Apa saja gejala klinis dari penyakit Lekosis pada kucing dan bagaiamana penyebarannya?

Kucing

Bagaimana cara penyebaran dan gejala klinis dari penyakit Lekosis pada kucing?

Penyebaran Penyakit Lekosis


Penyakit Lekosis disebabkan oleh Virus Fel. Virus FeL tersebar melalui kontak. Kucing terinfeksi mengeluarkan virus melalui antara lain air liur. Dalam lingkungan terhama banyak ditemukan kucing yang menyebarkan virus.

Kucing yang pada pemeriksaan darah dengan tes imunofluoresensi nyata membawa antigen virus hendaknya dimusnahkan berdasarkan hal-hal berikut

  1. Prognosa jelek.

  2. Kucing demikian, walaupun secara klinis masih kelihatan sehat, merupakan sumber infeksi untuk kucing lain

  3. Jalan penyakit tidak bisa dipengaruhi dengan pengobatan; virus tidak dapat dihilangkan dengan obat.

  4. Ada kemungkinan kucing demikian merupakan bahaya untuk manusia walaupun bukti-bukti mengenai hal ini belum ada.

Lekosis pada kucing ditemukan pada kucing semua umur tetapi mungkin terbanyak pada kucing yang berumur lebih muda dari kira-kira 5 tahun. Insiden infeksi pada berbagai ras kucing atau jantan dan betina belum diketahui betul berbulan-bulan.

Gejala Klinis Penyakit Lekosis


Jangka inkubasi dapat sangat panjang yakni hingga bertahun-tahun. Umumnya gejala-gejala klinis tidak atau kurang khas. Kucing sakit sering menderita sedikit demam dan anemi yang bersifat progresif. Pada palpasi abdomen limpa dan atau hati nyata bengkak.

FeLV dapat menimbulkan bermacam-macam gambaran penyakit seperti :

  1. Limfosarcoma
  2. Lekemi disertai anemi progresif
  3. Atrofi timus pada anak kucing dengan gejala yang menyerupai panlekopeni pada kucing muda.

Bentuk limfosarkoma yang paling banyak ditemukan. Kadang-kadang terlihat satu atau lebih tumor. Tumor ini ialah hasil proliferasi sel-sel limfoid. Tumor itu dapat menimbulkan beberapa gejala yang bergantung pada lokalisasinya. Bila kedua ginjal terkena maka terjadilah uremi. Tumor pada traktus digestivus dapat menimbulkan muntah dan diare.

Seringkali hati dan limpa, demikian pula kelenjar-kelenjar getah bening membesar; yang merupakan tempat predileksi untuk pembentukan tumor ialah mediastinum. Bila pada tempat ini terbentuk tumor maka jantung, paru-paru dan esofagus dapat tertekan. Pada anak kucing seringkali timus menjadi atrofis dan beredema. Umumnya hanya sebagian daripada kelenjar-kelenjar limfa membesar.

Gambar darah dan gambar histologis sumsum tulang sering berubah; pada awal penyakit ditemukan lekopeni. Lekosis dibagi dalam bentuk limfositer, limfoblaster dan lekosis "Mastzell”; di samping itu ditemukan retikulo-endoteliosis dan lekopeni granulositer.

Jangka penyakit bervariasi antara 2 sampai 6 bulan. Prognosa infaust. Lekosis pada kucing dianggap sebagai tumor yang terbanyak ditemukan pada jenis hewan ini.