Bagaimana Cara Sukses Budidaya Belut Di Kolam Terpal Dengan Mudah Bagi Pemula?

http://urbanina.com/wp-content/uploads/2017/05/9big.jpg
Belut merupakan binatang air yang digolongkan dalam kelompok ikan. Tapi berbeda dengan jenis ikan lain, belut dapat hidup dalam lumpur dengan sedikit air karena belut memiliki dua sistem pernapasan.

Jenis belut yang paling banyak dikenal di Indonesia adalah belut sawah atau Monopterus albus dan juga belut rawa atau Synbranchus bengalensis. Perbedaan belut sawah antara belut rawa yang paling mencolok adalah belut sawah memiliki tubuh yang pendek dan gemuk, sedangkan belut rawa memiliki tubuh yang lebih panjang dan ramping.

Cara Budidaya Belut di Kolam Terpal
Pemilihan Bibit Benih Belut
Bibit belut dapat didapatkan dari hasil tangkapan ataupun dari hasil budidaya dengan masing-masing memiliki kekurangan dan keunggulan.

Bibit hasil tangkapan
Kekurangan: ukurannya tidak seragam dan adanya kemungkinan trauma karena penangkapan.
Kelebihan: rasanya yang lebih gurih sehingga harga jual lebih tinggi.

Bibit hasil budidaya
Kekurangan: harga jualnya lebih rendah daripada belut tangkapan.
Kelebihan: ukurannya lebih seragam, tersedia dalam jumlah banyak, dan terjamin kontinuitasnya dan daya tumbuhnya relatif sama karena berasal dari induk seragam.

Bibit yang baik untuk budidaya belut hendaknya memiliki kriteria berikut:

Memiliki ukuran yang seragam.
Memiliki gerakan yang aktif dan lincah.
Tidak memiliki cacat atau luka fisik.
Terbebas dari penyakit.
Untuk budidaya belut segmen pembesaran biasanya menggunakan bibit belut yang memiliki ukuran panjang sekitar 10 cm-12 cm. Bibit dengan ukuran sebesar ini memerlukan waktu pemeliharaan selama sekitar 3 hingga 4 bulan hingga belut siap konsumsi. Untuk pasar ekspor menghendaki ukuran belut yang lebih besar jadi memerlukan waktu pemeliharaan hingga mencapai 6 bulan.

Persiapan Kolam Terpal
Kolam terpal untuk budidaya belut disiapkan terlebih dahulu, setelah kolam siap, siapkan pula media pemeliharaan yang perlu dimasukan dalam kolam yang dibuat menjadi beberapa lapis diantaranya:

Pada lapisan pertama jerami disusun setinggi 10 cm, pada lapisan kedua tambahkan pupuk urea dan NPK secukupnya. Setelah itu, pada lapisan ketiga beri lumpur sawah setinggi 5 cm, pada lapisan ke empat tambahkan pupuk kandang setinggi 5 cm, setelah itu beri lumpur sawah kembali setinggi 5 cm, lapisan selanjutnya yaitu beri cincangan batang pisang dengan ketinggian 10 cm dan beri lumpur sawah lagi setinggi 15 cm.

Setelah kolam dan media selesai disiapkan, masukkan air dalam kolam terpal dengan ketinggian sekitar 30-50 cm. Kemudian diamkan selama kurang lebih 1-2 minggu, hal ini diperlukan untuk proses fermentasi pada air. Jika sudah siap barulah lakukan penebaran benih bibit belut dalam kolam terpal.

Pemberian Pakan Belut
Pakan yang diberikan pada belut biasanya pakan alami, karena belut lebih suka. Pakan tersebut antara lain: cacing tanah, keong mas, bekicot, cacing sutera, kepiting air tawar, ikan-ikan kecil, dan plankton.