Jika pertumbuhan ditujukan untuk kematangan fisik, maka perkembangan lebih ditujukan untuk membuat fisik mempunyai makna dalam hidup.
Denver Development Screening Test (DDST) II.
Menurut Soetjiningsih (2012), DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15 sampai 20 menit) dapat diandalkan dan menunjukkan validitas yang tinggi.
Dari beberapa penelitian yang dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat mengidentifikasi antara 85-100% bayi dan anak-anak pra sekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada follow up selanjutnya ternyata 89% dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6 tahun.
1). Kegunaan DDST.
Walaupun DDST tidak dapat dijadikan patokan sebagai tes diagnostik untuk menilai adanya kelainan perkembangan, tetapi DDST berguna untuk:
- Menilai perkembangan anak sesuai dengan umurnya.
- Memantau anak yang tampak sehat dari umur 0 tahun sampai dengan 6 tahun.
- Menjaring anak tanpa gejala terhadap kemungkinan adanya kelainan perkembangan.
- Memastikan apakah anak dengan persangkaan ada kelainan, apakah benar- benar ada kelainan perkembangan.
- Monitor anak dengan resiko perkembangan misalnya anak dengan masalah perinatal.
Aspek perkembangan yang dinilai terdiri dari 105 tugas perkembangan yang kemudian dilakukan revisi sehingga pada DDST II menjadi 125 tugas perkembangan.
Semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4 (empat) kelompok besar yang disebut sektor perkembangan yang meliputi:
-
Personal social (perilaku sosial), yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
-
Fine motor adaptive (gerakan motorik halus), yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
-
Language (bahasa), yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.
-
Gross motor (gerakan motorik kasar), yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
Setiap tugas digambarkan dalam bentuk kotak persegi panjang horizontal yang berurutan menurut umur dalam lembar DDST. Pada umumnya saat tes dilakukan, tugas yang diperiksa pada setiap kali skrining hanya berkisar antara 25-30 tugas saja, sehingga tidak memakan waktu lama.
2). Prosedur DDST
Dalam pemeriksaan DDST ada beberapa syarat yang harus digunakan yaitu alat dan prosedur pelaksanaan.
Alat yang digunakan: benang wol merah, kismis/manic-manik, kubus warna merah, kuning, hijau, biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil, kertas dan pensil, lembar formulir DDST dan buku petunjuk sebagai referansi.
Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap:
- Tahap pertama dilakukan secara periodik pada semua anak yang berusia: 3- 6 bulan, 9-12 bulan, 18-24 bulan, 3 tahun, 4 tahun dan 5 tahun.
- Tahap ke dua dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap 1 kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.
3). Teknik pemeriksaan
-
Tentukan umur anak dengan menggunakan patokan 30 hari untuk 1 bulan dan 12 bulan untuk 1 tahun.
-
Bila hasil perhitungan umur kurang dari 15 hari maka dibulatkan ke bawah, bila sama dengan atau lebih dari 15 hari di bulatkan ke atas.
Contoh: Anton lahir pada tanggal 1 januari 2011 dari kehamilan cukup bulan dan tes dilakukan pada tanggal 9 November 2015, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
2015 – 11 – 9 (saat tes dilakukan)
2011 – 01 – 1 (tanggal lahir Anton)
4 – 10 – 8, jadi umur Anton 4 tahun 10 bulan 8 hari. Karena 8 hari lebih kecil dari 15 hari, maka dibulatkan ke bawah sehingga umur Anton adalah 4 tahun 10 bulan. Lakukan perhitungan penyesuaian usia bila tanggal lahir anak lebih cepat minimal 15 hari dari taksiran persalinan atau hari perkiraan persalinan (HPL).
Contoh: Ali lahir tanggal 21 September 2010. Saat dilakukan tes DDST tanggal 19 Juli 2013 menurut ibunya berdasarkan keterangan petugas kesehatan saat pemeriksaan kehamilan, Ali seharusnya lahir tanggal 2 September 2010. Maka usia penyesuaian Ali untuk pemeriksaan DDST adalah:
Tanggal pemeriksaan 2013 – 07 – 19
(tanggal lahir Ali) 2010 – 09 – 21
02 – 09 – 18
Lama premature: 17
Usia penyesuaian: 02 – 09 – 01
Jadi yang di buat garis umur adalah 2 tahun 9 bulan, bukan 2 tahun 10 bulan.
-
Setelah diketahui umur anak, selanjutnya dengan menggunakan penggaris tarik garis secara vertikal dari atas ke bawah berdasarkan umur kronologis yang tertera di bagian atas formulir sehingga memotong kotak tugas perkembangan pada formulir DDST.
-
Lakukan penilaian pada tiap sektor, apakah LULUS (PASSED = P = beri tanda
√), GAGAL (FAIL = F = tanda 0), MENOLAK (REFUSAL = R = tanda M) atau anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (NO OPPORTUNITY = NO).
-
Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa item yang mendapat P dan F, selanjutnya hasil tes diklasifikasikan dalam: NORMAL, ABNORMAL, MERAGUKAN (QUESTION-ABLE) DAN TIDAK DAPAT DITES (UNTESTABLE).
4). Hasil Penilaian (Interpretasi Hasil DDST):
ABNORMAL
- Bila didapatkan 2 atau > delay, pada 2 sektor atau lebih.
- Bila dalam 1 sektor atau > didapatkan 2 atau > delay + 1 sektor atau > dengan 1 delay dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
MERAGUKAN/SUSPECT
- Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan/lebih.
- Bila pada satu sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
- Bila didapatkan minimal 2 caution atau minimal 1 delay (pada satu sektor).
- Lakukan uji ulang dalam satu sampai 2 minggu untuk menghilangkan faktor sesaat (rasa takut, keadaan sakit, kelelahan).
TIDAK DAPAT DITES (UNTESTABLE)
- Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.
- Bila ada skor menolak 1 atau lebih item sebelah kiri garis umur.
- Menolak > 1 item area 75%-90% (warna hijau)
NORMAL
- Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut di atas
- Bila tidak ada keterlambatan/delay
- Maksimal 1 caution
- Lakukan ulangan pemeriksaan pada kontrak kesehatan berikutnya. Untuk lebih jelasnya kita bisa melihat lembar pemeriksaan DDST II.
Aspek-aspek Perkembangan yang Dinilai
Dalam DDST terdapat 125 tugas-tugas perkembangan dimana semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yang meliputi :
A. Personal Social (Perilaku Sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, seperti:
- Menatap muka
- Membalas senyum pemeriksa
- Tersenyum spontan
- Mengamati tangannya
- Berusaha menggapai mainan
- Makan sendiri
- Tepuk tangan
- Menyatakan keinginan
- Daag-daag dengan tangan
- Main bola dengan pemeriksa
- Menirukan kegiatan
- Minum dengan cangkir
- Membantu di rumah
- Menggunakan sendok dan garpu
- Membuka pakaian
- Menyuapi boneka
- Memakai baju
- Gosok gigi dengan bantuan
- Cuci dan mengeringkan tangan
- Menyebut nama teman
- Memakai T-shirt
- Berpakaian tanpa bantuan
- Bermain ular tangga / kartu
- Gosok gigi tanpa bantuan
- Mengambil makan
B. Fine Motor Adaptive (Gerakan Motorik Halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan dalam:
- Mengikuti ke garis tengah
- Mengikuti lewat garis tengah
- Memegang icik-icik
- Mengikuti 1800
- Mengamati manik-manik
- Tangan bersentuhan
- Meraih
- Mencari benang
- Menggaruk manik-manik
- Memindahkan kubus
- Mengambil dua buah kubus
- Memegang dengan ibu jari dan jari
- Membenturkan 2 kubus
- Menaruh kubus di cangkir
- Mencoret-coret
- Ambil manik-manik ditunjukkan
- Menara dari 2 kubus
- Menara dari 4 kubus
- Menara dari 6 kubus
- Meniru garis vertikal
- Menara dari kubus
- Menggoyangkan dari ibu jari
- Mencontoh O
- Menggambar dengan 3 bagian
- Mencontoh (titik)
- Memilih garis yang lebih panjang
- Mencontoh ð yang ditunjukkan
- Menggambar orang 6 bagian
- Mencontoh ð
C. Language (Bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan yang meliputi :
- Bereaksi
- Bersuara
- Oooo ? Aaaah
- Tertawa
- Berteriak
- Menoleh ke bunyi icik-icik
- Menoleh ke arah suara
- Satu silabel
- Meniru bunyi kata-kata
- Papa/mama tidak spesifik
- Kombinasi silabel
- Mengoceh
- Papa/mama spesifik
- 1 kata
- 2 kata
- 3 kata
- 6 kata
- Menunjuk 2 gambar
- Kombinasi kata
- menyebut 1 gambar
- Menyebut bagian badan
- Menunjuk 4 gambar
- Bicara dengan dimengerti
- Menyebut 4 gambar
- Mengetahui 2 kegiatan
- Mengerti 2 kata sifat
- Menyebut satu warna
- Kegunaan 2 benda
- Mengetahui
- Bicara semua dimengerti
- Mengerti 4 kata depan
- Menyebut 4 warna
- Mengartikan 6 kata
- Mengetahui 3 kata sifat
- Menghitung 6 kubus
- Berlawanan 2
- Mengartikan 7 kata
D. Gross Motor (Gerak Motorik Kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh, meliputi kemampuan dalam:
- Gerakan seimbang
- Mengangkat kepala
- Kepala terangkat ke atas
- Duduk kepala tegak
- Menumpu badan pada kaki
- Dada terangkat menumpu satu lengan
- Membalik
- Bangkit kepala tegak
- Duduk tanpa pegangan
- Berdiri tanpa pegangan
- Bangkit waktu berdiri
- Bangkit terus duduk
- Berdiri 2 detik
- Berdiri sendiri
- Membungkuk kemudian berdiri
- Berjalan dengan baik
- Berjalan dengan mundur
- Lari
- Berjalan naik tangga
- Menendang bola ke depan
- Melompat
- Melempar bola, lengan ke atas
- Loncat
- Berdiri satu kaki 1 detik
- Berdiri satu kaki 2 detik
- Melompat dengan satu kaki
- Berdiri satu kaki 3 detik
- Berdiri satu kaki 4 detik
- Berjalan tumit ke jari kaki
- Berdiri satu kaki 6 detik