Urgency atau dalam Bahasa Indonesia yaitu urgensi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, urgensi berarti keharusan yang mendesak atau hal yang sangat penting. Namun, urgensi yang dimaksud disini adalah urgensi yang berkaitan dengan kompetensi yang harus dimiliki.
Dalam pekerjaan, urgensi terkait dengan sesuatu yang memerlukan ketegasan, respon cepat, dan tindakan cepat. Hal ini sering dilibatkan dalam keadaan yang kritis sehingga harus membuat keputusan dengan pertimbangan yang baik. Sebab dalam pekerjaan pasti seringkali menghadapi deadline penting yang harus dipenuhi tepat waktu.
Urgensi bukan sebuah kesibukan, melainkan lebih berfokus terhadap sesuatu yang penting dan mengerjakan sesuatu yang benar-benar penting.
Karena hal yang semakin terlihat mendesak terutama yang berpengaruh dengan kehidupan, organisasi, dan pekerjaan akan membuat kita semakin berkeinginan untuk berubah atau lepas dari kondisi tersebut.
Urgensi itu penting dalam berbagai hal terutama pekerjaan.
- Bagi perusahaan urgensi sangat menentukan bagaimana perusahaan tersebut berkembang. Urgensi dibutuhkan untuk memenangkan persaingan yang sedemikian ketat saat ini, yaitu kecepatan.
- Bagi karyawan tentu bergantung pada nasib perusahaan.Oleh karena itu, karyawan wajib mendukung perusahaan agar mampu bersaing. Hal yang harus dilakukan yaitu ikut membangun budaya kecepatan dengan kompetensi yang mereka miliki yaitu urgensi.
Langkah – langkah untuk menghidupkan “sense of urgency” secara tidak langsung yakni dengan berjalan kaki lebih cepat, sehingga kita juga mensugesti diri sendiri bahwa kita sedang bergegas. Bersikap responsif, misalnya dengan segera menjawab telepon. Tindakan seperti ini akan mendorong individu untuk tidak mencari alasan menunda pekerjaan. Dalam berkomunikasi, kita dapat membiasakan diri untuk tidak berbelit-belit, sehingga orang lain pun juga berbicara “to the point”. Hal tersebut membuat kita dapat mengoptimalkan waktu dalam berbagai aspek terutama dalam pekerjaan.
Menurut Rob Llewelllyn, terdapat beragam cara untuk menciptakan rasa urgensi yakni :
- Membangun strategi anda sendiri untuk meningkatkan rasa urgensi kemudian tidak menunjukkan kepanikan, stres atau kehilangan kontrol.
- Selalu membuat keputusan cerdas dengan yakin dan bertindak dengan cepat.
- Mengidentifikasi masalah atau hambatan dan mengatasinya dengan cepat.
- Senantiasa membangun budaya fokus pada hasil (bukan fokus pada tugas) serta selalu bertindak to-the-point dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Dalam dunia kerja tidak dikenal lagi istilah “biar lambat asal selamat” karena di era modern ini semua berjalan dengan cepat. Tentunya urgensi menjadi suatu kompetensi yang harus dimiliki sekarang ini. Karena urgensi yang dimiliki akan meningkatan respon terhadap target yang harus dicapai, ketepatan dalam pengambilan keputusan di saat mendesak, bahkan membantu dalam menyesuaikan ritme kerja dalam tim.
Kondisi ini membuat individu mendorong diri untuk bersikap waspada, dinamis dan berkeinginan untuk menyambut tantangan baru atau urgency yang sesungguhnya. Apabila saat ini masih banyak orang yang melakukan aktivitas dengan lambat dan tidak sigap tentunya mereka akan tertinggal dengan yang lain.
Seperti Kotter dan hasil survei Gallup dalam State of the American Workplace Report menunjukkan bahwa rasa urgensi jarang ditemukan.
Oleh sebab itu, para pemimpin perlu untuk meningkatkan dan menghadapi kenyataan bahwa tanpa itu akan tetap berlaku hal yang biasa saja. Sedangkan, hal yang biasa saja bukan hal yang membuat sebuah perubahan menjadi sukses.
Sebaliknya, itu merupakan kunci utama kegagalan. Sebagai seorang pemimpin maupun pegawai biasa hendaknya dapat bekerja selaras dengan rasa urgensi. Karena tanpa adanya dukungan dari kedua pihak maka sebuah organisasi maupun perusahaan yang ingin berjalan dengan “cepat” tidak akan berhasil.
Contoh tokoh yang kuat dalam hal urgensi yaitu Meg Whitman (CEO HP Enterprise). Dia merupakan mantan eksekutif Hasbro dan Walt Disney. Selain itu ia juga pernah menjadi CEO situs lelang Ebay.
Dia menerapkan hal kepada para pegawai yang bekerja di HP Enterprise bahwa pasar sangat kompetitif. Dia percaya bahwa perusahaan harus mampu mengidentifikasi kebutuhan pelangga dan berusaha untuk memberikan layanan terbaik untuk mereka. Dia menambahkan bahwa menjadi kepala sebuah perusahaan besar, ia diharapkan untuk membuat keputusan penting. Perusahaan tidak dapat memperkerjakan orang yang tidak merasa bekerja di perusahaan.
Para pegawai harus bekerja secara cepat. Oleh karena itu, dia melihat apa yang pelanggan inginkan. Setelah itu ia dapat menyusun strategi dan menetapkan tujuan untuk memasok apa yang dibutuhkan oleh pasar.
Masa depan adalah milik siapa yang cepat, jika kita tidak cepat dan cermat sebagai mitra teknologi yang handal, maka HP Enterprise tidak akan menang. Menurutnya, itu adalah tentang kecepatan dan tentang kemenangan.
Referensi :
- http://www.transformationmanagement.com/SenseofUrgency.html
- 101 Best Leadership Skills, Traits & Qualities - The Complete List
- https://enterprisersproject.com/article/2014/8/20-ways-create-sense-urgency
- http://www.networkworld.com/article/3052883/data-center/meg-whitman-heres-everything-you-need-to-know-about-hp-enterprise.html?page=5
- Meg Whitman - Wikipedia