Bagaimana cara penularan dan gejala klinis penyakit Pullorum pada ayam?

Penyakit Pullorum merupakan penyakit menular pada ayam yang menimbulkan kerugian ekonomi yang besar, menyebabkan kematian yang sangat tinggi terutama pada anak ayam umur 1-10 hari.

1 Like

image

image

Penyakit Pullorum merupakan penyakit menular pada ayam yang menimbulkan kerugian ekonomi yang besar, menyebabkan kematian yang sangat tinggi terutama pada anak ayam umur 1-10 hari. Penyebab penyakit adalah Salmonella pullorum yang ditemukan oleh Rettger di Amerika pada tahun 1899.

Pada ayam dewasa umumnya penyakit ini tidak memperlihatkan tanda-tanda klinis yang jelas, sehingga dapat menularkan kepada ayam yang sehat. Ayam tersebut berperan sebagai pembawa penyakit (carrier).

Kerugian ekonomi yang ditimbulkan penyakit ini meliputi penurunan produksi telur, penurunan daya tunas, kematian embrio dan anak-anak ayam sampai umur 3 minggu, pada ayam dewasa tidak menyebabkan kematian namun sebagai reservoir, cara tersebut secara vertikal dan horizontal.

Cara Penularan:
Cara penularan pullorum dapat terjadi melalui :

  1. Secara vertikal atau kongenital yaitu penularan dari induk ayam betina
    kepada anaknya melalui telur.
  2. Secara horizontal penularan terjadi melalui kontak langsung yaitu antara
    unggas yang secara klinis sakit dengan ayam carrier atau ayam sehat
  3. Secara tidak langsung penularan dapat terjadi melalui oral yakni melalui
    makanan dan minuman yang tercemar, peralatan, kandang, litter, dan
    pakaian dari pegawai kandang yang terkontaminasi.
  4. Secara aerogen, biasanya penularan terjadi dalam mesin tetas melalui
    debu, bulu-bulu anak ayam, pecahan kulit telur dan sebagainya.

Gejala Klinis:
Masa inkubasi penyakit pullorum berkisar 1 minggu. Gejala penyakit yang tersifat pada ayam ialah kelihatan mengantuk
mata menutup), jengger kebiruan, bergerombol pada suatu tempat dan nafsu makan berkurang. Pada umumnya memperlihatkan diare putih atau coklat kehijau-hijauan dan terdapat gumpalan seperti pasta di sekitar kloaka disertai kelemahan kaki, sayap menggantung kusam, lumpuh karena arthritis, dan nampak sesak nafas. Terjadi pembengkakan pada sendi merupakan gambaran umum pada pullorum. Ayam-ayam yang tahan hidup mengalami hambatan pertumbuhan.

Pada ayam dewasa gejala penyakit sukar dilihat , tetapi kadang-kadang terlihat adanya tanda-tanda depresi, kekurusan, anemia, diare, dan produksi telur menurun.