Semua orang dapat menjadi pemimpin, namun tidak semua orang dapat memimpin. Dalam kehidupan dan berorganisasi, sosok seorang pemimpin jelas sangat dibutuhkan untuk mengatur segala sesuatu termasuk anggotanya agar ia beserta anggotanya tersebut dapat bekerjasama dan berjalan berdampingan demi mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
Sedangkan menurut Robert Tanembaum, pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan, dan masih banyak lagi penjelasan tentang pemimpin menurut para ahli.
Pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan, entah itu ada sejak ia dilahirkan ataupun berkat kerja kerasnya untuk memiliki jiwa kepemimpinan tersebut.
Jiwa kepemimpinan dapat mengantarkan semua orang menjadi lebih baik lagi serta dapat membuat seorang pemimpin disegani, dihormati, dan yang paling penting dapat membuat orang tersebut menjadi seorang pemimpin yang sebenarnya.
Banyak sekali manfaat yang akan kita dapatkan jika kita belajar tentang kepemimpinan, namun tentu saja banyak pula yang harus dipelajari dari kata kemimpinan tersebut.
William G. Scott (1962) mengatakan bahwa kepemimpinan ialah proses mempengaruhi aktifitas yang diorganisir dalam suatu kelompok dalam usahanya untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan menurut F. A. Nigro (1965) inti dari kepemimpinan ialah mempengaruhi aktifitas orang lain.
Menurut para ahli lainnya seperti F. I. Munson “The Management of Man”, ia mengatakan bahwa kepemimpinan sebagai kesanggupan atau kemampuan untuk mengatasi orang-orang yang sedemikian rupa agar mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan kemungkinan pergesekan yang sekecil-kecilnya dan sebesar mungkin terjalinnya kerja sama.
Penafsiran kata kepemimpinan dari para ahli selalu berbeda-beda, namun mereka tetap memiliki inti pernyataan yang sama ialah mengorganisir anggotanya maupun pihak lain demi tercapainya sebuah tujuan.
Namun penerapan dari kepemimpinan sendiri memiliki arti yang begitu luas. Kepemimpinan tidak hanya bagaimana kita mengarahkan dan mengatur anggota kita agar mencapai tujuan yang kita idamkan. Kepemimpinan harus memahami dan menerapkan sifat sikap yang baik hingga kita dapat dijadikan panutan bagi anggota maupun orang lain. Sifat sikap itu selalu terjadi di lingkungan dan kehidupan, seperti berani mengambil keputusan, kreatif, bertanggung jawab, sabar, adil, fokus, konsisten, dan masih banyak lagi sifat sikap yang harus dimiliki seorang pemimpin.
Konsisten merupakan salah satu hal yang harus dipelajari dalam kepemimpinan. Tetap berada dalam jalur yang sudah ia putuskan, teguh akan prinsip, dan bertindak sesuai apa yang ia ucapkan adalah bentuk konsistensi. Konsistensi sangat bermanfaat jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Konsistensi juga membuat pemimpin dapat menjadi panutan anggotanya karena mereka bertindak dengan pasti tanpa tergoyahkan dan mereka melakukan tidakan yang sesuai dengan ucapannya.
Namun bersikap tetap konsisten bukanlah hal yang mudah terutama dalam kepemimpinan. Dalam kepemimpinan seringkali para pemimpin tergoyahkan akan yang tidak baik, hal yang tidak penting, hal yang mendesak, maupun akan hal yang tidak disangka. Bersikap konsisten memang tidak mudah untuk dilaksanakan, namun kita bisa mengembangkan sikap konsisten dalam diri kita.
Beberapa cara agar dapat menjadi seorang yang konsisten, antara lain ;
-
Sikap konsisten dimulai dengan menyelaraskan apa yang kita ucapkan dengan apa yang kita lakukan, karena kita tidak bisa dianggap pemimpin yang konsisten ketika kita berbicara mengenai A namun melakukan tindakan B.
-
Kita harus realistis akan apa yang harus kita lakukan, karena dalam bersikap konsisten terhadap semua hal yang kita inginkan adalah hal susah dan tidak semua hal tersebut mampu kita lakukan sekaligus.
-
Setelah menentukan apa yang akan kita lakukan dan menentukan batasan-batasannya, kita harus bulatkan tekad dan berusaha dengan keras agar kita dapat melaksanakan apa yang ingin kita capai.
-
Hindari pikiran negatif namun tetap memiliki rencana cadangan jika kita tidak sanggup konsisten dalam mencapai tujuan tersebut. Dan jika kita tidak bisa konsisten dengan apa yang sudah kita rencanakan, maka kita harus bertanggung jawab karena seorang pemimpin yang sesungguhnya tidak akan pernah lari dari tanggung jawab yang telah dibebankan kepada mereka.
Begitulah sedikit cara yang bisa dilakukan agar kita dapat menjadi pribadi yang konsisten. Dengan konsistensi inilah para pemimpin dapat manjaga apa yang telah diamanahkan terhadap mereka. Dan konsistensi harus tetap dijaga dan dibiasakan agar tidak memudar dan menghilang terutama untuk pribadi soerang pemimpin yang memang dituntut agar tidak menjadi pemimpin yang plin-plan dalam memimpin anggotanya.
Karena jika pemimpinnya saja tidak konsisten dengan apa yang ia ucapkan, tidak konsisten dengan apa yang ia lakukan, dan tidak konsisten akan perannya sebagai seorang pemimpin, lalu bagaimana cara mereka untuk mengatur anggota mereka dan bagaimana cara mereka untuk mencapai tujuan mereka. Karena pemimpin dijadikan sebagai panutan bagi anggotanya, lantas baigamana jadinya anggota tersebut jika pemimpinnya saja tidak bisa konsisten. Tentu saja lingkup mereka akan penuh kekacauan karena tidak ada hal yang dapat dipastikan dengan pasti dan dilakukan dengan benar.
Oleh karena itu konsistensi dalam kepemimpinan sangat dibutuhkan. Karena berkat konsistensi ini lah hal yang sudah diputuskan akan berjalan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Berkat konsistensi pula pemimpin akan benar-benar menjadi pemimpin yang sesungguhnya dan apa yang mereka pimpin tidak akan kacau karena hal yang tidak pasti dan plin-plan.
Namun tentu saja prilaku konsistensi ini harus diikuti oleh sifat sikap lainnya agar pemimpin dapat memimpin dengan baik. Konsistensi saja tidak dapat menjamin apakah hal yang dipimpin seorang pemimpin tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang sudah direncakan. Maka dari itu para pemimpin harus benar-benar memiliki semua jiwa kepemimpinan karena tidak semua yang telah direncanakan dan diharapkan bisa tercapai hanya karena konsistensi.
Referensi :