Beberapa hal yang akan membantu Anda memilih proyek yang paling bernilai dengan keseimbangan yang tepat antara lain :
- Seberapa pentingkah bagi pengguna?
- Berapa biaya ini?
- Berapa banyak yang akan Anda hasilkan atau hemat?
1- GATHER AND SHARE THE USER INSIGHTS
Pertama, identifikasi wawasan kunci dalam riset Anda. Jika perlu, gunakan data kuantitatif untuk mendukung riset kualitatif Anda dan untuk membantu tim untuk membangun kasus bisnis.
Pada titik ini, penting untuk menyajikan temuan Anda sebaik mungkin. Gunakan bukti apa pun yang Anda miliki dan coba tunjukkan pengguna dalam aksi (video, foto, kutipan dan sebagainya).
2- SORT AND GROUP YOUR INSIGHTS TO CREATE PROJECTS OR THEMES
Jika Anda memiliki sumber wawasan yang berbeda, kelompokkan semua wawasan berdasarkan tema dan mulailah mengidentifikasi potensi proyek. Anda tidak perlu mencari tahu semua detailnya sekarang, hanya judulnya.
3- DO A HIGH LEVEL RATING (PAIN, EFFORT, VALUE
Untuk membantu Anda mengidentifikasi proyek yang paling berharga, Anda perlu menemukan keseimbangan yang tepat antara apa yang diinginkan oleh pengguna, apa yang akan membebani Anda untuk membangunnya dan apa hasil bisnis dari proyek itu nantinya.
Anda harus memberi peringkat 3 poin berikut:
- Tingkat nyeri: Menyakitkan - Membingungkan - Peluang baru
- Upaya: 1 - proyek kecil, 2 proyek menengah, 3 - proyek besar
- Nilai bisnis potensial.
Anda harus menentukan apa arti bagi organisasi Anda secara khusus. Apa yang memberi nilai pada bisnis (pertumbuhan, konversi, penghematan biaya, dll)?
Tidak harus super akurat. Itu tebakan. Anda mungkin akan salah, tapi Anda harus mulai di suatu tempat! Penting untuk melakukan penilaian ini secara kolaboratif. Cobalah untuk memasukkan semua tim: Dev, UX, Manajemen produk, dll. Peringkat harus mencerminkan dampak keseluruhan pada organisasi Anda. Ini bisa menjadi proyek kecil untuk tim pengembang tetapi yang besar untuk UX dan tim pemasaran.
4- PLACE ON THE CHART
Untuk membantu Anda memilah semua proyek secara visual, Anda sekarang dapat menempatkannya di bagan.
X: Tingkat upaya
Y: Tingkat nyeri
Lalu, setelah menempatkan proyek Anda, gambar lingkaran dengan ukuran berbeda untuk mengekspresikan nilainya.
5- SELECT THE PROJECTS AND ORDER THEM
Pikirkan tentang produk Anda. Biasanya, pengguna hanya menggunakan beberapa fitur kunci dalam suatu produk. Jadi, tidak ada gunanya menambahkan fitur baru jika pengalaman Anda sudah rusak.
Saran saya adalah memilih proyek Anda dalam urutan ini :
- Perbaiki
- Tingkatkan
- Berinovasi
Jadi, mulailah dengan yang paling menyakitkan dan paling mudah untuk diperbaiki. Kemudian lanjutkan dengan apa yang dapat Anda tingkatkan, tetapi buatlah pilihan proyek yang paling berharga. Pendekatan yang sama dengan peluang baru. Itu teorinya. Anda juga harus mempertimbangkan strategi perusahaan Anda dan visi produk Anda. Apa yang ingin Anda capai? Apa yang ingin Anda bangun? Terkadang, penting untuk memilih proyek karena itu akan membantu Anda membangun visi Anda bahkan jika itu tampaknya tidak menjadi yang paling berharga saat ini. Pada saat itu dalam prosesnya, penting juga untuk memutuskan yang mana yang akan Anda tinggalkan. Ya, Anda temukan wawasan seputar topik ini tetapi jika Anda pikir itu akan menghabiskan biaya terlalu banyak atau tidak ada pasar untuk itu, biarkan saja, sekarang juga.
6- PLACE THEM ON THE ROADMAP
Pertama, pilih ‘makna’ dari garis waktu Anda. Apakah ini tanggal pengiriman? atau siap untuk dikembangkan? atau awal dari proyek? Kemudian, evaluasi berapa banyak ‘poin upaya’ yang dapat Anda kerjakan per bulan sebagai organisasi? (termasuk desain, pemilik produk, pengembang, dll). Kemudian tempatkan proyek Anda di timeline.
Kerangka ini sangat berguna ketika Anda telah melakukan kampanye penelitian besar. Tetapi begitu riset pengguna adalah bagian dari proses Anda, Anda dapat terus menggunakan kerangka kerja ini untuk memperbarui peta jalan Anda saat ini dan mengevaluasi prioritas temuan baru Anda dibandingkan dengan proyek yang ada. Dalam kehidupan nyata, Anda harus mempertimbangkan dalam peta jalan Anda semua proyek lain yang tidak berasal dari riset pengguna, seperti : SEO, pemasaran, ide-ide CEO, dll. Tetapi Anda dapat mengintegrasikan proyek-proyek tersebut dan mengevaluasinya dengan cara yang sama. Apakah proyek SEO memiliki nilai lebih atau kurang dari proyek B?
Pendekatan ini akan memberi Anda beberapa visibilitas, dan membantu Anda dan seluruh pemangku kepentingan untuk membuat keputusan bersama. Ini tidak akurat dan tidak harus demikian.
Pertimbangkan ini sebagai product backlog kontekstual yang akan sering dievaluasi ulang. Dan jika Anda memerlukan sesuatu yang lebih tepat, Anda dapat mengambil 2-3 bulan pertama dari peta jalan Anda dan membuat evaluasi dan perencanaan yang lebih rinci.