Risiko proyek bisa sangat merugikan perusahaan kita, terlepas dari ukuran risikonya. Bahkan risiko sederhana pun bisa membuat perusahaan gulung tikar jika tidak ditangani dengan baik. Di sisi lain, ketika kita meminimalkan risiko dalam proyek, hasilnya dapat secara signifikan mendorong kemajuan perusahaan, terutama jika proyek besar atau penting berhasil. Oleh karena itu penting untuk menganalisis proyek Kita tepat waktu untuk menghasilkan cara untuk menghadapi risiko - atau setidaknya untuk meminimalkannya - sebelum terlambat. Pertanyaan inti yang sering diajukan oleh banyak manajer proyek adalah bagaimana mencapainya. Berikut adalah beberapa tipsnya:
1. Identifikasi risiko
Pada dasarnya, setiap risiko proyek adalah pilihan antara banyak pilihan atau beberapa jalur. Mungkin ada masalah di tingkat eksekutif yang tampaknya memerlukan pilihan yang lebih strategis; masalah di tingkat departemen yang membutuhkan sumber daya untuk diselesaikan; atau masalah pada tahap pengembangan proyek yang membutuhkan bahan, desain, dan teknologi untuk dipecahkan. Ini mungkin sangat menantang, terutama jika itu adalah masalah kecil yang mungkin diasumsikan.
Namun, untuk secara efektif meminimalkan risiko yang terkait dengan masalah tersebut, penting untuk mengidentifikasi risikonya sehingga Kita sadar akan setiap pilihan yang Kita butuhkan untuk menyelesaikan setiap masalah. Ini juga akan memberi Kita kesempatan untuk memahami keputusan yang ingin Kita buat untuk setiap pilihan, serta maksud dan tujuannya.
2. Mempunyai “Insurance Plan”
Salah satu cara yang penting namun sering diabaikan untuk meminimalkan risiko proyek adalah memiliki rencana tindakan yang harus dilakukan jika risiko terjadi dalam perjalanan proyek. Hal ini harus menjadi hasil yang solid dari beberapa hasil dan pemikiran sebelumnya yang paling mungkin terjadi pada tindakan yang harus diambil jika terjadi risiko pada proyek.
3. Prioritaskan implementasi
Banyak manajer proyek takut akan jalur alternatif, terutama setelah menginvestasikan sejumlah besar sumber daya ke dalam sebuah proyek. Ketika harus melakukan implementasi alternatif, keputusannya terasa sangat baku, pribadi, dan mungkin terlihat seperti kegagalan. Namun, untuk meminimalkan risiko yang dapat dihasilkan dari situasi seperti itu, penting untuk memprioritaskan strategi implementasi untuk mendapatkan kembali momentum di tim pengembangan proyek kita. Terkadang, kita bahkan harus meninggalkan vendor baru atau teknologi yang menjanjikan yang mendukung, sederhana, terbukti, dan kurang berisiko agar proyek kita bisa berhasil.
4. Mengukur impact risiko yang mungkin terjadi
Cara lain untuk meminimalkan risiko proyek adalah mengukur impact dari setiap masalah. Impact dapat diukur dengan menentukan waktu, biaya, dan kesempatan yang terkait dengan setiap masalah yang muncul dalam perjalanan pengembangan proyek. Mengukur impact dari setiap masalah pada gilirannya memerlukan “Insurance plan” yang baru atau rincian implementasi alternatif. Ini akan sangat membantu dalam mempertahankan strategi yang berkembang dan akan membantu dalam meminimalkan risiko proyek.
Umumnya, risiko proyek dapat diminimalisir dengan beberapa strategi sederhana. Oleh karena itu, memilih strategi yang tepat menghilangkan rasa takut akan kegagalan dan mendorong keyakinan bahwa proyek kita akan berhasil.
Referensi
4 Ways to Minimize Risk in Your Project – Learnthat.com