Bagaimana caranya agar dapat mencapai kematangan emosi?

Menurut Hurlock (1980), menekankan bahwa untuk mencapai kematangan emosi harus belajar memperoleh gambaran tentang situasi – situasi yang dapat menimbulkan reaksi emosional. Adapun caranya dengan membicarakan berbagai masalah pribadi dengan orang lain.

Hurlock juga mengungkapkan pada masa dewasa awal sebagai masa ketegangan emosional dimana seseorang bingung dan mengalami keresahan emosional.

Menurut Allport (dalam Aulia Nurpratiwi, 2010) ada enam dimensi kematangan emosi yang harus dilatih dalam menuju kematangan emosional. Enam dimensi ini mencangkup :

####1. Melakukan Perluasan diri

Individu secara bertahap harus memperluas pemahaman mereka yang meliputi berbagai segi atau unsur lingkungan pada awalnya keterlibatan individu terbatas dalam keluarga, tapi dengan berjalannya waktu maka keterlibatannya berkembang dengan kelompok lingkungannya.

####2. Berusaha selalu berhubungan hangat dengan orang lain

Kapasitas intiminasi kearah ingin menyenangkan hati orang lain. Intiminasi diartikan sebagai memahami, penerimaan dan empati terhadap orang lain.

####3. Mempunyai rasa aman emosional

Ada empat (4) hal penting dalam hal ini, yaitu :

  • Penerimaan diri adalah kemampuan untuk mengakui diri kita,
  • Penerimaan emosi yang matang, orang menerima emosinya sebagai bagian yang wajar,
  • Toleransi terhadap frustasi adalah kapasitas untuk tetap berfungsi meskipun dalam keadaan stres sejauhmana keyakinan kita dalam pengungkapan diri kita itu diperhatikan,
  • Percaya diri, orang yang sadar akan emosinya sendiri tidak merasa takut diperhatikan memiliki control dalam pengungkapan diri mereka.

####4. Mempunyai perspektif yang realistik

Dalam hal ini kematangan diartikan sebagai tetap berhubungan dengan realita tanpa mengubah lingkungan untuk melihat tujuan dan kebutuhan individu.

####5. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki

Seseorang yang memiliki beberapa keterampilan dasar, sebenarnya tidak memungkinkan untuk memelihara kenyamanan yang penting untuk berkembangnya kematangan orang yang memiliki kemampuan atau orang yang terampil di dirinya oleh kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan melalui berbagai jenis kegiatan.

####6. Meningkatkan pengetahuan atau pemahaman diri

Menurut Allport, pengetahuan akan diri mencangkup tiga kapasitas yaitu : mengetahui apa yang dapat dilakukan, tidak dapat dilakukan, dan yang harus dilakukan.

Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam rangka mencapai kematangan atau kedewasaan emosi antara lain :

####1. Mengenali emosi diri.

Kesadaran diri mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Pengenalan diri berurusan dengan suatu aspek lain dari wujud seseorang. Ia tidak berhubungan dengan pengertian fisik, melainkan berurusan dengan dimensi rohani dari kehidupan seseorang. (Shomali).

Terdapat beberapa manfaat dari mengenali diri ini, yaitu: (Mohammad Ali Shomali, 2000:26)

  • Mengetahui kemampuan diri dan keterbatasan, sehingga ia dapat menghindari kesombongan egosentris dan kurangnya penilaian diri yang dapat menimbulkan putus asa.
  • Dapat menyadari nilai intrinsiknya dan kehampaan nilai hawa nafsunya sendiri.
  • Memahami bahwa wujud seseorang terdiri dari dua bagian, yaitu jasad dan roh.
  • Memahami bahwa manusia bukanlah sekedar suatu produk kebetulan, melainkan bahwa setiap orang tercipta untuk suatu tujuan dan konsekuensinya.
  • Dapat mengantarkan kepada suatu penilaian yang lebih mendalam tentang peran kesadaran dalam perbaikan diri.
  • Mengenali diri merupakan pintu gerbang kewilayah ‘malakut’

####2. Mengelola emosi.

Menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan pas adalah kecakapan yang bergantung pada kesadaran diri. Dengan kata lain kemampuan untuk menghadapi badai
emosional yang dibawa oleh sang nasib dan bukannya menjadi budak nafsu.

####3. Memotivasi diri sendiri.

Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi.

####4.Mengenali emosi orang lain.

Empati yang juga bergantung kepada kesadaran diri emosional, merupakan “ keterampilan
bergaul” dasar. Terdapat dua komponen empati (Lawrence E. Shapiro, 1998:50) yaitu:

  • Reaksi emosi kepada orang lain yang normalnya berkembang dalam enam tahun pertama kehidupan anak
  • Eeaksi kognitif yang menentukan sampai sejauh mana anak- anak ketika sudah lebih besar mampu memandang sesuatu dari sudut pandang atau perspektif orang lain.

####5. Membina hubungan (keterampilan sosial).

Seni membina hubungan, sebagaian besar merupakan keterampilan mengelola emosi orang lain. Membina hubungan dengan orang lain dapat diajarkan, misalnya saja dengan bercakap-cakap yang meliputi berbagai informasi pribadi, mengajukan pertanyaan kepada orang-orang, mengekspresikan minat dan mengekspresikan penerimaan (Lawrence E. Shapiro, 1998: 177).