Bagaimana cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis?

Menurut wikipedia, berpikir kritis adalah analisis fakta yang obyektif untuk membuat suatu keputusan. Sedangkan menurut wikiHow, berpikir kritis adalah seni yang menggunakan alasan untuk menganalisis ide dan menggali lebih dalam untuk mengetahui potensi didalam diri kita. Berpikir kritis juga merupakan salah satu yang paling dicari oleh perusahaan saat melamar kerja.

Berpikir kritis meliputi evaluasi sumber seperti data, fakta, fenomena yang sedang hangat saat ini, dan penelitian. Berpikir kritis bukan hanya tentang berpikir lebih atau berpikir keras. Berpikir kritis lebih menuju berpikir lebih baik. Orang yang memiliki kemampuan berpikir kritis dapat menarik kesimpulan yang masuk akal dari sekumpulan informasi untuk memecahkan masalah.

Lalu, bagaimanakah cara kita untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis?

Ada berbagai cara agar kita melatih kemampuan kita untuk berpikir kritis.

1. Terus Bertanya

Seringkali orang-orang lupa bahwa tidak semuanya di dunia ini rumit. Kita kerap kali melupakan hal-hal yang lebih sederhana dalam suatu permasalahan, terlalu berfokus kepada hal-hal yang rumit sehingga detail-detail kecilpun kita sering lupa. Sekarang, detail-detail sederhana ini sering menjadi solusi dari sebuah masalah yang besar.

2. Mempertanyakan asumsi

Penemu dan ilmuwan terkenal dari jaman sebelum kita sesekali mempertanyakan asumsi-asumsi yang bersifat sederhana. Mempertanyakan asumsi merupakan asal mula dari inovasi. Semua orang bisa mempertanyakan asumsi mereka sendiri, bahkan untuk hal-hal yang sangat sederhana seperti makanan, rute perjalanan. Dengan mempertanyakan asumsi kita, kita bisa mengevaluasi pilihan kita dan menemukan pilihan yang cerdas, mungkin atau tepat untuk setiap situasi. Dengan mengevaluasi sebuah asumsi, kita juga bisa membangun ulang dasar teori kita yang bisa jadi salah.

3. Mengetahui Kinerja Otak

Pemikiran manusia bergerak dengan cepat, tetapi hal ini bisa mempengaruhi kita ketika kita harus berpikir secara kritis. Hal ini dikarenakan otak kita menggunakan jalan pintas ketika kita mau melakukan sesuatu hal. Mungkin ini tidak merugikan ketika kita tidak memiliki banyak waktu untuk berpikir tentang sesuatu dalam suatu situasi, tapi bisa bermasalah ketika kita harus menentukan sebuah pilihan yang sangat krusial.

Seorang pemikir yang kritis selalu mengenali bahwa pikiran mereka tidak bisa 100% objektif, atau memiliki cognitive bias (bias kognitif). Selama seseorang mengetahui bahwa mereka memiliki bias kognitif, maka itu akan membantu melatih berpikir kritis.

4. Meninjau Ulang Masalah

Seringkali, sebuah masalah perlu dipandang dari perspektif lain ketika perlu diselesaikan. Terkadang, memandang sesuatu dari perspektif lain dapat memunculkan hipotesis dan asumsi yang baru, sehingga mendorong serta melatih kita untuk berpikir lebih kritis dalam menyelesaikan masalah. Asumsi-asumsi baru yang muncul bisa membuat kita mempertanyakan asumsi yang sudah ada, dan mungkin akhirnya menemukan solusi dari permasalahan.

5. Meninjau Bukti

Ketika ingin menyelesaikan sebuah masalah, melihat pengerjaan masalah tersebut yang telah dilakukan orang lain. Penting untuk mengevaluasi informasi ini secara kritis agar kita tidak mencapai kesimpulan yang salah. Mengevaluasi informasi dapat membuat kita mempertanyakan sumber dan cara informasi tersebut didapat. Hal ini dapat menciptakan perbedaan pendapat, yang bila diteruskan secara produktif akan menciptakan lingkungan dimana kita dituntut untuk berpikiran kritis sehingga kita mencapai sebuah kesimpulan yang tepat. Jangan pernah sekalipun menerima informasi tanpa mempertanyakannya.

6. Berpikir Untuk Diri Sendiri

Seringkali, seseorang terlalu tenggelam dalam riset dan pekerjaan orang lain sehingga ia lupa bahwa dirinya juga bisa mempunyai sebuah gagasan atau pemikiran. Seringkali ini bisa menjadi salah satu kunci dari keberhasilan seseorang. Sebuah pertanyaan yang sulit harus bisa kita jawab dengan sendiri, jangan sampai terlalu berfokus kepada pekerjaan orang lain sehingga kita lupa bahwa kita punya suara dan pemikiran sendiri.

7. Tidak Semua Orang Berpikir Kritis Setiap Saat

Kita, sebagai manusia, tidak mungkin berpikir kritis setiap saat. Seorang manusia sebaiknya menggunakan kemampuan tersebut ketika akan membuat sebuah pilihan yang sangat krusial dengan dampak yang besar kepada dirinya, orang disekitarnya dan lainnya. Bahkan, dalam hal-hal penting pun kita terkadang masih terkena penyimpangan, tetapi yang penting disini adalah mengenali dan menyadari kehadiran simpangan tersebut, dan tidak membiarkannya mempengaruhi kemampuan kita untuk berpikir kritis di saat yang selanjutnya.

Sumber: 7 Ways to Improve Your Critical Thinking Skills

A post was merged into an existing topic: Bagaimana cara melakukan berpikir kritis?

Untuk membuat keputusan terbaik, Anda perlu berpikir kritis dan cepat untuk memilih kekurangan dalam proses Anda yang dapat membahayakan pilihan Anda. Bila Anda memikirkan sebuah masalah, proses berpikir Anda secara alami diwarnai oleh perkiraan, seperti sudut pandang Anda dan asumsi Anda tentang situasinya.

“Pemikiran kritis adalah cara untuk campur tangan dalam proses berpikir Anda,” kata Linda Elder, seorang psikolog pendidikan dan presiden Foundation for Critical Thinking yang berbasis di Tomales, California.

“Ini adalah cara untuk secara rutin dan konsisten mencari masalah dalam pemikiran Anda. Dengan berpikir kritis, pemikiran Anda akan membuat diri Anda memiliki wawasan luas.”

Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis anda, cobalah beberapa tips yang ada di bawah ini.

  1. Ajukan Pertanyaan Dasar
    Terkadang penjelasan menjadi begitu rumit sehingga pertanyaan sebenarnya dan yang mendasar akan jauh dari jawaban yang diinginkan. Untuk menghindarinya, teruskan kembali ke pertanyaan dasar yang ingin Anda tanyakan ketika Anda memutuskan untuk menyelesaikan sebuah masalah. Beberapa solusi yang paling menakjubkan untuk masalah yang besar bukan karena kompleksitas mereka, tetapi karena kesederhanaan elegan mereka. Carilah solusi sederhana dulu.

  2. Cobalah Membalikkan Hal
    Cara yang bagus untuk mendapatkan trik cerdas pada masalah yang sulit adalah dengan mencoba membalikkan keadaan. Mungkin nampak jelas bahwa A menyebabkan B, tapi bagaimana jika B menyebabkan A? Memang, agak membingungkan, tapi ini menunjukkan bagaimana hal-hal yang membalikkan membantu Anda mempertanyakan asumsi Anda.

  3. Identifikasi tujuan Anda.
    Setiap kali Anda menghadapi sebuah keputusan, ada tujuan yang melekat pada pilihan itu, atau sebuah tujuan yang akan membantu keputusan Anda tercapai. Begitu Anda mengidentifikasi tujuan Anda, Anda harus menginformasikan setiap langkah proses keputusan Anda. Pertama, pastikan bahwa apa yang Anda tuju adalah jelas tentang apa adanya, arahkan diri Anda dan gunakan sebagai titik awal, bukan titik akhir. “Dengan pemikiran kritis, penting untuk melampaui keterampilan dasar seperti mengumpulkan informasi,” kata Penatua.

  4. Periksa perkiraan Anda.
    Bila Anda menghadapi masalah, biasanya Anda melihatnya dari perspektif Anda saja dan mengabaikan bagaimana teman, orang tua, atau rekan tim organisasi Anda. Mengingat situasi dari satu sudut pandang saja, bagaimanapun, dapat menyebabkan kegagalan atau pengeluaran yang tidak perlu. Tujuan berpikir kritis adalah membawa perkiraan tersebut agar tidak menghalangi keputusan Anda.

    Untuk melakukan itu, pahami sudut pandang Anda sendiri. Tanyakan pada diri sendiri, apa yang saya percaya tentang situasi ini? Apa yang penting bagi saya? Selanjutnya, carilah asumsi yang mungkin Anda buat tentang pemikiran atau perilaku orang lain. “Pikiran irasional sering tidak disadari,” kata Elder. “Ketika kita mengartikulasikan pemikiran kita, kita memiliki kesempatan lebih baik untuk mendeteksi pemikiran terdistorsi.”

  5. Pertimbangkan sebab-akibat dari pilihan Anda.
    Setiap pilihan pasti memiliki konsekuensi, dan Anda dapat memperbaiki pengambilan keputusan Anda dengan mengantisipasi kemungkinan hal itu. Untuk melakukan itu, mendekati masalah dari berbagai sudut pandang. Bayangkan diri Anda sebagai masing-masing pemangku kepentingan, dan pertimbangkan bagaimana perasaan dan tindakan mereka dalam menanggapi setiap pilihan.

    Jika Anda membuat pilihan yang menjadi bumerang dengan mengganggu teman atau organisasi anda, perhatikan lebih dalam implikasi apa yang tidak Anda pikirkan, dan mengapa. “Alasan umum adalah bahwa orang secara intelektual malas, tidak ingin mempertimbangkan sudut pandang tertentu,” kata Elder. Mengetahui apa yang Anda lewatkan dan mengapa akan membantu Anda menghindari masalah itu di masa depan.

Sumber:

Berikut tips untuk melatih cara untuk berpikir kritis:

1 Banyak membaca

Syarat wajib yang harus dipenuhi, orang yang banyak membaca pasti memiliki banyak pengetahuan, mulai membangun pola pikir anda yang berawal dari rasa ingin tahu. Karena rasa ingin tahu yang besar akan membawa anda kejalan yang lebih luas dalam menghadapi segala masalah dalam hidup.

2. Jangan berhenti pada satu sumber

Karena pada dasarnya satu buku mewakili satu pemikiran, dua buku mewakili dua pemikiran dari para pengarangnya sedangkan ilmu pengethuan itu sangat fleksibel berbeda berdasarkan adat, budaya, daerah bahkan Negara .

3. Tanamkan sikap skeptic dalam diri anda

Sikap ini lebih mengarah pada cara pandang kita terhadap suatu teori dan disiplin ilmu. Skeptica akan membawa anda pada pergolakan batin dan tidak gampang dalam mempercayai suatu ungkapan, sikap ini akan cendrung memberontak dan terus berkembang menuju pemikir-prmikir yang tidak pernah puas. Pemikir skeptic adalah mereka-mereka yang selalu mempertanyakan ulang apa yang sudah ia dapatkan.

4. Mulailah berbicara

Ini mungkin tahap akhir dari semuanya, karena orang yang tidak mampu berbicara dengan baik maka sia-sia saja. Misalkan anda memilik pengetahuan tinggi, namun tidak mampu menyampaikanya dengan baik dan bahkan membingungkan pendengar anda, maka bisa disimpulakan anda sudah gagal. Pemikir kritis selain memiliki kecakapan berbicara juga memiliki kamampuan menulis meskipun masih amburadur kayak tulisan ini.

5. Take action,

Mempraktekan semua langkah-langkah diatas.

3 Likes

A post was merged into an existing topic: Bagaimana cara melakukan berpikir kritis?

Beberapa metode yang dapat anda lakukan dalam melatih kemampuan berpikir kreatif anda adalah sebagai berikut, dikutip dari wikihow :

Metode 1 : Mengasah Kemampuan Bertanya

1. Pertanyakan segala asumsi Anda.

Disadari atau tidak, manusia kerap membuat asumsi terhadap hampir semua hal yang ditangkap panca indranya.

Asumsi terbentuk setelah otak manusia memproses kepingan-kepingan informasi tertentu dan mendasari proses interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya.

Bisa dikatakan, asumsi adalah fondasi kerangka berpikir kritis seseorang. Namun bagaimana jika asumsi tersebut salah atau tidak sepenuhnya benar? Jika itu terjadi, tentunya fondasi tersebut harus dibongkar dan dibangun ulang.

Selalu pertanyakan asumsi anda,mulai dari hal kecil hingga hal yang kompleks. Misalnya; Mengapa Anda merasa perlu sarapan meski tidak lapar? Mengapa Anda berasumsi akan gagal meski belum mencoba? Mengapa bangsa Indonesia tertinggal dibandingkan dengan bangsa lainnya ?

2. Jangan menelan informasi mentah-mentah jika Anda tidak tahu kebenarannya.

Sama halnya dengan asumsi, manusia cenderung menilai kebenaran informasi berdasarkan sumbernya. Informasi dari sumber yang terpercaya (figur otoritas) akan langsung dianggap sebagai kebenaran, begitu pula sebaliknya.

Meski lebih menghemat waktu dan tenaga, kebiasaan ini akan melemahkan kemampuan analisis Anda. Ingat, tidak semua informasi yang Anda terima dari figur otoritas (pemerintah, media massa, bahkan orang tua) benar adanya.

Gunakan insting Anda untuk menganalisis kepingan-kepingan informasi yang patut dipertanyakan.

Jika Anda merasa penjelasan yang diberikan kurang memuaskan, mintalah pihak terkait memberikan penjelasan yang lebih detail.

Jika Anda enggan atau tidak bisa menanyakannya langsung, bacalah berbagai sumber data yang relevan dan analisis sendiri kebenarannya. Jika ini terus-menerus dilakukan, dengan sendirinya Anda akan mampu memilah informasi mana yang perlu dan tidak perlu diteliti lebih jauh. Anda juga akan mampu menentukan kebenaran informasi berdasarkan penilaian yang Anda lakukan.

3. Pertanyakan hal-hal yang ada di sekitar Anda.

Sebelumnya, Anda sudah belajar mempertanyakan asumsi dan informasi yang disampaikan oleh figur otoritas. Sekarang, Anda akan belajar untuk mempertanyakan… segalanya?

Bertanya mungkin adalah tindakan paling esensial dalam proses berpikir kritis.

Jika Anda tidak tahu harus menanyakan apa atau tidak menanyakannya meskipun ingin, sampai kapan pun Anda tidak akan mendapatkan jawabannya.

Berpikir kritis adalah perihal mencari jawaban dengan cara yang elegan dan cerdas.

  • Mengapa whatsapp begitu sukses dibandingkan aplikasi massenger lainnya ?
  • Langkah apa yang harus dilakukan untuk mengatasi kemiskinan global?

Metode 2 : Menyesuaikan Perspektif

1. Pahamilah praanggapan Anda.

Penilaian manusia cenderung sangat subjektif dan lemah karena dipengaruhi oleh emosi pribadi.

Ketika seseorang terus-menerus diberi informasi yang tidak ingin mereka dengar, pada satu titik mereka akan menyadari bahwa informasi tersebut memang benar. Namun mereka menolak untuk memercayainya karena harga diri mereka sudah telanjur jatuh (terutama karena tahu bahwa selama ini mereka meyakini hal yang salah).

Memahami praanggapan Anda terhadap segala hal dapat membantu Anda menyikapi informasi dengan lebih bijak.

2. Berpikirlah beberapa langkah lebih maju.

Berpikir satu atau dua langkah lebih maju belumlah cukup. Bayangkan Anda adalah sedang bertanding catur dengan seorang ahli catur. Di awal permainan, ia sudah memikirkan lusinan langkah dan ratusan permutasi lebih maju ketimbang Anda. Lantas apa yang bisa Anda lakukan untuk mengalahkannya? Lakukan hal serupa!

Cobalah membayangkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum Anda mulai melangkah.

Jeff Bezos, CEO situs Amazon.com dikenal memahami keuntungan berpikir beberapa langkah lebih maju. Ia pernah berkata kepada Wired Magazine:

“Jika Anda mengembangkan sesuatu untuk diluncurkan tiga tahun lagi, maka Anda akan berkompetisi dengan banyak orang. Namun jika Anda bersedia menginvestasikan waktu dan tenaga untuk mengembangkan sesuatu yang akan diluncurkan tujuh tahun lagi, Anda hanya akan berhadapan dengan sepersekian dari orang-orang tersebut. Mengapa demikian? Karena tidak banyak perusahaan yang mau melakukannya.”

3. Bacalah buku-buku yang berkualitas.

Tidak ada yang bisa melawan kekuatan buku berkualitas. Entah itu Moby Dick atau karya-karya Philip K. Dick, tulisan yang berkualitas selalu memiliki kekuatan untuk membingkai perdebatan (sastra), mencerahkan (nonfiksi), atau mengalirkan emosi (puisi).

Kegiatan membaca bukan hanya milik seorang kutu buku.

Elon Musk, seorang pebisnis dan pakar teknologi dari Amerika mengaku bisa menguasai ilmu roket berkat kegemarannya membaca dan bertanya.

4. Letakkan diri Anda di posisi orang lain.

Memiliki empati juga berguna untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis Anda, misalnya untuk mempelajari teknik bernegosiasi.

Meletakkan diri Anda di posisi orang lain membantu Anda untuk membayangkan motivasi, aspirasi, dan kesulitan mereka.

Manfaatkan pengetahuan tersebut untuk meningkatkan profit, membujuk orang lain, atau sesederhana untuk mengubah diri Anda menjadi pribadi yang lebih baik.

5. Sisihkan 30 menit per hari untuk meningkatkan fungsi otak Anda.

Sesibuk apa pun Anda, luangkan 30 menit untuk melatih kinerja otak Anda. Ada banyak cara yang layak Anda coba, beberapa di antaranya:

  • Selesaikan satu masalah per harinya. Luangkan sebagian waktu Anda untuk memecahkan sebuah masalah, baik yang bersifat teoretis maupun praktis.
  • Luangkan waktu untuk berolahraga secara rutin dapat meningkatkan fungsi otak Anda.
  • Perbaiki pola makan Anda. Pilih makanan yang sehat namun tetap lezat, untuk menjaga kesehatan otak Anda.

Metode 3 : Menerapkan Semua Tips yang Diberikan

1. Pahami semua pilihan yang Anda miliki.

Jika Anda ingin menerapkan kemampuan berpikir kritis dalam tindakan sehari-hari — karena sudah bukan zamannya menjadi filsuf amatir yang sok pintar — ketahuilah apa saja pilihan yang Anda miliki sebelum menentukan langkah yang terbaik.

Manusia kerap merasa terjebak dengan satu pilihan tanpa menyadari bahwa pilihan-pilihan lain pun terbentang di depan mata mereka.

2. Jalin koneksi dengan orang-orang yang lebih cerdas dari Anda.

Salah satu sifat alami manusia adalah enggan menjadi yang nomor 2. Namun jika Anda benar-benar ingin belajar dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, buang ego Anda jauh-jauh dan bertemanlah dengan orang-orang yang lebih cerdas dari Anda.

Percayalah, mereka pasti juga melakukan hal yang sama. Jalinlah koneksi sebanyak-banyaknya, pelajari cara mereka memandang sesuatu, serap yang berguna, dan abaikan yang tidak berguna.

3. Jangan takut gagal.

Orang bijak berkata, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Seklise apa pun kalimat tersebut, kegagalan memang perlu terjadi untuk dijadikan pembelajaran di masa yang akan datang.

Banyak orang beranggapan bahwa orang sukses tidak pernah mengalami kegagalan.

Faktanya, di balik kesuksesan yang kasatmata ada proses panjang yang melibatkan kerja keras, keringat, dan kegagalan.

Beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemampuan mengamati secara kritis

Cara untuk meningkatkan kemampuan mengamati secara kritis dengan:

  1. Menghapuskan beberapa batasan yang ada dalam pikiran.
  2. Batasi atau kurangi beberapa gangguan.
  3. Bertanya pada diri sendiri apakah telah mengerti apa yang menjadi point yang paling penting.
  4. Menciptakan jalan baru dalam mengamati sesuatu.
  5. Selalu melihat diluar situasi.

2. Meningkatkan kemampuan menganalisis secara kritis

Cara untuk meningkatkan kemampuan menganalisis secara kritis adalah dengan:

  1. Memelihara beberapa logika yang jelas dan akurat
  2. Mengambil semua perincian sebagai pertimbangan.
  3. Menggunakan cognitive dan psychomotor skills.

Paulo Freire, menjelaskan bahwa untuk mengembangkan kesadaran berpikir kritis anak di dalam proses pendidikan, guru tidak hanya mentransfer pengetahuan (transfer of knowledge), dan mentransfer nilai-nilai (transfer of value) saja, tetapi memberikan suatu permasalahan yang akan terjadi, dan siswa diberikan kesempatan untuk memprediksi, mengobservasi menganalisis dan mempresentasikan permasalahan tersebut dengan teman-temannya.