Bagaimana caranya melakukan validasi hipotesa masalah pengguna?

Dalam melakukan validasai terhadap masalah pengguna, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan Validation Board, yang dikembangkan oleh leanstartupmachine.

Pada validation board terdapat 3 bagian utama yaitu area Track Pivots, Design Experiment dan Invalidated/validated.

  • Track Pivots, dimana berisi kolom-kolom terkait hipotesa anda tentang calon pelanggan, hipotesa tentang permasalahan dan hipotesa tentang solusi. Disini nantinya kita dapat memperbaiki hipotesa awal kita dengan melakukan pivoting.
  • Design Experiments, dimana kita mendifiniskan ulang bahwa produk yang kita buat adalah sebuah percobaan.
  • Invalidated/validated, digunakan untuk membantu kita dalam mengukur progress kita dengan cara mempelajari apa saja yang sudah kita pelajari sebelumnya.

###Track Pivots


Pada area track pivots terdapat Hipotesa Pengguna, Hipotesa Masalah dan Hipotesa Solusi

Hipotesa Pengguna

Tentukan calon pelanggan anda atau calon pengguna jasa anda. Buat lebih spesifik, tidak hanya berdasarkan demografi yang ada. Misalnya jenis kelamin, umur dan lain sebagainya.

Hipotesa Masalah

Didalam menentukan masalah, yang perlu digaris bawahi adalah masalah tersebut harus spesifik terhadap segmentasi pelanggan.

:x: "Masyarakat kita tidak mendaur ulang sampah mereka“
:white_check_mark: "Masyarakat kita tidak memahami bagaimana mendaur ulang sampah”

Format Hipotesa Masalah : “Saya percaya bahwa [segmentasi pengguna] mengalami [masalah] ketika [melakukan tugas] DAN/ATAU karena [kendala]”

Misalnya :

  • Saya percaya bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengatur waktu ketika banyak tugas kuliah yang harus diselesaikan karena selalu menunda-nunda pekerjaan.
  • Saya percaya bahwa banyak wanita mengalami kesulitan dalam memasak makanan karena kurangnya pengetahuan terkait cara memasak yang baik.

Hipotesa Solusi

Jangan pernah menentukan hipotesa masalah sebelum anda memastikan bahwa masalah yang kita pikirkan telah divalidasi dengan baik.

###Design Experiments


Pertanyaan terpenting yang harus dijawab adalah, Hal-hal apa saja yang harus saya pelajari ?

Buatlah beberapa asumsi yang menjadi inti dari bisnis anda. Hal tersebut bisa anda lakukan dengan melakukan analisa SWOT terhadap permasalahan atau solusi yang ada.

Tentukan asumsi yang mempunyai resiko paling besar, dan mulailah dari sana.

Bagaimana Mengevaluasi asumsi ? Banyak cara yang dapat dilakukan terkait bagaimana mengevaluasi asumsi kita, beriku beberapa metode yang biasanya digunakan untuk hal tersebut, antara lain :

  • Exploration atau eksplorasi (menjelajah) berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak.
  • Pitch atau business pitch adalah anda melakukan presentasi terhadap asumsi anda dengan harapan mendapatkan feedback dari team.
  • Concierge adalah men-deliver kebutuhan-kebutuhan customer yang anda dapatkan ketika anda melakukan pitch sebelumnya secepat mungkin.

Setelah anda merancang bagaimana anda mengevaluasi asumsi, tentukan nilai Minimum Success Criterion, nilai standart dimana anda menentukan nilai minimal terkait kriteria sukses hipotesa anda.

Misalnya, nilai Minimum Success Criterion anda tentukan sebesar 70 , artinya bahwa harus ada sedikitnya 70 orang yang kita teliti setuju dengan hipotesa awal kita sehingga hipotesa kita dapat dikatakan valid.

###Invalidated/validated


Pada fase ini, kumpulkan data dari pengguna atau calon pengguna produk anda. Analisa data yang ada dan buatlah sebuah kesimpulan apakah asumsi yang anda buat sudah memenuhi minimum success criterion.

  • Jika tidak memenuhi, letakkan asumsi anda ke kolom invalidated, dan lakukan pivoting.

  • Jika memenuhi, maka lakukan langkah-langkah yang tadi untuk Asumsi-asumsi yang lainnya.

Catatan : jika anda memvalidasi hipotesa anda terhadap pengguna yang salah, maka hal tersebut dianggap belum tervalidasi