Bagaimana Cara Memahami Puisi?

puisi

Puisi adalah sebentuk pengucapan bahasa yang memperhitungkan adanya aspek bunyi-bunyi di dalamnya, yang mengungkapkan pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair yang ditimba dari kehidupan individual dan sosialnya; yang diungkapkan dengan teknik pilihan tertentu, sehingga puisi itu mampu membangkitkan pengalaman tertentu pula dalam diri pembaca atau pendengar-pendengarnya.

Bagaimana Cara Memahami Puisi ?

Kata-kata, frasa, dan kalimat dalam puisi biasanya mengandung makna tambahan atau makna konotatif. Bahasa figuratif yang digunakan menyebabkan makna dalam baris-baris puisi itu tersembunyi dan harus di tafsirkan. Proses mencari makna dalam puisi merupakan proses pergulatan penyair dan pendengar terus menerus.

Bahasa puisi adalah bahasa figuratif yang bersusun-susun.

Sebuah kata memiliki kemungkinan makna ganda. Kata yang nampaknya tidak bermakna diberi makna oleh penyair. Makna kata mungkin diberi makna baru. Nilai rasa diberi nilai rasa baru. tidak semua kata, frasa, dan kalimat bermakna tambahan. Kalau keadaannya demikian, puisi akan menjadi sangat gelap. Sebaliknya, puisi tidak mungkin tanpa makna tambahan (transparan), sehingga kehilangan kodrat bahasa puisi.

Kata-kata dalam puisi tidak tunduk pada aturan logis sebuah kalimat, namun tunduk pada rima larik puisi. Hal ini disebabkan oleh kesatuan kata-kata itu bukanlah kalimat akan tetapi larik-larik puisi itu.

Kata-kata tidak terikat oleh struktur kalimat dan lebih terikat pada larik-larik puisi.

Pertalian antara larik dengan larik, atau antar kata dalam sebuah larik, akan lebih mudah terlihat apabila kita memunculkan penanda-penanda pertaliannya. Penanda- penanda tersebut bisa berupa tanda kurung () dalam setiap kata dalam larik dengan memunculkan kata penghubung seperti, adalah, di, dan, dalam, dan sebagainya.

Dari cara di atas tentu akan memudahkan kita dalam memahami pertalian makna dalam sebuah puisi serta menyimpulkan makna dari puisi tersebut.

Referensi

Zainuddin Fanani, Telaah Sastra, (Yogyakarta: Muhammadiyah University Press, 2000).

Terkadang memang kita mengalami kesulitan ketika membaca sebuah puisi. Sama seperti memahami lukisan, memahami puisi juga membutuhkan cara-cara tertentu. Menurut Esten (1995) mengungkapkan bahwa terdapat sepuluh petunjuk dalam memahami puisi, yakni sebagai berikut :

1. Perhatikan Judulnya

Judul adalah sebuah lubang kunci untuk menengok keseluruhan makna puisi. Judul biasanya menggambarkan keseluruhan makna atau identitas (cap) terhadap sebuah puisi. Dengan melihat dan memahami judul kemungkinan gambaran keseluruhan makna atau keunikkan sebuah puisi akan terbuka.

2. Lihat Kata-Kata yang Dominan

Kata-kata yang sering diulang di dalam sebuah puisi bisa menjadi kata-kata yang dominan. Kata-kata yang dominan itu dapat pula memberi suasana yang dominan terhadap sebuahpuisi. Dengan melihat kata-kata yang dominan itu akan terbuka pula kemungkinan setelah memahami makna keseluruhan puisi.

3. Selami Makna Konotatif

Bahasa puisi adalah bahasa yang melewati batas-batas maknanya yang lazim atau melewati maknanya yang harfiah. Melalui makna yang konotatif itu, dibentuk suatu imaji atau citra tertentu di dalam sebuah puisi. Makna yang konotatif itu dibentuk dengan pemakaian majas.

4. Makna Sesuai Struktur Bahasa
Dalam mencari makna yang terungkap di dalam larik atau bait puisi, makna yang lebih benar adalah makna yang sesuai dengan struktur bahasa.

5. Prosakan Puisi
Jika mau mengungkapkan pikiran (maksud) di dalam sebuah puisi maka prosakanlah puisi itu. Di dalam memprosakan sebuah puisi haruslah diingat hal-hal berikut.

  • Kalimat- kalimat yang di susun merupakan kalimat berita. Tidak ada lagi kalimat langsung atau kalimat bertanda kutip (jika itu ada di dalam puisi).

  • Kata ganti yang ada di dalam prosa hanyalah kata ganti orang ketiga (tunggal atau jamak). Kata ganti orang pertama dan kedua diubah menjadi kata ganti orang ketiga.

6. Kenali Usutnya
Usut siapa yang dimaksud kata ganti yang ada dan siapa yang mengucapkan kalimat yang ada di dalam tanda kutip (jika ditentukan di dalam sebuah puisi).

7. Tentukan Pertalian Makna

Antara satu unit dengan unit yang lain, larik dengan larik yang lain, bait dengan bait yang lain di dalam sebuah puisi, membentuk satu kesatuan (keutuhan makna).

8. Cari Makna Tersembunyi

Sebuah puisi yang baik selalu memiliki makna tambahan dari apa yang tersirat. Makna tambahan itu hanya akan bisa didapatkan sesudah membaca dan memahami puisi itu.

9. Perhatikan Corak Sajak

Ada puisi yang lebih mementingkan unsurkalimat dan adapula yang lebih mementingkan unsur puitis.

10. Tafsiran Sesuai Teks
Apapun tafsiran (interpretasi) terhadap sebuah puisi, tafsiran tersebut harus bisa dikembalikan kepada teks. Dengan arti kata, setiap tafsirkan harus berdasarkan teks.

Menurut Wiyanto (2005) langkah-langkah dalam memahami sebuah puisi adalah sebagai berikut :

  1. Mencoba “mengembalikan” kata-kata dan tanda-tanda baca yang dibuang oleh penyair. Dengan kata lain, kita menambahkan kata-kata lain untuk melengkap
    atau memperjelas kata-kata dalam puisi dan menambahkan tanda-tanda baca untuk memperjelas hubungan makna kata-kata tersebut.

  2. Berusaha memahami kata-kata tertentu yang digunakan sebagai simbol, perbandingan, atau kiasan yang masih belum jelas maknanya.

  3. Menguraikan isi puisi dalam bentuk prosa. Bila sudah dalam bentuk prosa, kita mudah memahaminya.