Bagaimana cerita kehidupan Sayang Bangun sebagai Pelukis Tuna Daksa ?

Memiliki kekurangan fisik tidak membuat semua orang menjadi patah semangat. Salah satunya adalah Sayang Bangun pelukis tuna daksa, bagaimana ceritanya ?

Sayang Bangun
image

Pelukis asal Medan, Sayang Petrus Bangun telah menerobos pasar internasional. Sudah hampir 32 tahun ia menggeluti dunia seni lukis. Namun, yang membuat Sayang Petrus istimewa adalah keterbatasan fisiknya yang mampu mengerjakan kesempurnaan sebuah lukisan.
Meskipun hanya menggunakan siku tangannya, hasil lukisan Sayang Bangun justru mampu memiliki nilai jual tinggi. “Semua lukisan saya harganya minimal Rp10 juta rupiah”, ujar ayah tiga orang anak tersebut.
Setelah impiannya bergabung dengan AMFPA (Assosiation of Mouth and Foot Painting Artists) terwujud, ia mengaku masih memiliki impian yang sampai sekarang belum terwujud. Ia ingin memiliki sebuah geleri lukisan.
“Pak SBY pernah berkata kepada saya kalau dia mau membantu saya mendirikan galeri lukisan, tuturnya. Kala itu, di acara Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang digelar pada 19 Desember 2007 di Lapangan Merdeka Medan, SBY beserta rombongan hadir,” ujarnya.