Bagaimana cara pengobatan dan pencegahan penyakit paratifoid pada unggas?

Diagnosa infeksi paratipoid didasarkan pada gejala klinis, riwayat kasus, dan didasarkan pada isolasi dan identifikasi kuman. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya infeksi paratipoid secara serius dan mengakibatkan pola hidup unggas akan terganggu dan juga peternak – peternak unggas akan kesusahan dalam perawatan maupun dalam bidang ekonomi.maka hal itu harus kita cegah dan lakukan pengobatan pada hewan unggas yang terinfeksi.

Pengobatan
Obat – obatan yang dapat digunakan untuk unggas yang terserang salmonellosis / paratifoid adalah antibiotic ataupun antibakteri, jika kesembuhan tidak tuntas, maka resiko terjadinya carrier akan sangat besar. Uji sensitivitas antibiotic merupakan cara yang paling tepat untuk memilih obat yang sesuai. Berbagai jenis obat yang dapat digunakan untuk menanggulangi paratifoid antara lain adalah furazolidon, gentamisin, spektinomisin, sulfametazin dan kelompok kuinolon (asam nalidiksik atau asam oksolinat, flumekuin, enrofloksasin, norfloksasin). Pengobatan sebaiknya disertai oleh eliminasi factor pendukung terjadinya infeksi dan pelaksanaan sanitasi atau desinfeksi yang ketat.

Pencegahan
Untuk pencegahan cara terbaiknya adalah mencegah masuknya kuman Salmonella sp., ke dalam suatu kelompok ayam dengan praktek manajemen yang optimal, khususnya pengamanan penerapan biosekuriti yang ketat, prosedur manajemen peternakan yang baik harus diterapkan dengan sanitasi atau disinfeksi yang ketat, ayam harus dipelihara pada kandang yang dapat disanitasi atau disinfeksi agar bebas residu kuman salmonella dari periode pemeliharaan sebelumnya, ayam harus diberi pakan atau air minum yang bebas pencemaran kuman Salmonella, dan menghilangkan sumber infeksi atau factor pendukung terjadinya infeksi, misalnya ayam carrier, rodens, unggas lain, hewan lain, pekerja peternakan/pengunjung, alat transportasi. Vaksinasi terhadap spesies Salmonella tertentu belum dilakukan di lapangan, masih dalam skala percobaan.