Beberapa langkah yang dapat dilakukan manajemen untuk memisahkan biaya semivariabel menjadi biaya variabel dan biaya tetap yaitu:
-
Tentukan variabel-variabel yang bersifat tidak bebas dan bebas yaitu total biaya semivariabel dan tingkat kegiatan yang relevan.
-
Ambil sampel atas variabel-variabel tersebut di masa lalu
-
Buatlah observasi pada sebuah grafik yang disebut diagram pencar (scatter diagram)
-
Gunakan salah satu metode untuk memisahkan biaya campuran (metode titik tertinggi dan terendah, metode scattergraph, metode kuadrat terkecil dan metode biaya berjaga)
-
Evaluasi hasilnya untuk menetukan ketelitiannya
-
Gunakan persamaan Y = a + bx untuk menyusun prediksi yang cerdas, keputusan yang rasional dan evaluasi yang bermanfaat.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa biaya semivariabel harus dipisahkan antara biaya tetap dan biaya variabel. Untuk memisahkannya digunakan beberpa metode yaitu:
a. Metode titik tertinggi dan terendah
Metode ini merupakan metode yang paling sederhana diantara metode- metode yang lain. Dalam metode ini hanya perlu menghubungkan 2 titik kegiatan yang paling rendah dan yang paling tinggi untuk membuat garis lurus biaya. Metode ini baik digunakan untuk perusahaan yang biaya semivariabelnya fluktuasinya mudah sekali (perubahannya) dari bulan ke bulan,
Sebagai contoh: dalam data Arnoldson Company terdapat jam mesin yang paling tinggi 8.000 jam pada bulan Juni dan terendah 5.000 jam pada bulan Maret.
Untuk memisahkan elemen biaya variabel dan biaya tetap dengan me nggunakan metode titk tertinggi dan terendah yaitu dengan meghubungkan perubahan antara jam mesin tertinggi dengan jam mesin terendah dalam kegiatan dengan perubahan biayanya yang terjadi.
Jadi untuk biaya pemeliharaan biaya variabel per unit $ 0.8 dengan ini dapat digunakan untuk menghitung elemen biaya tetap.
|
|
Biaya tetap |
= Total biaya – biaya variabel |
|
= $ 9.800 – ($0.8 X 8000 jam mesin) |
|
= $ 3.400 |
Metode titik tertinggi dan terendah sanagt sederhana dan mudah dilakukan tetapi banyak mengandung cacat karena hanya menggunakan dua titik saja.
Umumnya, dua titik tidak cukup menghasilkan hasil yang akurat dari dalam analisis biaya. Selanjutnya periode yang tidak biasanya rendah atau tinggi dapat mengakibatkan ketidakakuratan hasilnya. Rumus biaya yang diestimasi hanya dengan menggunakan data dari periode yang memiliki biaya abnormal akan menyebabkan kesalahan dalam menyajikan hubungan biaya yang sesungguhanya.
b. Metode diagram pencar
Metode dioagram pencar berusaha memperhitungkan lebih banyak titik- titik biaya dan kegiatan yang ada agar garis biaya yang ditarik di antara dua titik akan lebih mewakili berbagai tingkat biaya dan kegiatan dapat menggambarkan keadaan yang lebih relistis.
Garis yang ditarik untuk menghubungkan antara biaya dan tingkat kegiatan dalam grafik yang di sebut regression line atau garis rata- rata, tidak hanya sekedar menghubungkan titik tertinggi dan terendah, tapi juga memperhatikan pertimbangan visual. Hasil dari metode ini masih lebih baik daripada metode titik tertinggi dan terendah karena berusaha memeprtimbangkan perhitungan rata-rata dari bermacam-macam titik-titik biaya campuran yang digambarkan dalam grafik.
Metode ini kurang akurat karena memiliki kekurangan yaitu pertama metode ini bersifat subjektif. Tidak ada dua analis yang dihadapkan pada scattergraph membuat garis regresi yang sama persisi. Kedua, perkiraan biaya tetap tidak sama persis dengan perkiraan biaya tetap pada metode lainnya karena sangat sulit untuk mengukur dengan tepat perpotongan antara garis regresi dengan sumbu Y (sumbu biaya).
c. Metode kuadrat terkecil
Metode kuadrat terkecil dianggap lebih obyektif dan lebih cermat dalam mengukur garis regresi daripada metode scattergraph karena metode kuadrat terkecil menggunakan pendekatan matematis untuk menentukan garis regresi daripada menggunakan pendekatan visual ataupun hanya sekedar menghubungkan titik tetinggi dan terendah dalam grafik. Tidak seperti metode titiktertinggi dan terendah, metode kuadrat terkecil memperhitungkan seluruh data ketika menghitung rumus biaya. Persamaan garis lurus yang digunakan dalam metode kuadrat terkecil adalah :
Y = a + bX
dimana,
Y = variabel tidak bebas (total biaya campuran)
a = garis intercep vertikal (total biaya tetap)
b = slope garis (tarif biaya variabel)
X = variabel bebas (tingkat kegiatan)
Rumus dari persamaan tersebut sebagai berikut:
Contoh: biaya reparasi dan pemeliharaan mesin per bulan dalam tahun 1997 dalam tabel berikut ini.
Dengan diketahui a dan b maka dapat dihitung reparasi dan pemeliharaan yang variabel dan tetap :
biaya variabel = Rp.90/ jam mesin (0.09 X 1.000)
biaya tetap = Rp.205 per bulan
Bila dimsukkan dalam fungsi linear biaya tersebut adalah :
Y= 205.000 + 90 X
Ukuran yang digunakan sebagai dasar perhitungan antara lain :
- jumlah jam tenaga kerja langsung
- biaya tenaga kerja langsung
- jam mesin
- jumlah bahan baku yang digunakan
Kekurangan metode ini berkaitan dengan waktu dan sumber daya manusia, membutuhkan waktu agak lama dalam perhitungan dan sumber daya manusia yang memadai.
d. Metode biaya berjaga
Metode biaya berjaga ini mencoba menghitung berapa biaya yang harus dikeluarkan apabila perusahaan di tutup untuk sementara ( tidak berproduksi sama sekali), biaya berjaga ini merupakan biaya tetap. Selama proses produksi berjalan, biaya yang dikeluarkan dikurangi biaya berjaga tersebut merupakan biaya variabel.
Contoh: pada tingkat produksi 10.000 jam mesin untuk bulan Agustus 1998 dengan dikeluarkan biaya Rp.80.000. berdasarkan data apabuila perusahaan tidak berproduksi, biaya yang dikeluarkan Rp.30.000 per bulan.
bila dinyatakan dalam fungsi biaya sebagai berikut: y = 30.000 + 5x
Metode ini kurang akurat, karena memperhatikan kapasitas produksi dan untuk menentukan biaya tetap harus memperhatikan produksi, maka dengan itu menunjukkan volume produksi tidak diperhatikan padahal besarnya biaya itu sangat dipengaruhi kapasitas produksi.