Bagaimana cara untuk memulai mengembangkan MVP?

MVP dibuat setelah startup benar-benar mengetahui visi produk yang akan dikembangkan, biasanya
masih bersifat ide dan konseptual. Lalu bagaimana cara mengembangkan MVP yang baik?

Sumber gambar

https://cms.dailysocial.id/wp-content/uploads/2017/07/04eb98389562c0ab955eaadee2ddc211_Pengembangan-MVP-untuk-pejelajahan-pangsa-pasar-Pixabay.jpg

Project Manager, membuat daftar fitur atau prioritas pengembangan sesuai dengan urgensinya. Hal pertama yang harus setelah ada daftar prioritas tersebut, lakukan penjajakan setiap fitur yang akan dikembangkan dengan mempertemukan antara asumsi dan risiko yang mungkin terjadi.

Sebagai contoh sebuah startup akan mengembangkan sebuah platform mobile untuk pembelajaran jarak jauh. Salah satu fitur di dalamnya ialah adanya konten interaktif untuk pembelajaran siswa secara mandiri. Asumsinya dengan adanya konten tersebut siswa tidak bergantung dengan guru dan memiliki semangat belajar yang tinggi. Dan risikonya adalah jika para siswa menanggap konten konvensional seperti buku lebih nyaman digunakan untuk belajar harian.

Namun itu masih sebatas estimasi, sehingga perlu dilakukan pengujian. Sebelum melakukan pengujian, pastikan startup telah mengidentifikasi variabel untuk memvalidasi keabsahan ide yang digagas. Paling mudah dengan menentukan faktor keberhasilan dengan angka numerik. Misalnya jika meneruskan contoh produk sebelumnya, validasinya bisa berupa: jika konten mendapatkan rating minimal 4 dari 80% pengguna maka dikatakan disukai.

Sehingga didapatkan formula sebagai berikut: Kami melihat (pengguna) memiliki (masalah yang dihadapi). Kami dapat membantu mereka dengan (solusi yang ditawarkan). Kami tahu kami sedang mengerjakan hal yang benar jika (ukuran keberhasilan).

Referensi

https://dailysocial.id/post/tentang-minimum-viable-product