Bagaimana cara pencegahan dan komplikasi Tetanus?

Tetanus

Neurotoksin yang mengacaukan kinerja saraf itu berpotensi menyebabkan pengidap mengalami kejang yang menyerupai kekakuan otot. Bagaimana Pencegahan dan Komplikasi Tetanus?

Pencegahan dan Komplikasi Tetanus
Langkah utama untuk mencegah tetanus adalah dengan vaksinasi. Di Indonesia, vaksin tetanus termasuk dalam daftar imunisasi wajib untuk anak.

Imunisasi ini diberikan sebagai bagian dari vaksin DTP (difteri, tetanus, pertusis). Proses vaksinasi ini harus dijalani dalam 5 tahap, yaitu pada usia 2, 4, 6, 18 bulan, dan 5 tahun. Vaksin ini kemudian akan diulangi pada saat anak berusia 12 tahun yang berupa imunisasi Td. Namun, DTP termasuk imunisasi yang tidak dilisensikan bagi anak berusia 7 tahun ke atas, remaja, serta dewasa.

Untuk wanita, imunisasi TT (tetanus toksoid) sebaiknya diberikan 1 kali saat sebelum menikah dan 1 kali pada saat hamil. Tujuan imunisasi ini adalah untuk mencegah tetanus pada bayi yang baru lahir.

Di samping vaksinasi, pencegahan tetanus juga dapat dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan. Terutama saat merawat luka agar tidak terkena infeksi.

Infeksi tetanus yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi dan berakibat fatal. Beberapa komplikasi tetanus yang dapat terjadi meliputi jantung yang tiba-tiba berhenti, emboli paru, serta pneumonia.

Sumber : Tetanus