Bagaimana cara menumbuhkan kemampuan dalam memahami suatu karya sastra pada seorang anak?

images

Dalam tahap sensori-motor (0-2 tahun), pemahaman anak ditentukan oleh orang dewasa yang membantunya memperoleh cerita-cerita, termasuk dongeng dan permainan. Hal tersebut membantu anak merespons berbagai persepsi indra dan gerakan-gerakan yang dapat mereka tiru. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan kemampuannya perlu diberikan bacaan-bacaan yang merangsang kemampuan merespons persepsi dan gerakan tersebut.

Adapun dalam tahap praoperasional (2-7 tahun), anak-anak bisa dibantu oleh orang dewasa atau merespons bacaan secara mandiri. Karena pada tahap ini anak sudah bisa mengoperasikan aktivitas mentalnya alias mengekspresikan apa yang dia pikirkan secara verbal maupun nonverbal (mewarnai dan corat-coret), diperlukan bacaan yang banyak menampilkan gambar-gambar menarik yang bisa dipahami dan objek-objek yang menjadi sarana belajar (mengenal angka, huruf, hewan, pekerjaan, dan sebagainya).

Pada tahap operasional kongkret (7-11), anak-anak mulai memiliki kemampuan mengklasifikasi suatu objek (seperti mengurutkan gambar dan huruf) serta mampu memecahkan masalah sederhana, seperti membuat mainan sederhana dengan konsep sains. Oleh karena itu, cara menumbuhkan pemahaman sastranya adalah dengan diberi bacaan-bacaan yang menampilkan alur cerita yang lebih kompleks (seperti menghadirkan konflik) agar anak paham bahwa dalam hidupnya ada masalah yang harus diselesaikan. Selain itu, anak-anak pada tahap ini dapat diberi buku-buku yang memberinya stimulus untuk menciptakan sesuatu (misal membuat kerajinan, tiruan pesawat, teknologi sederhana, dan sebagainya).

Selanjutnya pada tahap operasional formal (12 ke atas), anak-anak mulai beranjak dewasa dan dapat berpikir abstrak, yaitu memikirkan solusi atas berbagai permasalahan. Dengan demikian, cara membantu menumbuhkan kemampuannya dalam memahami bacaan adalah dengan memberikan bacaan-bacaan yang memberikan keleluasaan kepada anak untuk mengimajinasikan kehidupan yang lebih kompleks dalam karya sastra. Hal tersebut bisa dibantu juga dengan berdiskusi, membicarakan isi karya sastra dan menemukan hal-hal menarik di dalamnya.

1 Like

Sejak kecil sebaiknya ditanamkan rasa cinta kepada buku sehingga ketika semakin dewasa ia akan menyukai karya-karya sastra dan memahaminya dengan baik. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menanamkan kebiasaan dan rasa suka membaca kepada anak-anak seperti mengajaknya ke toko buku satu minggu sekali, membacakan cerita sebelum tidur, dan lain sebagainya. Kebiasaan ini tentunya juga akan memperluas pengetahuan sang anak karena buku adalah jendela dunia.

Berikut beberapa cara menumbuhan minat baca dan cinta buku pada anak dengan teknik Read Aloud (Jessica, 2017) :

  • Memilih buku sesuai dengan tahapan perkembangan dan minat anak
  • Ketika bercerita usahakan dengan gaya atraktif dan ekspresif
  • Memancing pertanyaan-pertanyaan saat cerita untuk memancing daya nalar dan kritis anak
  • Sesuaikan panjang cerita dengan usia dan rentang perhatian anak

mengembangkan kesadaran bersastra anak-anak yang masih berada disekolah dasar juga garus diajak mulai mengembangkan kesadaran pada sastra. Anak-anak harus diarahkan pula menemukan elemen-elemen sastra secara berangsur-angsur, karena elemen-elemen itu memberikan bekal kepada siswa dalam pemahaman makna cerita atau puisi. Dengan demikian guru garus menguasai pengetahuan tentang bentuk-bentuk cerita, elemen-elemen cerita dan pengetahuan tentang pengarang.

mengapreasiasikan literatur untuk menciptakan letertarikan terhadap buku, siswa perlu membaca banyak buku. Siswa pun perlu memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengalaman yang mendalam dengan buku-buku. Ketika siswa menghubungkan apa yang mereka baca itu dengan latar belakang pengalamannya, mereka menginternalisasikan makna cerita itu. Cara untuk membantu siswa menginterprestasikan bacaan itu dengan cara mengidentifikasi para pelaku yang ada pada cerita itu. Hal itu dapat dilakukan dengan cara mendramatisasikan adegan tertentu yang ada pada buku cerita. Kegiatan daramatisasi selain mengatkan pemahaman pada cerita juga aan melatih mereka bersosialisasi.