Bagaimana caranya menghitung Break Event Point (BEP)?

reydman.com

Break Even point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit.

Bagaimana caranya menghitung Break Event Point (BEP)?

Dalam melakukan analisis Break Even Point dapat menggunakan dua metode yakni:

  1. Pendekatan Matematika.
  2. Pendekatan Grafik.

Pendekatan Matematika

Analisis Break Even Point dengan pendekatan matematis dilakukan berdasarkan pendapatan penjualan sama dengan jumlah biaya ditambah laba bersih sama dengan pendapatan penjualan dikurangi dengan jumlah biaya. Untuk lebih jelasnya maka dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:

Pendapatan Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba Bersih

Atau

Laba Bersih = Pendapatan Penjualan – biaya Variabel – Biaya tetap

Dalam menghitung tingkat Break Even Point dengan pendekatan matematis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu;

  1. Atas Dasar Unit
    Perhitungan Break Even Point atas dasar unit dpat dilakukan dengan menggunakan rumus menurut Mulyadi ( 2001:234 ) sebagai berikut:

    Impas Unit = Biaya Tetap / ( Harga Jual per unit − Biaya Variabel per unit )

    Selisih dari penjualan dengan biaya variabel akan menghasilkan sisa atau margin yang tersedia untuk mencukupi biaya tetap dan laba sehingga setiap satuan produk akan memberikan sumbangan yang sama besar untuk menutup biaya tetap dan laba tersebut. Karena dalam keadaan Break Even Point maka laba sama dengan nol sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Munawir ( 2004):

    “ Dalam keadaan Break Even Point labanya adalah nol, maka dengan membagi jumlah biaya tetap dengan margin per satuan barang akan diperoleh jumlah satuan barang yang harus dijual sehingga perusahaan tidak menderita rugi maupun laba “.

  2. Atas Dasar Rupiah
    Perhitungan Break Even Point atas dasar rupiah dapat dilakukan menggunakan rumus Mulyadi ( 2001:235 ) sebagai berikut:

    image

Pendekatan Grafik

Analisis Break Even Point dengan pendekatan grafis digambarkan dengan suatu grafik yang disebut bagian impas (Break Even Point). Perhitungan Break Even Point dapat dilakukan dengan menentukan titik pertemuan atau titik potong antara garis pendapatan penjualan dengan biaya. Titik pertemuan tersebut merupakan titik impas. Munawir (2004) menjelaskan mengenai Break Even Point pendekatan grafis:

“Dalam penentuan titik Break Even Point dapat pula dilakukan dengan grafik atau bagan , dengan grafik Break Even Point, manajemen akan dapat mengetahui hubungan antara biaya, penjualan ( volume penjualan ), dan laba”.

Untuk menentukan titik impas, harus dibuat grafik dengan sumbu datar (horizontal) yang menunjukan volume penjualan, sedangkan sumbu tegak (vertikal) menunjukan biaya dan pendapatan. Dengan melihat grafik Break Even Point dapat diketahui titik Break Even point terjadi pada suatu titik dimana terjadi perpotongan antara garis penjualan dengan garis jumlah biaya (biaya variabel + biaya tetap), sehingga apabila tingkat penjualan terjadi pada Break Even Point perusahaan tidak menderita laba juga tidak memperoleh keuntungan, apabila titik tingkat penjualan perusahaan berada disebelah kiri dari titik Break Even perusahaan dikatakan menderita kerugian, dan apabila tingkat penjualan perusahaan berada pada titik di sebelah kanan titik Break Even Point berarti perusahaan mendapatkan keuntungan.

Untuk lebih jelasnya, maka dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:


Gambar Grafik Break Even Point

Keterangan :

  1. Sumbuh datar (X) menunjukan volume penjualan yang dapat dinyatakan dalam satuan kuantitas atau rupiah pendapatan penjualan.
  2. Sumbu tegak (Y) menunjukan pendapatan penjualan dan biaya dalam rupiah.
  3. Pembuatan garis penjualan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
    • Pada volume penjualan sama dengan nol dan pendapatan sama dengan nol.
    • Garis lurus kemudian ditarik untuk mengubungkan titik x = 0 dan y = 0.
  4. Pembuatan garis tetap dilakukan karena biaya tetap pada volume penjualan berapapun tidak mengalami perubahan dalam kapasitas tertentu.
  5. Titik impas terletak pada titik potong garis pendapatan penjualan dengan garis biaya.
  6. Daerah sebelah kiri titik impas, yaitu bidang di antara garis total biaya dengan garis pendapatan penjualan merupakan daerah rugi, karena pendapatan penjualan lebih rendah dari total biaya, sedangkan daerah sebelah kanan titik impas, yaitu bidang diantara pendapatan penjualan dengan garis total biaya merupakan daerah laba, karena pendapatan penjualan lebih tinggi dari total biaya.

Break Even Point Multi Produk

Tidak semua perusahaan dalam kegiatan produksinya hanya memproduksi satu jenis produk saja. Bagi perusahaan yang memiliki lebih dari satu jenis produk maka dalam menghitung titik impasnya harus terlebih dahulu dihitung bauran penjualannya. Garrison (2005) menyatakan bahwa:

“ Bauran penjualan (Sales Mix) mengacu pada proporsi relatif dimana produk perusahaan dijual. Laba akan bergantung pada bauran penjualan, laba akan lebih besar jika barang dengan margin tinggi bukan yang bermargin rendah memiliki proporsi yang relatif besar dalam total penjualan“.

Menurut Hansen ( 2005)

“ Bauran penjualan dapat diukur dalam unit yang terjual atau bagian dari pendapatan. Selain itu, bauran penjualan juga dapat dinyatakan dalam persentase dari total pendapatan yang dikontribusikan oleh masing-masing produk”.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan maka penulis cenderung kepada pendapat Garrison bahwa bauran penjualan (Sales Mix) mengacu pada proporsi relatif dimana produk perusahaan dijual dan pendapat Hansen bahwa bauran penjualan dapat dinyatakan dalam persentase dari total pendapatan yang dikontribusikan oleh masing-masing produk. Laba akan bergantung pada bauran penjualan, laba akan lebih besar jika barang dengan margin tinggi memiliki proporsi yang relatif besar dalam total penjualan dan barang dengan margin rendah memiliki proporsi yang relatif rendah dalam total penjualan.

Terdapat 2 metode/pendekatan dalam menghitung Break Even Point (BEP) yaitu metode aljabar dan metode grafik

Break Even Point (BEP) terjadi bila Total pendapatan = Total biaya atau TR = TC

Atau BEP dapat juga dicari dengan rumus :

image

Contoh :

Diketahui Harga jual Produk Rp 100/unit, Biaya variable Rp 40/unit dan Biaya tetap Rp 300.000,- dengan kapasitas produksi maksimal = 10.000 unit

Pertanyaan :
a. Pada jumlah (dalam unit dan Rp) berapakah perusahaan dalam kondisi BEP
b. Gambarkan dalam bentuk grafik dalam kondisi BEP ?

Break Even Point (BEP) dicari dan dihitung dengan menggunakan metode aljabar

BEP Unit

image

BEP Rupiah

image

Break Even Point (BEP) dicari dengan menggunakan metode grafik.

image

Perhitungan BEP Lebih dari 1 macam produk

Contoh :
Suatu perusahaan menghasilkan dua macam produk yaitu Produk A dan B. dimana data keuangannya sebagai berikut :

image

Pertanyaan :
a. BEP Total (Produk A dan B) ?
b. BEP (unit dan Rp) produk A dan BEP (unit dan Rp) produk B ?

Jawab :

Sales mix dalam satuan Rupiah (A: B) = Rp 200.000 : Rp 200.000 = 1 : 1.
Produk mix dalam satuan Unit (A: B) = 20.000 Unit : 8.000 Unit = 2,5 : 1.

image

BEP total (Rp)= Rp 240.000
Sales mix dalam satuan Rupiah (A: B) = 1 : 1.

Sales untuk Produk A =1/2 X Rp 240.000 = Rp 120.000
BEP Produk A ( Rp ) = Rp 120.000
BEP Produk A ( Unit ) = Rp 120.000/Rp 10/Unit = 12.000 Unit

Sales untuk Produk B =1/2 X Rp 240.000 = Rp 120.000
BEP Produk B ( Rp ) = Rp 120.000
BEP Produk B ( Unit ) = Rp 120.000/Rp 25/Unit = 4.800 Unit

Jadi Produk mix dalam satuan Unit (A: B) sesudah BEP = 12.000 Unit : 4.800 Unit = 2,5 : 1. Sedangkan Produk mix dalam satuan Unit (A: B) sebelum BEP = 2,5 : 1.

Kesimpulan : Produk mix (Unit) sebelum dan sesudah BEP tetap konstan

BEP dalam multi produk tidak berarti bahwa :

  • Masing-masing produk harus dalam keadaan BEP
  • Dapat terjadi pada BEP total suatu perusahaan, suatu produk menderita keruggian dan produk lain mendapatkan keuntungan, sehingga secara keseluruhan perusahaan tidak mendapatkan keuntungan ataupun kerugian (BEP).

Dari contoh diatas keuntungan dan kerugian dari kedua produk tersebut sebagai berikut :

image