Bagaimana Cara Ternak Ayam Petelur Yang Baik Dan Mudah?


Ayam Petelur merupakan jenis ayam yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Rata-rata, ayam ini berupa ayam unggas yang berasal dari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan dipelihara karena mampu bertelur lumayan banyak

Secara Umum yam petelur memiliki 2 jenis yaitu :

  1. Ayam Petelur Ringan
    Ayam jenis ini memiliki tubuh yang lebih kecil dan ramping. Kebanyakan bulu ayam petelur ringan berwarna putih bersih. Maka dari itu yam ini sering juga disebut Ayam Petelur Putih. Dan ayam petelur ini dapat bertelur 260 butir bahkan lebih dalam satu tahunya.

  2. Ayam Petelur Medium
    Ayam yang satu ini memiliki ukuran tubuh sedikit lebih besar ketimbang ayam petelur ringan. Dan telur yang dihasilkannya pun lebih banyak. Warna pada bulu ayam petelur medium ini kebanyakan warna coklat. Maka dari itu ayam ini sering disebut dengan ayam petelur coklat.

Dan Berikut ini kami akan memberikan tips atau cara ternak ayam petelur :
Tentukanlah lokasi peternakan, cara yang satu ini mungkin anda sudah menyiapkannya, tetapi apakah anda tahu syarat lokasi yang baik? Syarat yang baik untuk lokasi peternakan adalah jauh dari pemukiman, mudah dijangkau dan bersifat menetap.
Buatlah kandang yang akan memberikan kenyamanan bagi ayam tersebut. Misalnya, suhu sekitar berkisar pada 32,2 sampai 35 derajat C dengan kelambaban antara 60% sMPi 70%.
Peralatan yang harus disediakan adalah litter atau alas, tempat bertelur, tempat bertengger, tempat untuk makan dan minum.
Siapkanlah Bibit. Untuk mendapatkan ayam petelur yang baik, anda harus memperhatikan penyiapan bibit tersebut, misalnya dilihat dari fisik tidak cacat, bibit ayam tersebut berasal dari induk unggulan, memiliki nafsu makan yang baik.dll
Pemeliharaan, tahapan ini sangat penting karena pada fase ini jga, berhasil dan tidaknya bisa dilihat. Pemeliharaan ini terkait dengan sanitasi serta tindakan pencegahan untuk menghindarkan ayam tersebut dari penyakit. untuk pemberian vaksinnya benar – benar harus sangat diperhatikan dengan baik.
Pada saat panen waktu pengambilan telur harus dijadwal, misalnya pengambilan dilakukan sehari 3 kali agar kerusakan pada isi telur karena virus atau bakteri bisa dihindari.