Bagaimana cara pemantauan perkembangan anak?

image

Pemantauan tumbuh kembang anak pada 1.000 hari pertama kehidupan sangat penting mengingat pesatnya pertumbuhan dan perkembangan pada usia ini. Yang disebut 1.000 hari pertama kehidupan yaitu mulai dari saat pembuahan di dalam rahim ibu sampai anak berusia 2 tahun.

Anak usia 2 tahun tinggi badannya sudah mencapai setengah dari tinggi orang dewasa, dan perkembangan otaknya sudah mencapai 80% dari otak dewasa.

Bagaimana cara pemantauan perkembangan anak ?

Jika pertumbuhan ditujukan untuk kematangan fisik, maka perkembangan lebih ditujukan untuk membuat fisik mempunyai makna dalam hidup.

Denver Development Screening Test (DDST) II.

Menurut Soetjiningsih (2012), DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15 sampai 20 menit) dapat diandalkan dan menunjukkan validitas yang tinggi.

Dari beberapa penelitian yang dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat mengidentifikasi antara 85-100% bayi dan anak-anak pra sekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada follow up selanjutnya ternyata 89% dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6 tahun.

1). Kegunaan DDST.

Walaupun DDST tidak dapat dijadikan patokan sebagai tes diagnostik untuk menilai adanya kelainan perkembangan, tetapi DDST berguna untuk:

  • Menilai perkembangan anak sesuai dengan umurnya.
  • Memantau anak yang tampak sehat dari umur 0 tahun sampai dengan 6 tahun.
  • Menjaring anak tanpa gejala terhadap kemungkinan adanya kelainan perkembangan.
  • Memastikan apakah anak dengan persangkaan ada kelainan, apakah benar- benar ada kelainan perkembangan.
  • Monitor anak dengan resiko perkembangan misalnya anak dengan masalah perinatal.

Aspek perkembangan yang dinilai terdiri dari 105 tugas perkembangan yang kemudian dilakukan revisi sehingga pada DDST II menjadi 125 tugas perkembangan.

Semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4 (empat) kelompok besar yang disebut sektor perkembangan yang meliputi:

  • Personal social (perilaku sosial), yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

  • Fine motor adaptive (gerakan motorik halus), yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.

  • Language (bahasa), yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.

  • Gross motor (gerakan motorik kasar), yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

Setiap tugas digambarkan dalam bentuk kotak persegi panjang horizontal yang berurutan menurut umur dalam lembar DDST. Pada umumnya saat tes dilakukan, tugas yang diperiksa pada setiap kali skrining hanya berkisar antara 25-30 tugas saja, sehingga tidak memakan waktu lama.

2). Prosedur DDST

Dalam pemeriksaan DDST ada beberapa syarat yang harus digunakan yaitu alat dan prosedur pelaksanaan.

Alat yang digunakan: benang wol merah, kismis/manic-manik, kubus warna merah, kuning, hijau, biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil, kertas dan pensil, lembar formulir DDST dan buku petunjuk sebagai referansi.

Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap:

  • Tahap pertama dilakukan secara periodik pada semua anak yang berusia: 3- 6 bulan, 9-12 bulan, 18-24 bulan, 3 tahun, 4 tahun dan 5 tahun.
  • Tahap ke dua dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap 1 kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.

3). Teknik pemeriksaan

  • Tentukan umur anak dengan menggunakan patokan 30 hari untuk 1 bulan dan 12 bulan untuk 1 tahun.

  • Bila hasil perhitungan umur kurang dari 15 hari maka dibulatkan ke bawah, bila sama dengan atau lebih dari 15 hari di bulatkan ke atas.

    Contoh: Anton lahir pada tanggal 1 januari 2011 dari kehamilan cukup bulan dan tes dilakukan pada tanggal 9 November 2015, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

    2015 – 11 – 9 (saat tes dilakukan)
    2011 – 01 – 1 (tanggal lahir Anton)
    4 – 10 – 8, jadi umur Anton 4 tahun 10 bulan 8 hari. Karena 8 hari lebih kecil dari 15 hari, maka dibulatkan ke bawah sehingga umur Anton adalah 4 tahun 10 bulan. Lakukan perhitungan penyesuaian usia bila tanggal lahir anak lebih cepat minimal 15 hari dari taksiran persalinan atau hari perkiraan persalinan (HPL).

    Contoh: Ali lahir tanggal 21 September 2010. Saat dilakukan tes DDST tanggal 19 Juli 2013 menurut ibunya berdasarkan keterangan petugas kesehatan saat pemeriksaan kehamilan, Ali seharusnya lahir tanggal 2 September 2010. Maka usia penyesuaian Ali untuk pemeriksaan DDST adalah:

    Tanggal pemeriksaan 2013 – 07 – 19
    (tanggal lahir Ali) 2010 – 09 – 21
    02 – 09 – 18
    Lama premature: 17
    Usia penyesuaian: 02 – 09 – 01

    Jadi yang di buat garis umur adalah 2 tahun 9 bulan, bukan 2 tahun 10 bulan.

  • Setelah diketahui umur anak, selanjutnya dengan menggunakan penggaris tarik garis secara vertikal dari atas ke bawah berdasarkan umur kronologis yang tertera di bagian atas formulir sehingga memotong kotak tugas perkembangan pada formulir DDST.

  • Lakukan penilaian pada tiap sektor, apakah LULUS (PASSED = P = beri tanda
    √), GAGAL (FAIL = F = tanda 0), MENOLAK (REFUSAL = R = tanda M) atau anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (NO OPPORTUNITY = NO).

  • Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa item yang mendapat P dan F, selanjutnya hasil tes diklasifikasikan dalam: NORMAL, ABNORMAL, MERAGUKAN (QUESTION-ABLE) DAN TIDAK DAPAT DITES (UNTESTABLE).

4). Hasil Penilaian (Interpretasi Hasil DDST):

ABNORMAL

  • Bila didapatkan 2 atau > delay, pada 2 sektor atau lebih.
  • Bila dalam 1 sektor atau > didapatkan 2 atau > delay + 1 sektor atau > dengan 1 delay dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.

MERAGUKAN/SUSPECT

  • Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan/lebih.
  • Bila pada satu sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
  • Bila didapatkan minimal 2 caution atau minimal 1 delay (pada satu sektor).
  • Lakukan uji ulang dalam satu sampai 2 minggu untuk menghilangkan faktor sesaat (rasa takut, keadaan sakit, kelelahan).

TIDAK DAPAT DITES (UNTESTABLE)

  • Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.
  • Bila ada skor menolak 1 atau lebih item sebelah kiri garis umur.
  • Menolak > 1 item area 75%-90% (warna hijau)

NORMAL

  • Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut di atas
  • Bila tidak ada keterlambatan/delay
  • Maksimal 1 caution
  • Lakukan ulangan pemeriksaan pada kontrak kesehatan berikutnya. Untuk lebih jelasnya kita bisa melihat lembar pemeriksaan DDST II.

Aspek-aspek Perkembangan yang Dinilai

Dalam DDST terdapat 125 tugas-tugas perkembangan dimana semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yang meliputi :

A. Personal Social (Perilaku Sosial)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, seperti:

  1. Menatap muka
  2. Membalas senyum pemeriksa
  3. Tersenyum spontan
  4. Mengamati tangannya
  5. Berusaha menggapai mainan
  6. Makan sendiri
  7. Tepuk tangan
  8. Menyatakan keinginan
  9. Daag-daag dengan tangan
  10. Main bola dengan pemeriksa
  11. Menirukan kegiatan
  12. Minum dengan cangkir
  13. Membantu di rumah
  14. Menggunakan sendok dan garpu
  15. Membuka pakaian
  16. Menyuapi boneka
  17. Memakai baju
  18. Gosok gigi dengan bantuan
  19. Cuci dan mengeringkan tangan
  20. Menyebut nama teman
  21. Memakai T-shirt
  22. Berpakaian tanpa bantuan
  23. Bermain ular tangga / kartu
  24. Gosok gigi tanpa bantuan
  25. Mengambil makan

B. Fine Motor Adaptive (Gerakan Motorik Halus)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan dalam:

  1. Mengikuti ke garis tengah
  2. Mengikuti lewat garis tengah
  3. Memegang icik-icik
  4. Mengikuti 1800
  5. Mengamati manik-manik
  6. Tangan bersentuhan
  7. Meraih
  8. Mencari benang
  9. Menggaruk manik-manik
  10. Memindahkan kubus
  11. Mengambil dua buah kubus
  12. Memegang dengan ibu jari dan jari
  13. Membenturkan 2 kubus
  14. Menaruh kubus di cangkir
  15. Mencoret-coret
  16. Ambil manik-manik ditunjukkan
  17. Menara dari 2 kubus
  18. Menara dari 4 kubus
  19. Menara dari 6 kubus
  20. Meniru garis vertikal
  21. Menara dari kubus
  22. Menggoyangkan dari ibu jari
  23. Mencontoh O
  24. Menggambar dengan 3 bagian
  25. Mencontoh (titik)
  26. Memilih garis yang lebih panjang
  27. Mencontoh ð yang ditunjukkan
  28. Menggambar orang 6 bagian
  29. Mencontoh ð

C. Language (Bahasa)

Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan yang meliputi :

  1. Bereaksi
  2. Bersuara
  3. Oooo ? Aaaah
  4. Tertawa
  5. Berteriak
  6. Menoleh ke bunyi icik-icik
  7. Menoleh ke arah suara
  8. Satu silabel
  9. Meniru bunyi kata-kata
  10. Papa/mama tidak spesifik
  11. Kombinasi silabel
  12. Mengoceh
  13. Papa/mama spesifik
  14. 1 kata
  15. 2 kata
  16. 3 kata
  17. 6 kata
  18. Menunjuk 2 gambar
  19. Kombinasi kata
  20. menyebut 1 gambar
  21. Menyebut bagian badan
  22. Menunjuk 4 gambar
  23. Bicara dengan dimengerti
  24. Menyebut 4 gambar
  25. Mengetahui 2 kegiatan
  26. Mengerti 2 kata sifat
  27. Menyebut satu warna
  28. Kegunaan 2 benda
  29. Mengetahui
  30. Bicara semua dimengerti
  31. Mengerti 4 kata depan
  32. Menyebut 4 warna
  33. Mengartikan 6 kata
  34. Mengetahui 3 kata sifat
  35. Menghitung 6 kubus
  36. Berlawanan 2
  37. Mengartikan 7 kata

D. Gross Motor (Gerak Motorik Kasar)

Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh, meliputi kemampuan dalam:

  1. Gerakan seimbang
  2. Mengangkat kepala
  3. Kepala terangkat ke atas
  4. Duduk kepala tegak
  5. Menumpu badan pada kaki
  6. Dada terangkat menumpu satu lengan
  7. Membalik
  8. Bangkit kepala tegak
  9. Duduk tanpa pegangan
  10. Berdiri tanpa pegangan
  11. Bangkit waktu berdiri
  12. Bangkit terus duduk
  13. Berdiri 2 detik
  14. Berdiri sendiri
  15. Membungkuk kemudian berdiri
  16. Berjalan dengan baik
  17. Berjalan dengan mundur
  18. Lari
  19. Berjalan naik tangga
  20. Menendang bola ke depan
  21. Melompat
  22. Melempar bola, lengan ke atas
  23. Loncat
  24. Berdiri satu kaki 1 detik
  25. Berdiri satu kaki 2 detik
  26. Melompat dengan satu kaki
  27. Berdiri satu kaki 3 detik
  28. Berdiri satu kaki 4 detik
  29. Berjalan tumit ke jari kaki
  30. Berdiri satu kaki 6 detik