Bagaimana cara spotify memanjakan telinga bagi pecinta layanan streaming musik?

Seperti yang kita ketahui, Spotify merupakan perusahaan layanan streaming musik asal swedia yang hingga saat ini peminatnya semakin banyak, lalu bagaimana cara mereka mengatur kesuksesanya
di pasaraan?

Banyak sekali orang yang menyukai Spotify, karena diberikan pengalaman musik yang hebat dan sederhana, lebih banyak lagu juga yang disajikan dibandingkan penyedia layanan streaming music lainya. Perusahaan swedia yang seringkali dipertanyakan sejak awal kehadiranya ini, saat ini telah mengguncang pasaran dan meraup keuntungan karena mereka mengembangkan model bisnis yang menarik. Lalu apa saja hal yang membuat spotify semakin sukses hingga sekarang? Mungkin hal itu juga dikarenakan perubahan paradigma dalam industri musik,

  1. Dari kelangkaan hingga kelimpahan.

    Sebelumnya kita biasanya ketika ingin mendengarkan lagu harus membayar untuk satu lagu / set album yang disajikan dalam sebuah Kaset / CD. Namun untuk sekarang hal-hal sangatlah berbeda, di era technology yang semakin maju ini pengguna sekarang hanya membayar untuk mendapatkan akses ke lagu yang belum dimiliki, sehingga akan terasa praktis.

  2. Industri Musik; dari perang hingga aliansi

    Industri musik menghadapi krisis yang mendalam pada model bisnis mereka, karena adanya internet membuatnya terlalu mudah untuk mendistribusikan music secara illegal, hal tersebut dirasa mengancam industry musik karena sangat merugikan. Namun disini Spotify mengambil langkah sejak awal, bukanya malah menyerang industry, tetapi mereka bekerjasama denganya, itulah yang menyebabkan 77% biaya tahunan spotify berasal dari royaliti.

    image

  3. Layanan fremium tidak berfungsi untuk musik online

    Ada beberapa artikel yang ditulis sekitar tahun 2009 yang meramalkan bahwa adanya ketidakmungkinan untuk mendapatkan pengguna untuk membayar layanan musik online. Sebenarnya hal itu masuk akal, mengingat pengguna internet pada tahun 2008 di Eropa masih 0.1%.

    Namun hal itu dirasa bukanlah pendapat yang benar karena melalui gambar di bawah ini:

    image

    Dari 2014 hingga 2015 Spotify meningkatkan 80% pendapatan totalnya serta jumlah pelanggan yang membayar (dari 15 juta menjadi 27 juta), dan memiliki laba bersih yang sangat mirip, memberikan kesan bahwa perusahaan masih di bawah kendali.

  4. Pendengar terbiasa dengan layanan yang hebat sederhana, social dan tersedia di mana-mana.
    Banyak orang yang berkegiatan sambil mendengarkan Spotify dimanapun kapanpun pelanggan banyak yang membayar bulanan hanya untuk berlangganan, dan begitu berlangganan mereka tidak akan pernah keluar karena Spotify menyajikan pengalaman musik yang hebat dan sederhana.

Selain poin-poin di atas, Spotify juga menghadapi banyak tantangan yang datang, salah satunya yaitu:

  1. Tidak kehilangan fokus
    Spotify sudah mencoba sejuta fitur sejak pertama kali hadir. Mulai dari daftar, opsi periklanan, batas freemium, penggunaan seluler vs desktop, strategi kelangkaan, dll. Tetapi mereka sangat hebat dalam menjaga fokus agar produk masih terlihat hebat dan sederhana.

  2. Tetap menguntungkan
    Spotify menunjukkan bahwa mereka memiliki berbagai titik. Kita tidak tahu apakah banyak orang yang akan berlangganan karena mereka menaikkan harga dari 9,99 menjadi 10,99 per bulan. Tetapi dengan 0 churn yang akan meningkatkan bottom line mereka sebanyak 10% tepatnya, seperti apa yang mereka butuhkan agar tetap menguntungkan.

  3. Banyak kompetitior
    Spotify tidak sendirian, dan pesaing mereka juga bukanlah pemula. Salah satunya adalah Apple, Pandora, Amazon, Google. Untuk lebih jelasnya akan ditunjukkan pada gambar berikut:

    image

Namun seiring dengan jalan berfikir Spotify yang mungkin bisa membuatnya menjadi model bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan, Spotify pasti bisa bertahan dan stabil di pasar.

Refrensi: https://medium.com/igeneris/spotify-people-dont-pay-for-online-music-man-ab92c2a8792f