Bagaimana caranya melatih untuk terbiasa melakukan penjadwalan tugas dengan baik?

Pen-jadwal-an Pekerjaan (Project Scheduling) merupakan kemampuan untuk memahami alokasi sumber daya yang tersedia untuk dimanfaatkan demi menyelesaikan tugas dalam waktu yang sudah ditentukan.

2 Likes

Penjadwalan tugas atau proyek tidaklah mudah dilakukan, namun memiliki suatu tujuan yang jelas yaitu untuk waktu yang tepat, sesuai dengan perencanaan dan anggaran. Sebelum berjalan kearah bisnis, harus menerapkan penjadwalan proyek dengan pendekatan strategis dan relevan, agar maksud dan tujuan proyek itu jelas.

Proyek yang berjalan dengan waktu yang tepat, sesuai dengan rencana dan anggaran yang sudah dialokasikan serta memiliki tujuan yang jelas merupakan tujuan dari penjadwalan proyek. Strategi penjadwalan yang komprehensif, konsisten dan fleksibel sangat penting. Strategi penjadwalan proyek didorong oleh kebutuhan dan keadaan individu dalam sebuah proyek.

Dalam perencanaan strategi sebuah proyek kita membuat deadline dan timeline. Sebuah proyek yang berjalan memiliki batasan waktu penyelasaian, yang mana diawal proyek kita membuat alur kerja sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Jangka waktu untuk membentuk jadwal proyek dihitung secara keseluruhan.

Perencanaan sekenario kedepan adalah ide yang baik untuk melihat setiap tugas diberbagai tingkatan, yang mana waktu tingkatan tersebut dibagi menjadi tiga yaitu :

  1. Shortest Completion Time (asumsi segala sesuatu berjalan seperti yang direncanakan).
  2. Likely Completion Time (asumsi bahwa beberapa masalah dan perubahan).
  3. Longest Completion Time (asumsi bahwa apa pun bisa salah, akan salah).

Langkah pertama dalam proses memperkirakan jadwal adalah mengidentifikasi pemicu penjadwalan. Dalam semua kemungkinan, proyek akan memerlukan kedua pendekatan yaitu berdasarkan struktur organiasasi dan kompleksitas tugas. Pemicu penjadwalan memerlukan unsur berikut dalam estimasi waktu :

  1. Task durations: panjang waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dengan sumber daya yang tersedia.
  2. Parallel Tasks: tugas yang dapat diselesaikan dalam waktu yang bersamaan.
  3. Predecessor Tasks: tugas yang harus diselesaikan sebelum tugas lainnya.
  4. Dependent Tasks: tugas yang tidak dapat dimulai samapi tugas pendahuluannya lengkap.
  5. Slack/Float Time: setiap kali penyelesaian tugas melampaui tanggal penyelesaian tanpa menunda dimulainya tugas berikutnya.
  6. Critical Path: serangkaian tugas yang harus terjadi sepeti yang dijadwalkan agar semua proyek selesai tepat waktu. Jika tugas pada jalur kritis tertunda, maka proyek akan tertunda.

Jadwal perencanaan dan memperkirakan terjadi di seluruh siklus hidup proyek. Proyek akan dimulai dengan pendefinisan penjadwalan dan pendekatan yang mungkin berubah pada sebuah proyek. Kuncinya adalah informasi yang fleksibel dan komunikatif terhadap semua masalah penjadwalan.

sumber : https://www.ittoolkit.com/how-to-it/projects/scheduling-strategies.html

2 Likes

6 Langkah Mudah Agar Terbiasa Membuat Penjadwalan yang Baik

Membuat jadwal yang pas adalah kegiatan yang dihadapi oleh manajer proyek. Kadang –kadang penjadwalan ini sering dianggap seni daripada ilmu pengetahuan karena hasilnya yang mendukung hasil pekerjaan suatu tim proyek tersebut. Ada banyak sumber di luar sana yang menmbuat jawaban untuk masalah penjadwalan. Tapi, sebenarnya hanya dengan mengikuti enam langkah sederhana di bawah ini, semua dapat membuat penjadwalan kerja yang baik.

Langkah 1: Tentukan jadwal kegiatan

Membuat semua kegiatan menjadi satu paket dapat mempermudah, contohnya apabila anda membuiat paket kegiatan “mengkonfigurasi hardware komputer baru,” maka jadwal kegiatannya ada “mengatur konfigurasi jaringan”,”memasang kartu video,” “install aplikasi”, dan “mengatur email client”.

Langkah 2: Buat Urutan Kegiatan

``Pada langkah kedua ini membuat urutPreformatted textan kegiatan dapat lebih mempermudah, karena kita dapat tau mengerjakan dari yang mana terlebih dahulu dan seperti konsep finish-to-start, start-to-start, finish-to-finish, dan start-to-finish agar tau bagaimana masing masing kegiatan tersebut berhubungan satu sama lain, selain dapat mengetahui untuk mana yang lebih dulu dikerjakan juga dapat melihat kegiatan yang dapat dilakukan bersamaan.

Langkah 3: Perkirakan Sumber Daya Dibutuhkan untuk Kegiatan

Langkah ketiga melibatkan untuk memperkirakan apa yang akan diperlukan sumber daya untuk mencapai setiap kegiatan. Ini termasuk memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan tim, sumber daya keuangan, dan peralatan. kebutuhan sumber daya ini harus dipilih untuk setiap kegiatan sebelum memperkirakan durasi setiap kegiatan yang merupakan langkah berikutnya.

Langkah 4: Memperkirakan Durasi Setiap Aktivitas

Langkah ini mengharuskan Anda dan tim Anda untuk menganalisis berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai masing-masing kegiatan agar lebih efisien.

Langkah 5: Membuat jadwal

Langkah ini adalah proses di mana urutan kegiatan, sumber daya yang dibutuhkan untuk kegiatan, dan durasi setiap kegiatan digunakan untuk mengoptimalkan jadwal proyek secara keseluruhan. Peralatan yang digunakan dalam proses ini termasuk metode jalur kritis, jadwal kompresi, apa-jika analisis skenario, meratakan sumber daya, dan metode rantai kritis.

Langkah 6: Pemantauan dan Pengendalian Jadwal

Langkah terakhir adalah pemantauan dan pengendalian jadwal. Langkah ini dilakukan sepanjang proyek dan memastikan bahwa pekerjaan sesuai dengan rencana jadwal. Jadwal kontrol memerlukan penggunaan sistem pelaporan, sistem pengendalian perubahan jadwal, seperti penggunaan permintaan proyek perubahan, manajemen kinerja, dan analisis varians untuk menentukan apakah diperlukan tindakan tambahan untuk mendapatkan jadwal kembali sesuai dengan rencana.

2 Likes

Pondasi dasar dari mengelola sebuah proyek adalah menciptakan jadwal proyek yang efisien dan realistis. Selama perencanaan proyek, Project Manager diberi kesempatan untuk memberikan beberapa fine-tuning. Ini adalah waktu terbaik bagi PM untuk menjadi kreatif karena ia akan mengidentifikasi strategi terbaik dalam menyelesaikan proyek. Mengingat bahwa sebagian besar proyek tidak memiliki banyak waktu, tujuan manajer proyek adalah untuk menciptakan jadwal sesingkat mungkin tanpa mengorbankan ruang lingkup dan kualitas.

Disi ada 4 teknik yang dapat meningkatkan mamangement pada project Sceduling.

  1. Menentukan Jalur Kritis
    Fokus pada jalur kritis dapat membantu kita dalam menyaelesaikan proyek tepat waktu atau bahkan memotong durasi dan menyelesaikannya lebih cepat dari jadwal. Mempertahankan jalur kritis akan memastikan pengiriman tepat waktu, sementara memperluas artinya proyek akan tertunda.

  2. Waktu Luang
    Waktu Luang adalah istilah yang terdengar merugikan dan manajer cenderung untuk menghapus mereka dalam jadwal untuk mengesankan bos atau klien mereka. Meskipun hal ini mungkin terlihat baik namun, konsekuensi dapat dirasakan jika waktu luang tidak dilakukan dengan benar.
    Manager harus menerima kenyataan bahwa waktu luang adalah fenomena yang biasa dalam jadwal proyek, tugan Manager disini adalah mengidentifikasi dan meminimalkannya. Cara meminimalkan waktu luang biasanya dengan memberi tugas tambahan saat waktu luang.

  3. Crashing
    Keadaan ketika stakeholder meminta pengiriman projek lebih cepat. Pengurangan waktu dijalur ritis biasanya digunakan untuk mempercepat jalannya projek.

  4. Fast-Track
    Cara lain untuk mempersingkat jadwal projekadalah melalui Fast-Track. Fast-Track adalah proses penjadwalan ulang tugas yang harus dilakukan secara paralel yang awalnya direncanakan dalam seri. Seperti crashing,Fast Track juga bekerja pada tugas-tugas di jalur kritis. Jika kamu menjadwal ulang dua tugas awalnya dalam seri harus dilakukan secara paralel, Kamu sebenarnya memotong waktu untuk melakukan tugas menjadi setengah. Dan seperti crashing, fast track dapat membawa komplikasi untuk project sceduling

SUMBER : https://pmhut.com/best-practices-for-improving-your-project-schedule

1 Like