Bagaimana cara tidur yang sesuai dengan sunah?


Tidur Siang atau Power Nap


Para ahli menyebutkan tidur siang sebagai power nap. Rasulullah menyebutnya sebagai qailullah atau tidur siang selepas zhuhur. Manfaat dari tidur siang ini sangat banyak. Ternyata beristirahat selama bebearpa menit dalam keadaan mengantuk memberikan kondisi rileks yang luar biasa pada tubuh. Tidur sejenak dalam keadaan mengantuk, khususnya di siang hari memberi kekuatan dan kesempatan bagi tubuh untuk memperbaiki dan mereset ulang sistem tubuh kita.

Saat mengantuk, itu tandanya tubuh kita butuh perbaikan. Dengan tidur sebentar, kita akan mendapatkan keseimbangan tubuh yang sempurna. Tidur siang yang baru-baru ini mendapat perhatian khusus dari para ahli ternyata telah dianjurkan oleh Rasulullah sejak 1.400 tahun yang lalu. Cara tidur siang yang baik adalah dilakukan setelah zhuhur dengan merebahkan badan dalam kedaan rileks.

Tidur pada Malam Hari dalam Keadaan Gelap


Ketika gelap, sebenarnya ada hormon yang dikeluakan oleh kelenjar hipofisis yang bernama melatonin. Ternyata, malam yang diciptakan Allah untuk beristirahat merupakan cara tubuh kita untuk memperbaiki diri dengan mengeluarkan melatonin.

Jangan rusak pola tidur dengan mengubah siang jadi malam karena kerja hormon itu berbeda-beda. Itulah sebabnya Allah menciptakan malam sebagai penutup untuk kita. Penutup atau pakaian ini maknanya malam dijadikan Allah sebagai waktu bagi tubuh kita untuk berbenah.

Rasulullah selalu tidur tepat waktu. Kualitas tidur Rasulullah sangat baik. Beliau memahami bahwa pembuluh-pembuluh darah di wajah sangat dekat dengan permukaan kulit. Oleh karena itu, beliau selalu beranjak ke tempat tidur pada waktu yang tepat dan sebelumnya dibersihkan dulu dengan air wudhu. Air yang bersih dan jernih yang dialirkan ke wajah dapat melancarkan peredaran darah. Peredaran darah yang lancar menghasilkan warna kulit yang sehat. Wajar jika wajah Rasulullah selalu mengeluarkan aura berwibawa. Wajah beliau juga selalu ceria dengan kulit yang bersih walaupun tidak menggunakan pembersih kulit.

Di sisi lain, terkait dengan bersuci sebelum beranjak ke tempat tidur, Imam Al Ghazali menambahkan, “Jika kalian beranjak tidur, beberlah (bersihkan) tempat tidurmu dan berbaring dengan menghadap kiblat. Tidurlah miring ke kanan dengan posisi tangan di bawah kepala, sebagaimana mayat yang sedang disemayamkan dalam liang lahatnya. Ketahuilah sesungguhnya tidur itu ibarat mati dan bangun tidur itu ibarat hari kebangkitan. Mungkin saja Tuhan mencabut nyawa kalian pada malam tidurmu. Oleh karena itu sambutlah kematian itu dengan bersuci (berwudhu)”.