Bagaimana cara organisasi menghadapi dampak globalisasi dilihat dari sisi struktur organisasi dan manajemen ?

manajemen

Globalisasi merupakan sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindarkan, apalagi negara kita sudah terbelit utang
dan juga masih memerlukan pinjaman dari negara-negara yang nota bene tergabung dalam WTO, dimana kita juga menjadi anggotanya.

Bagaimana dampak globalisasi terhadap struktur organisasi dan manajemen ?

Bagaimana daya tahan hidup bisnis lokal dalam ekonomi global, sangat tergantung pada kinerja organisasnya. Organisasi harus kompetitif atau mampu bersaing. Organisasi yang kompetitif dicirikan oleh produktivitas, fleksibilitas, kecepatan, kualitas yang memadaai, dan berfokus pada pelanggan. Tuntutan agar perusahaan harus lebih kompetitif telah mengiring perusahaan untuk melakukan perubahan dalam cara pengorganisasian dan pengelolaan perusahaan.

Beberapa cara yang telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang cukup ternama antara lain:

  • Pengubahan struktur organisasi.
    Pelaksanaan struktur yang baik adalah dimana pegawai tidak mengidentifikasi dirinya pada salah satu bagian saja atau satu departemen yang terpisah, melainkan harus berinteraksi dengan siapa saja dalam menyelesaikan pekerjaanya

  • Pemberdayaan Pegawai.
    Berbagai pakar beranggapan bahwa organisasi masa kini harus meletakkan pelanggan diatas segalanya, dan menekankan bahwa setiap gerak yang dilakukan perusahaan harus mengarah pada pemuasan kebutuhan pelanggan.

  • Organisasi yang datar makin menjadi norma umum.
    Sebagai pengganti organisasi piramid yang terdiri atas 7, 10 atau lebih lapisan manejerial, disusun organisasi yang cenderung datar dengan lapisan manejerial sekitar 3 atau 4 lapis saja

  • Kerja semakin dirancang dalam bentuk “Teams” ketimbang terspesialisasi dalam satu fungsi saja.
    Dipabrik sesorang pekerja tidak hanya melakukan satu jenis pekerjaan secara berulang-ulang . Dia lebih
    merupakan bagian dari tim kerja yang multi fungsi.

  • Landasan kekuatan perusahaan berubah.
    Dalam organisasi ekonomi global, posisi, jabatan, dan kewenangan, bukan lagi menjadi alat yang memadai bagi manejer untuk bisa menyelesaikan pekerjaan. Sebagai penggantinya adalah gagasan yang baik.

  • Manajer masa kini harus mampu membangun komitmen.
    Membangun organisasi yang lebih baik, lebih besar, lebih kompetitif, artinya mendatangkan pegawai pegawai yang mempunyai komitmen dan mampu mengendalikan diri.

  • Orientasi pada “ human capital”.
    Manusia sebagai unsur penentu keberhasilan organisasi senantiasa harus menjadi pokok perhatian utama. Mulai dari manejer tingkat teratas sampai dengan pegawai tingkat terbawah harus berkualitas, ahli.

Sumber : http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=40754