burung akan mengalami penurunan dari biasanya
  • Lutut membengkak, lema dan bagian pantat akan kotor dengan bulu yang lengket
  • Pernafasan akan terganggu atau megap- megap.