Bagaimana Cara Semut Gurun Gunakan Medan Magnet Bumi Agar Tak Tersesat?

Semut gurun

Semut gurun atau Cataglyphis memiliki keahlian yang belum tentu dimiliki oleh manusia sekalipun. Meskipun semut ini bekerja di padang pasir yang sangat luas, namun ia bisa menemukan jalan pulang ke sarangnya dengan mudah. Apa yang digunakannya?

Semut gurun hidup dalam sarang bawah tanahnya yang gelap. Selama berminggu-minggu di awal karirnya ia harus rela merawat sang ratu dan anak-anaknya, membangun ruangan di dalam sarang, merapihkan dan menggali terowongan, di suatu waktu, semut-semut pekerja ini harus keluar dari sarangnya hingga jarak yang sangat jauh, menjadi semut pengumpul, mengumpulkan apapun yang dapat mereka gunakan bagi kelangsungan hidup mereka.

Lalu, apakah mereka tersesat?

Tidak. Sebelum mereka bergerak melangkah meninggalkan sarangnya untuk mengumpulkan makanan, mereka terlebih dahulu melakukan semacam ritual aneh. Semut-semut ini menunjukkan perilaku yang tidak biasa selama dua hingga tiga hari. Mereka melakukan apa yang disebut sebagai belajar berjalan untuk menjelajahi sekitar pintu masuk sarang dan seringkali memutar sumbu tubuh vertikal mereka saat melakukannya.

Rekaman video berkecepatan tinggi menunjukkan bahwa semut berhenti berulang kali selama gerakan memutar ini. Yang istimewa dari fase-fase penghentian ini adalah bahwa pada saat itu semut selalu melihat ke belakang tepat ke pintu masuk sarang, meskipun mereka tidak dapat melihat lubang kecil di tanah.

Menurut para peneliti, semut-semut gurun tersebut menggunakan medan magnet Bumi sebagai isyarat orientasi selama perjalanan mereka. Ini merupakan temuan yang mengejutkan, karena selama ini tidak pernah diketahui bahwa semut gurun memiliki kemampuan tersebut. Cara inilah yang dipakai oleh mereka untuk menemukan jalan pulang.

“Sementara mereka mencari makan, semut gurun berusaha mencarinya beberapa ratus meter dari sarang mereka, mengejar jalur sinusoidal yang mencakup loop yang lebih besar. Begitu mereka menemukan makanan, mereka kembali ke pintu masuk sarang dalam garis lurus,” kata Wolfgang Rössler, yang menggambarkan kemampuan navigasi menakjubkan dari semut gurun.

Hasil penelitian terbaru yang dilakukan di Yunani, tempat habitat asli semut gurun, menunjukkan bahwa semut gurun juga terlihat kembali ke pintu masuk sarang selama pembelajaran berjalan tanpa adanya informasi bantuan dari matahari atau isyarat lanskap.

“Ini memicu gagasan bahwa serangga mungkin menavigasi menggunakan medan magnet Bumi sebagai isyarat, seperti yang dilakukan beberapa burung,” kata Pauline Fleischmann.