Bagaimana cara move on dari kejadian yang memalukan?

Pernah tidak kamu mengalami suatu kejadian memalukan yang terus terbayang-bayang, bahkan hingga bertahun-tahun setelah kejadian tersebut berlalu? Kadang trauma akibat kejadian yang memalukan, entah karena kecerobohan sendiri atau dipermalukan orang lain, membuat kita kehilangan kepercayaan diri. Saat bertemu dengan seseorang, terkadang masih timbul pikiran kalau orang tersebut pasti masih mengingat kejadian yang menimpa diri kita dan memandang kita sebagai orang yang memalukan. Padahal bisa jadi pikiran-pikiran semacam itu hanya ada di pikiran kita saja. Menurutmu bagaimana cara untuk move on dari bayang-bayang kejadian memalukan yang terjadi di masa lalu?

5 Likes

Untuk orang-orang yang mungkin masih tidak bisa kejadian memalukan yang pernah dialami, ada dua hal yang penting untuk diketahui menurut saya.

1. Ingatlah, Orang itu tidak peduli-peduli amat
Mungkin saat kejadian itu terjadi, orang-orang akan mengingatnya. Yaa, paling sekitar satu dua hari. Setelah itu apa? Mereka akan lupa, kecuali kalau diingatkan kembali. Percayalah bahwa dalam pikiran manusia, yang menjadi tokoh utama adalah dirinya sendiri. Sehingga, kebanyakan momen yang mereka ingat adalah yang berkaitan dengan dirinya sendiri.

Kalau kamu tidak percaya, coba ingat-ingat seberapa sering kamu mengingat momen memalukan yang dialami teman-temanmu? Pasti jarang kan? Pasti kamu lebih sering mengingat kejadian memalukan yang kamu alami, daripada yang orang lain alami.

Hal itu juga yang dilakukan oleh orang lain di dalam pikirannya. Jadi, be relax kawan!

2. Waktu akan menyembuhkan segalanya
Lambat laun orang akan lupa dan kembali pada kesibukannya masing-masing.
Lambat laun, kamu juga akan bisa menerima kejadian memalukan itu sebagai kenangan yang berharga.

Semua hal yang memalukan, menyedihkan, ataupun kenangan buruk bisa dirubah menjadi kenangan yang menyenangkan, membahagiakan, kalau kamu mau memaafkan diri sendiri.

“Ga apa-apa, waktu itu aku salah manggil orang juga karena emang mirip. Mau gimana lagi hehe”
“Ga apa-apa, banyak hal lain yang lebih memalukan dari yang aku alami, its okay”

Nah, mungkin itu tips dari aku teman-teman, selamat mencoba!

3 Likes

Hmm, antara sepakat dan tidak sepakat sih. Saya pernah membaca mengenai kemampuan otak dalam mengingat sesuatu dan menemukan bahwa kapasitas otak yang melimpah ruah untuk menyimpan memori sebenarnya bisa dimasuki oleh berbagai jenis memori tetapi otak memiliki alur atau protokol penyimpanan yang mengindahkan sebuah prinsip yaitu memori tersebut memiliki manfaat bagi diri sendiri di masa yang akan datang atau secara berulang-ulang dilakukan sehingga membekas dalam memori.

Otak dapat menyimpan memori lebih banyak dari yang dapat anda bayangkan sebenarnya. Memori jangka panjang, dikodekan dan disimpan di korteks serebral dengan menghubungkan koneksi antara sel-sel otak. Dan koneksi serta memori ini lebih kuat jika kita melatih informasinya atau melibatkan emosi. Emosi seperti bagaimana pendapat subjek mengenai kebermanfaat informasi tersebut di masa depan. Lambert (2018) melalui buku The Memory Activity Book: Engaging Ways to Stimulate the Brain for People Living with Memory Loss or Dementia

Nah, saya melihat kejadian memalukan seseorang bisa saja diingat oleh orang lain karena dinilai secara subjektif mengesankan sehingga masih termaktub pada memori orang lain. Tapi tidak dapat dipungkiri tidak selalu kejadian yang seperti itu selalu terjadi pada orang lain. Kalau saya boleh memberi saran, woles ae bro! atau santai saja. Anggap saja orang lain yang mengingat momen memalukan milikmu itu sebagai pertanda bahwa orang tersebut peduli dengan kita hingga mampu menyisakan memori dalam otaknya untuk mengingat momen mu walaupun memalukan sih.

referensi

Lambert, Helen. 2018. The Memory Activity Book: Engaging Ways to Stimulate the Brain for People Living with Memory Loss or Dementia. London: DK

3 Likes

Sebenarnya mudah-mudah saja kalau menghindari semacam ini. Tergantung personal apakah ia menjadi sensitif terhadap pengaruh luar atau tidak.

Saya menyebutnya dengan “Bias Ingatan”. Kita menganggap bahwa semua fenomena yang terjadi akan selamanya teringat oleh manusia. Tetapi, realitanya tidak. Itu semua adalah bias yang terjadi ketika kita sebagai manusia menganggap orang lain mengingat peristiwa itu selamanya. Kita hanya perlu tahu kelemahan manusia bahwa itu semua benar-benar tidak akan diingat sangat baik dalam kurun waktu yang lama.

Dengan kasus seperti itu, kita hanya perlu cuek! Tidak lebih! Kita hanya perlu merasa bahwa kita melakukan kesalahan dan hanya perlu evaluasi. Itu sudah cukup untuk menghindarkan diri kita dari overthinking ataupun stress berat. Kita hanya perlu melatih diri kita cara menjadi cuek yang handal. Hanya perlu fokus terhadap problema di depan kita. Bukan mengungkit masa lalu. Itu hanya membuang-buang waktu dan merusak pikiran. Cueklah sekarang juga!

4 Likes

Kalau menggunakan kata move on sih saya kurang setuju, karena saya rasa kita mungkin tidak akan dengan mudah melupakan hal-hal yang terbaik ataupun memalukan selagi kita tidak amnesia. Lebih tepatnya sih bagaimana cara kita menerima kejadian memalukan dimasalalu?

Karena kejadian teresebut tidak kita yang menginginkan, namun yaa karena sudah terjadi saja. Jadi ya mau gimana lagi, yang terpenting dan harus dipahami adalah kita tidak boleh menjadi insecure dari kejadian tersebut.

Kalu dari saya pribadi sih cuek-cuek aja dengan kejadian yang memalukan, malah saya menganggap hal tersebut lucu. Pernah dulu suatu ketika saya pernah memanggil seseorang di jalan, dari jauh sih seperti orang yang saya kenal. Kebetulan juga saya minus dan tidak memakai kacamata sehingga sedikit buram pandangan saya. Yaudah akhirnya saya panggil dia dan melambaikan tangan saya. Orang itu kebinggungan dan mendekat kemudian bilang “Maaf kak salah orang ya?”

HAHAHAA maluuu banget sih kalau diingat-ingat, tapi menurutku yaudahlah namanya juga ketidaksengajaan dan itu bukan masalah yang besar.

Wah, saya pun sering bertanya-tanya loh tentang ini soalnya saya pun seringkali mengingat kejadian-kejadian yang memalukan di masa lalu dan kepikiran banget akhirnya. Kadang memori dari momen-momen itu tiba-tiba muncul dan saya sontak teriak-teriak sendiri hehehe karena rasa malunya kerasa banget sampe sekarang. Alhamdulillah pertanyaan saya terjawab ketika melihat jawaban dari temen-temen di atas.

Memang sih ya… bahkan orang lain pun juga sudah tidak ingat dengan apa yang pernah kita lakukan dan mereka juga bodo amat dengan itu. Trus kenapa rasa malu itu masih menyelimuti smpai sekarang? :grinning_face_with_smiling_eyes:

Biasanya untuk mengalihkan rasa malu ku, aku harus merasa percaya diri dengan apa yang sudah terjadi. Atau saya selalu ngomong sendiri “gapapa kok gapapa” yang akhirnya ya hanya diri sendiri yang bisa menenangkan kita :grin::grin:

Saya tipe orang yang pemalu banget dan suka overthinking, kalau saya mengalami hal yang memalukan saya bisa kepikiran banget sampai berhari hari dan suka mikir yang aneh-aneh. Misal kita lagi interaksi sama orang nih… terus tiba-tiba ngomongnya jadi belibet dan lawan bicara kita pasang muka pengen ketawa. Dari melihat ekspesinya pun saya udah miki aneh-aneh “Jangan-jangan dia nganggap aku orang aneh” atau “Duh kok aku bego banget ya”. Jadi setiap ketemu orang itu, saya selalu berpikir “Dia masih nganggep aku aneh nggak ya”. Padahal belum tentu juga dia inget aa yang pernah aku lakukan. Jangankan itu deh… kalo ada orang-orang liat ke arahku aja aku langsung mikir “ini bajuku ada yang salah nggak ya?” “penampilanku aneh nggak ya”

Nah untuk mengatasi ini, biasanya aku membangkitkan rasa percaya diriku. Karena kejadiannya sudah lewat, saya berusaha untuk narsis aja deh. “Orang-orang liat ke arahku yak arena aku cantiklah, apalagi coba” hahaha, walaupun perkataan tersebut cuma saya simpen dalam hati, tapi itu membantu banget biar aku nggak malu lagi kalo teringat-ingat hal memalukan tersebut.

1 Like

Saya pribadi ga punya cara-cara tertentu sih. Bener, rasa malu itu bukan sesuatu yg bisa kita kontrol supaya ga hinggap di diri kita, bukan rasa yg dengan cuma “udah pergi sana” bisa hilang dari pikiran gitu aja, tapi bukannya sesuatu yang udah terjadi juga ga bisa diubah? Lagian, manusia mana yang ga pernah ngerasa malu atau ngalami kejadian memalukan? Berarti ya ga perlu terlalu dipikirin. Kalaupun tanpa sengaja kepikiran, yah ketawa aja, hitung-hitung hiburan sambil ngenang masa lalu yang konyol. Kalaupun itu adalah sebuah kesalahan di masa lalu, yah jadikan pembelajaran buat masa kini dan masa depan biar ga terulang. Anggap aja itu bumbu-bumbu kehidupan.

Terus jangan lupa, waktu adalah penyembuh paling baik. ‘Jalan’ aja seperti biasa. Waktu terus bergulir, hari berganti, hidup berputar, masak pikiran kita mesti terjebak di masa lalu terus? Life must go on!:facepunch:t2:

1 Like