Beberapa metode yang dapat anda lakukan dalam melatih kemampuan berpikir kreatif anda adalah sebagai berikut, dikutip dari wikihow :
Metode 1 : Mengasah Kemampuan Bertanya
1. Pertanyakan segala asumsi Anda.
Disadari atau tidak, manusia kerap membuat asumsi terhadap hampir semua hal yang ditangkap panca indranya.
Asumsi terbentuk setelah otak manusia memproses kepingan-kepingan informasi tertentu dan mendasari proses interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya.
Bisa dikatakan, asumsi adalah fondasi kerangka berpikir kritis seseorang. Namun bagaimana jika asumsi tersebut salah atau tidak sepenuhnya benar? Jika itu terjadi, tentunya fondasi tersebut harus dibongkar dan dibangun ulang.
Selalu pertanyakan asumsi anda,mulai dari hal kecil hingga hal yang kompleks. Misalnya; Mengapa Anda merasa perlu sarapan meski tidak lapar? Mengapa Anda berasumsi akan gagal meski belum mencoba? Mengapa bangsa Indonesia tertinggal dibandingkan dengan bangsa lainnya ?
2. Jangan menelan informasi mentah-mentah jika Anda tidak tahu kebenarannya.
Sama halnya dengan asumsi, manusia cenderung menilai kebenaran informasi berdasarkan sumbernya. Informasi dari sumber yang terpercaya (figur otoritas) akan langsung dianggap sebagai kebenaran, begitu pula sebaliknya.
Meski lebih menghemat waktu dan tenaga, kebiasaan ini akan melemahkan kemampuan analisis Anda. Ingat, tidak semua informasi yang Anda terima dari figur otoritas (pemerintah, media massa, bahkan orang tua) benar adanya.
Gunakan insting Anda untuk menganalisis kepingan-kepingan informasi yang patut dipertanyakan.
Jika Anda merasa penjelasan yang diberikan kurang memuaskan, mintalah pihak terkait memberikan penjelasan yang lebih detail.
Jika Anda enggan atau tidak bisa menanyakannya langsung, bacalah berbagai sumber data yang relevan dan analisis sendiri kebenarannya. Jika ini terus-menerus dilakukan, dengan sendirinya Anda akan mampu memilah informasi mana yang perlu dan tidak perlu diteliti lebih jauh. Anda juga akan mampu menentukan kebenaran informasi berdasarkan penilaian yang Anda lakukan.
3. Pertanyakan hal-hal yang ada di sekitar Anda.
Sebelumnya, Anda sudah belajar mempertanyakan asumsi dan informasi yang disampaikan oleh figur otoritas. Sekarang, Anda akan belajar untuk mempertanyakan… segalanya?
Bertanya mungkin adalah tindakan paling esensial dalam proses berpikir kritis.
Jika Anda tidak tahu harus menanyakan apa atau tidak menanyakannya meskipun ingin, sampai kapan pun Anda tidak akan mendapatkan jawabannya.
Berpikir kritis adalah perihal mencari jawaban dengan cara yang elegan dan cerdas.
- Mengapa whatsapp begitu sukses dibandingkan aplikasi massenger lainnya ?
- Langkah apa yang harus dilakukan untuk mengatasi kemiskinan global?
Metode 2 : Menyesuaikan Perspektif
1. Pahamilah praanggapan Anda.
Penilaian manusia cenderung sangat subjektif dan lemah karena dipengaruhi oleh emosi pribadi.
Ketika seseorang terus-menerus diberi informasi yang tidak ingin mereka dengar, pada satu titik mereka akan menyadari bahwa informasi tersebut memang benar. Namun mereka menolak untuk memercayainya karena harga diri mereka sudah telanjur jatuh (terutama karena tahu bahwa selama ini mereka meyakini hal yang salah).
Memahami praanggapan Anda terhadap segala hal dapat membantu Anda menyikapi informasi dengan lebih bijak.
2. Berpikirlah beberapa langkah lebih maju.
Berpikir satu atau dua langkah lebih maju belumlah cukup. Bayangkan Anda adalah sedang bertanding catur dengan seorang ahli catur. Di awal permainan, ia sudah memikirkan lusinan langkah dan ratusan permutasi lebih maju ketimbang Anda. Lantas apa yang bisa Anda lakukan untuk mengalahkannya? Lakukan hal serupa!
Cobalah membayangkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum Anda mulai melangkah.
Jeff Bezos, CEO situs Amazon.com dikenal memahami keuntungan berpikir beberapa langkah lebih maju. Ia pernah berkata kepada Wired Magazine:
“Jika Anda mengembangkan sesuatu untuk diluncurkan tiga tahun lagi, maka Anda akan berkompetisi dengan banyak orang. Namun jika Anda bersedia menginvestasikan waktu dan tenaga untuk mengembangkan sesuatu yang akan diluncurkan tujuh tahun lagi, Anda hanya akan berhadapan dengan sepersekian dari orang-orang tersebut. Mengapa demikian? Karena tidak banyak perusahaan yang mau melakukannya.”
3. Bacalah buku-buku yang berkualitas.
Tidak ada yang bisa melawan kekuatan buku berkualitas. Entah itu Moby Dick atau karya-karya Philip K. Dick, tulisan yang berkualitas selalu memiliki kekuatan untuk membingkai perdebatan (sastra), mencerahkan (nonfiksi), atau mengalirkan emosi (puisi).
Kegiatan membaca bukan hanya milik seorang kutu buku.
Elon Musk, seorang pebisnis dan pakar teknologi dari Amerika mengaku bisa menguasai ilmu roket berkat kegemarannya membaca dan bertanya.
4. Letakkan diri Anda di posisi orang lain.
Memiliki empati juga berguna untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis Anda, misalnya untuk mempelajari teknik bernegosiasi.
Meletakkan diri Anda di posisi orang lain membantu Anda untuk membayangkan motivasi, aspirasi, dan kesulitan mereka.
Manfaatkan pengetahuan tersebut untuk meningkatkan profit, membujuk orang lain, atau sesederhana untuk mengubah diri Anda menjadi pribadi yang lebih baik.
5. Sisihkan 30 menit per hari untuk meningkatkan fungsi otak Anda.
Sesibuk apa pun Anda, luangkan 30 menit untuk melatih kinerja otak Anda. Ada banyak cara yang layak Anda coba, beberapa di antaranya:
- Selesaikan satu masalah per harinya. Luangkan sebagian waktu Anda untuk memecahkan sebuah masalah, baik yang bersifat teoretis maupun praktis.
- Luangkan waktu untuk berolahraga secara rutin dapat meningkatkan fungsi otak Anda.
- Perbaiki pola makan Anda. Pilih makanan yang sehat namun tetap lezat, untuk menjaga kesehatan otak Anda.
Metode 3 : Menerapkan Semua Tips yang Diberikan
1. Pahami semua pilihan yang Anda miliki.
Jika Anda ingin menerapkan kemampuan berpikir kritis dalam tindakan sehari-hari — karena sudah bukan zamannya menjadi filsuf amatir yang sok pintar — ketahuilah apa saja pilihan yang Anda miliki sebelum menentukan langkah yang terbaik.
Manusia kerap merasa terjebak dengan satu pilihan tanpa menyadari bahwa pilihan-pilihan lain pun terbentang di depan mata mereka.
2. Jalin koneksi dengan orang-orang yang lebih cerdas dari Anda.
Salah satu sifat alami manusia adalah enggan menjadi yang nomor 2. Namun jika Anda benar-benar ingin belajar dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, buang ego Anda jauh-jauh dan bertemanlah dengan orang-orang yang lebih cerdas dari Anda.
Percayalah, mereka pasti juga melakukan hal yang sama. Jalinlah koneksi sebanyak-banyaknya, pelajari cara mereka memandang sesuatu, serap yang berguna, dan abaikan yang tidak berguna.
3. Jangan takut gagal.
Orang bijak berkata, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Seklise apa pun kalimat tersebut, kegagalan memang perlu terjadi untuk dijadikan pembelajaran di masa yang akan datang.
Banyak orang beranggapan bahwa orang sukses tidak pernah mengalami kegagalan.
Faktanya, di balik kesuksesan yang kasatmata ada proses panjang yang melibatkan kerja keras, keringat, dan kegagalan.