Bagaimana cara menyusun strategi pemasaran?

Seperti kita ketahui bersama, strategi pemasaran sering kali diibaratkan sebagai jantung kehidupan sebuah usaha.

Bagaimana cara menyusun strategi pemasaran ?

Dalam menyusun strategi pemasaran terdapat 3 komponen, yaitu :

1. Segmentation

Untuk menerapkan strategi pemasaran maka harus mengidentifikasi target pasar. Segmentasi pasar berguna untuk mengelompokkan pasar secara khusus agar bisa diterapkan strategi pemasaran yang tepat. Segmentasi Brick and Mortar menurut Mohammed, et al. (2003), merupakan segmentasi perusahaan tradisional yang baru terhadap internet dan akan menyadari bahwa segmentasi online dapat menghasilkan empat skenario berbeda. Dimensi pertama dari matrix berfokus terhadap apakah ukuran segementasi pasar berubah, dan dimensi kedua berfokus terhadap apakah criteria untuk segmentasi pasar berubah pada saat perusahaan berpindah ke internet. Ada terdapat 4 kemungkinan segmentasi online.

image
Gambar Skenario Brick and Mortar Segmentation. Sumber : Mohammed, et al (2003, p.108)

  • Market Expansion
    Perusahaan menemukan bahwa karakteristik dari segmen online adalah sama dengan segmen offline tetapi ukuran dari segmen mengalami pertumbuhan.

  • Reclassified Expansion
    Kebanyakan perusahaan mengalami pengalaman kombinasi dari dua skenario sehingga segmen secara terus menerus berubah baik itu dalam ukuran dan karakteristik.

  • No Change
    Perusahaan menyadari bahwa segmentasi online atau secara maya tidak dapat menghasilkan segmen baru yang signifikan dan secara relatif komposisi dan ukuran banyaknya dari segmen pelanggan online adalah sama dengan segmentasi offline.

  • Market Reclassification
    Segementasi online menghasilkan segmen pelanggan yang berbeda menggunakan internet baik itu secara signifikan ataupun sedikit.

2. Targeting

Setelah melakukan segmentasi pasar, langkah selanjutnya adalah menentukan target pasar berdasarkan tujuan dan kebutuhan perusahaan. Menurut Mohammed, et al (2003, p.109-112) terdapat 4 skenario targeting brick and mortar dimana perusahaan yang masih menggunakan sistem offline dapat menerapkan sistem online.

image
Gambar Skenario Brick and Mortar Targeting. Sumber : Mohammed, et al (2003)

  • Blanket Trageting
    Skenario ini muncul ketika perusahaan menemukan bahwa segmen online tidak menunjukan segmen pelanggan yang baru, karena karakteristiknya secara umum sama dengan segmen offline, dimana hanya terdapat faktor umum seperti peningkatan penjangkauan secara global.

  • Bleachhead Targeting
    Skenario ini muncul ketika segmen pelanggan online ditemukan lebih sedikit dibandingkan dengan segmen offline ini mungkin memperlihatkan peningkatan pilihan dengan menggunakan internet (pengambilan keuntungan dari penawaran secara online) tetapi masih memperlihatkan kebiasaan pembelian yang masih sama dengan segmen offline.

  • New Opportunity Targeting
    Skenario ini muncul, ketika produk yang ditawarkan perusahaan mendapatkan nilai yang berbeda bagi pelanggan pada lokasi geografis yang berbeda. Disini, target segmen online menampilkan kebutuhan pilihan yang berbeda dengan segmen offline.

  • Bleed Over Targeting
    Skenario ini muncul ketika segmen pelanggan online meliputi sebagian namun tidak semua dari segmen pelanggan offline.

3. Positioning

Setelah menentukan segmentasi pasar, maka perusahaan harus bisa menjalin komunikasi dengan target pasar melalui produknya dan mempengaruhi persepsi pelanggan mengenai produk. Menurut Mohammed, et al (2003, p.112-
113) setiap skenario memerlukan pendekatan positioning yang berbeda. Terdapat 4 pendekatan positioning brick and mortar, yaitu :

image
Gambar Skenario Brick and Mortar Positioning. Sumber : Mohammed, et al (2003)

  • Blanket Positioning
    Pada skenario ini, segmen target tidak berubah dan positioning pada skenario ini adalah yang sederhana, yakni positioning yang dijalankan adalah sama seperti yang dijalankan sekarang, karena tujuannya adalah menarik pelanggan yang sama.

  • Bleachhead Positioning
    Segmen positioning pada skenario ini adalah sama dengan yang dijalankan selama ini secara offline namun dengan sekarang dijalankannya secara online segmen tersebut akan dibuat menjadi lebih terfokus lagi atau terperinci lagi pada segmen pelanggannya yang lebih kecil. Positioning ini mengasumsikan bahwa segmen yang lebih kecil akan menghasilkan nilai yang lebih melalui sistem online dalam hal kenyamanan dan kemudahan akses.

  • New Opportunity Positioning
    Positioning ini memposisikan penawaran secara keseluruhan untuk menangkap target segmen yang baru. Strategi ini akan efektif apabila strategi offline sebelumnya belum mempengaruhi segmen baru terhadap penawaran yang diberikan.

  • Bleed Over Positioning
    Positioning ini akan mempengaruhi penawaran offline namun juga membuat penawaran online terlihat menarik untuk tipe pelanggan baru.