Bagaimana cara perawatan larva ikan patin di akurium ?

Ikan patin

Ikan Patin adalah jenis ikan yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Media akurium adalah salah satu medianya ketika merawat larva patin. Bagaiaman cara perawatan larva ikan patin di akurium hingga menjadi benih ?

Cara perawatan larva ikan patin di akuarium hingga benih

Larva ikan patin yang baru menetas masih lemah. Organ tubuhnya baru terbentuk dan belum sempurna. Inilah masa kritis bagi larva. Agar bisa hidup dengan baik, organ tubuhnya bisa sempurna, dan masa kritis maka larva itu harus dipelihara. Pemeliharaan larva dapat dilakukan pada akuarium yang sama. Tetapi biasanya larva yang ditebar dalam akuarium terlalu padat. Karena sebagian larva harus dikurangi, yaitu dengan memindahkan ke akuarium yang lain.

Pemeliharaan larva patin biasanya dilakukan dalam ruangan tertutup (hatchery) wadah pemeliharaan dapat berupa aquarium, fiber glass, bak semen atau bak kayu. Satu hal yang harus diperhatikan adalah kepadatan dalam setiap akuarium. Jangan sampai kepadatannya terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kepadatan didasarkan pada volume air dalam akuarium.

Bisa juga didasarkan pada volume satu liter. Kepadatan yang optimal dalam pemeliharaan larva patin adalah 100 ekor setiap liternya. Bagi pembudidaya lama, kepadatan dalam setiap akuarium dapat ditetapkan dengan melihat langsung pada akuarium itu. Tetapi bagi yang baru harus menghitung dulu. Padat tebar larva yang digunakan menjadi sangat tergantung dari kemampuan pengelola dan fasilitas pembenihan yang dimiliki.

Larva ikan patin berkembang setiap saat, mulai dari organ hingga sifat-sifatnya. Demikian juga dengan sifat makannya. Setelah menetas, organ tubuh larva patin belum sempurna. Pada saat itu larva patin tidak makan, tetapi akan menghabiskan kuning telur sebagai makanan cadangannya. Itu berlangsung selama kurang lebih dua hari, tergantung suhu. Karena itu larva tidak perlu diberi pakan tambahan.

Lama pemeliharaan larva patin 15 hari, dimana larva ikan patin mencapai ukuran 3/4 inchi. Dari umur 30 jam sampai umur 7 hari diberi pakan naupli artemia, selanjutnya sampai umur 15 hari, larva patin diberi pakan cacing sutra (tubifex). Suhu optimum untuk pemeiharaan larva patin siam yaitu antara 29-32oC.
Selama masa pemeliharaan dilakukan penyimponan. Pergantian air dilakukan setelah larva berumur 4 hari, selanjutnya setiap 2 hari sekali.