Bagaimana cara meningkatkan kecerdasan emosional (EQ)?

Istilah kecerdasan intelektual atau IQ pasti sudah tidak asing lagi. IQ berhubungan dengan kecerdasan serta ketangkasan otak seseorang. Kerap kali hasil tes IQ dijadikan ukuran untuk tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh satu individu.

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengontrol emosinya, mengenali dan mengendalikannya untuk mengontrol pikiran dan perilakunya sendiri. Memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan mempermudah seseorang dalam berkomunikasi dan berhubungan secara sosial dengan orang lain, karena ia juga akan menjadi peka dengan suasana hati orang lain. Hal ini akan membuat seseorang dapat membangun dan mengelola relasi yang positif dengan lingkungannya. Memiliki kepribadian yang positif sangat penting untuk membantu kita menghadapi berbagai situasi, termasuk yang sulit sekalipun.

Bagaimana cara meningkatkan kecerdasan emosional (EQ) ?

Berikut beberapa Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional, yaitu :

  1. Mengenali Emosi yang Dirasakan
    Mengenali emosi diri sendiri merupakan hal yang sangat penting, karena dengan demikian Anda akan dapat mengetahui bagaimana perasaan yang sesungguhnya dan mengenali karakter diri sendiri. Mengidentifikasi apa yang sesungguhnya dirasakan membantu untuk menangkap pesan yang dikirimkan oleh diri sendiri dan juga mengetahui apa yang akan Anda rasakan pada saat-saat tertentu.

  2. Mengamati Perubahan Emosi
    Apabila Anda merasa sering mengalami perasaan yang naik turun seperti roller coaster maka hal itu bisa diminimalkan jika Anda belajar untuk mengamati diri sendiri. Setiap perubahan emosi, suasana hati, dan perilaku diri sendiri dapat diamati untuk belajar mengatasi berbagai masalah yang mungkin timbul. Anda juga dapat mengetahui dengan mudah faktor apa yang membuat Anda merasakan hal tersebut.

  3. Mengelola Emosi
    Pada dasarnya, emosi adalah cara bagi manusia untuk melakukan suatu tindakan yang akan mengatasi penyebab dari kemunculan perasaan tertentu. Kemampuan untuk mengelola emosi diri sendiri akan memberi seseorang kelebihan tertentu dalam menghadapi kehidupan. Ia akan menjadi orang yang memiliki pengendalian diri yang sangat baik sehingga juga dapat mengendalikan situasi di sekitarnya dengan lancar, karena ia mengendalikan emosinya dan bukannya justru dikendalikan oleh emosi.

  4. Mengekspresikan Emosi
    Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional selanjutnya adalah dengan mampu mengekspresikan emosi. Ketika kita telah mampu mengendalikan emosi yang dirasakan, maka akan mudah untuk mengontrol ekspresi diri sendiri. Kita akan mampu menahan diri untuk tidak bertindak berdasarkan dorongan emosi negatif dan memberi respon yang tepat untuk berbagai situasi sehingga menjadi cara meningkatkan rasa percaya diri. Kita dengan mudah akan mengendalikan emosi yang dapat merugikan diri sendiri.

  5. Memotivasi Diri Sendiri
    Pengendalian emosi juga berhubungan dengan kebiasaan berpikir positif. Dengan pikiran yang positif, Anda dapat selalu menanamkan pikiran yang positif pula dan tidak mudah merasa pesimis akan suatu hal, atau bahkan merasa putus asa. Pikiran yang positif mengenai diri sendiri sangat berguna untuk memberi motivasi dan cara membahagiakan diri sendiri ketika kondisi mental sedang menurun.

  6. Mengelola Emosi Orang Lain
    Karena manusia adalah makhluk yang emosional, maka semua hubungan yang dibangun antar pribadi merupakan hubungan yang berdasarkan emosi. Hal ini berkaitan dengan kemampuan kita mengelola emosi orang lain, artinya kita juga harus dapat mengetahui apa yang akan dirasakan seseorang dalam situasi tertentu, dan juga mengambil tindakan berdasarkan hal tersebut.

  7. Membuka Pikiran
    Salah satu jalan untuk mencapai kecerdasan emosi adalah jika Anda dapat berpikiran terbuka terhadap berbagai kritik dan saran yang datang. Orang yang menolak pendapat orang lain dan hanya mau memegang pendapatnya sendiri adalah orang yang mempunyai kecerdasan emosi rendah, karena tidak mau memperbaiki kekurangan dirinya. Padahal, menerima kritik ataupun saran dari orang lain sangat berguna untuk mengembangkan diri sendiri.

Daniel Goleman mengatakan bahwa dalam meningkatkan kecerdasan emosional (EQ) sangat berbeda dengan IQ yang pada umumnya tidak berubah selama kita hidup. Bila kemampuan kognitif relatif tidak berubah, kecakapan emosi dapat dipelajari kapan saja. Tidak peduli orang yang tidak peka, pemalu, pemarah, kikuk atau sulit bergaul dengan orang lain, dengan motivasi dan usaha yang benar kita dapat mempelajari dan menguasai kecakapan emosi.

Peningkatan kecerdasan emosional (EQ) menurut Robert K.Cooper, Ph.D dan Ayman Sawaf, yaitu ; Duduklah dengan tenang, pasang telinga hati kita dan keluarlah dari pikiran kita dan masuk ke dalam hati, yang penting disini adalah menulis apa yang kita rasakan. Tujuan utama dari cara tersebut yaitu agar masuk ke dalam hati dan keluar melalui pikiran.

Keterkaitan yang erat antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan suara hati dapat menumbuhkan kekuatan yang tersembunyi di dalam jiwa dan mencerdaskan emosi dan spiritual.

Berikut beberapa keterampilan dalam meningkatkan kecerdasan emosional:

  • Keterampilan emosional

    • Mengidentifikasi dan memberi nama perasaan-perasaan.
    • Mengungkapkan perasaan.
    • Menilai intesitas perasaan
    • Mengelola perasaan
    • Menunda pemuasan
    • Mengendalikan dorongan hati
    • Mengurangi stres
    • Mengetahui perbedaan antara perasaan dan tindakan.
  • Keterampilan kognitif

    Bicara sendiri-melakukan dialog batin, sebagai cara untuk menghadapi suatu masalah atau menentang atau memperkuat perilaku diri sendiri. Membaca dan menafsirkan isyarat-isyarat sosial-misalnya, mengenali pengaruh sosial terhadap perilaku dan melihat diri sendiri dalam perspektif masyarakat yang lebih luas.

    Menggunakan langkah-langkah bagi penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan-misalnya, mengendalikan dorongan hati, menentukan sasaran, mengidentifikasi tindakan-tindakan alternatif, memperhitungkan akibat-akibat yang mungkin.

    Memahami sudut pandang orang lain. Memahami sopan santun (perilaku mana yang dapat diterima dan mana yang tidak) Sikap yang positif terhadap kehidupan Kesadaran diri-misalnya, mengembangkan harapan- harapan yang realistis tentang diri sendiri.

  • Keterampilan perilaku

    Nonverbal-berkomunikasi melalui hubungan mata, ekspresi wajah, nada suara, gerak-gerik dan seterusnya Verbal-mengajukan permintaan- permintaan dengan jelas, menanggapi kritik secara efektif, menolak pengaruh negatif,mendengarkan orang lain, menolong sesama, ikut serta dalam kelompok-kelompok yang positif.

MIF Baihaqi, mengatakan ada tiga langkah untuk dapat mengembangkan kecerdasan emosional, yaitu :

  • Membuka hati : ini adalah langkah pertama karena hati adalah simbol pusat emosi. Hati kitalah yang merasa damai saat kita berbahagia. Hati kita merasa tidak nyaman ketika sakit, sedih, marah atau patah hati. Kita mulai dengan membebaskan pusat perasaan dari impuls dan pengaruh yang membatasi kita untuk menunjukkan cinta satu sama lain.

  • Menjelajahi daratan emosi : sekali kita telah membuka hati, kta dapat melihat kenyataan dan menemukan peran emosi dalam kehidupan. Kita dapat berlatih cara mengetahui apa yang kita rasakan. Kita mengetahui emosi yang dialami orang lain. Singkatnya kita menjadi lebih baik dan bijak menanggapi perasaan kita dan perasaan orang di sekitar kita.

  • Mengambil tanggung jawab : untuk memperbaiki dan mengubah kerusakan hubungan, kita harus mengambil tanggung jawab. Kita dapat membuka hati kita dan memahami peta dataran emosional orang di sekitar kita.

Referensi :

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibanding makhluk lainnya. Manusia dianugerahkan akal dan fikiran dalam membuat pilihan yang bijak sewaktu berada dalam keadaan beremosi. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosi memiliki beberapa kecakapan salah satunya yaitu mampu mengelola emosinya. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosi mampu menjalin hubungan dengan baik kepada orang disekelilingnya sehingga terjalin keharmonisan dalam hubungan sosialnya.

Cara membangun kecerdasan emosional banyak diusulkan oleh praktisi, salah satunya adalah usulan Claude Steiner. Berikut ini dijelaskan tentang langkah-langkah membangun kecerdasan gaya Claude Steiner yang dimodifikasi oleh Agus Nggermanto seorang praktisi Quantum, 43 langkah-langkah tersebut adalah:

Membuka Hati

Membuka hati ini adalah langkah awal dan utama, karena hati adalah simbol pusat emosi. Hatilah yang akan merasa damai ketika bahagia dalam kasih sayang dan cinta. Sebaliknya, hati akan merasa tidak nyaman ketika sedih, marah, dan patah hati. Dengan demikian kita mulai dengan membebaskan pusat kecerdasan kita dari impuls dan pengaruh yang membatasi perasaan kita untuk menunjukkan cinta satu sama lain.

Menjelajahi daratan emosi

Setelah membuka hati, seseorang akan dapat melihat kenyataan dan peran emosi dalam kehidupan dan dapat berlatih cara mengetahui apa yang dirasakan, seberapa kuat dan alasannya, sehingga mengetahui hambatan dan aliran emosi. Tahapan menjelajahi emosi adalah pernyataan tindakan atau perasaan, menerima tindakan atau perasaan menggapai intuisi dan validasi percikan intuisi.

Mengambil tanggung jawab

Untuk memperbaiki dan mengubah kerusakan hubungan, kita harus mengambil tanggung jawab ketika suatu masalah terjadi antara kita dengan orang lain. setiap orang harus mengerti permasalahan, mengakui kesalahan dan keteledoran yang terjadi, membuat perbaikan dan bagi anak khususnya para remaja sangat penting untuk meningkatkan atau mengembangkan kecerdasan emosi, karena masa remaja adalah masa transisi menuju dewasa, banyak perubahan yang terjadi ketika menginjak masa remaja, baik fisik maupun psikis.

Untuk itu langkah-langkah yang bisa diambil untuk membangun kecerdasan emosi bagi anak dan remaja menurut Maurice J. Elias, adalah:

  1. Sadari perasaan diri dan orang lain, ketika remaja tidak mampu membedakan rasa bosan, marah, maka mereka akan cenderung merasa sedih, murung dan menarik diri dari pergaulan. Maka dari itu kesadaran memahami perasaan orang lain sangat penting untuk berinteraksi, sehingga tidak akan mengalami kerugian dalam pergaulan di masyarakat dan sekolah.
  2. Tunjukkan empati dan cobalah memahami pandangan orang lain. Beberapa keterampilan untuk dapat berempati diantaranya adalah non verbal orang lain, kemampuan kognitif dan keragaman pengalaman hidup, hal tersebut dapat dilakukan dengan kegiatan pengabdian pada masyarakat, sehingga akan belajar mengalami aneka perspektif.
  3. Menjaga ketenangan hati dan mengikuti aturan emas 24 karat. Menjaga ketenangan hati berarti mengendalikan dorongan hati, hal tersebut akan membawa seorang lebih baik secara psikologis dan tingkah laku. Kemudian mengikuti aturan emas 24 karat adalah perlakuan orang lain bagaimana kita ingin orang lain memperlakukan kita, artinya hormati orang lain seperti kita ingin dihormati oleh orang lain dengan sebaik-baiknya.
  4. Bersikap positif dan berorientasi pada tujuan dan rencana. Salah satu hal penting tentang manusia adalah bahwa seseorang dapat menetapkan tujuan dan membuat rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan mengetahui kekuatan ampuh optimisme dan harapan serta dalam keadaan berfifkir positif, akan terjadi reaksi biokimia dalam tubuh kita yang membentuk semangat tinggi dan keadaan penuh harap, sehingga cita-cita atau tujuan dapat tercapai dengan baik.
  5. Menggunakan kecakapan sosial BEST dalam menangani hubungan:
  • B : Body Language (bahasa tubuh) maksudnya isyarat non verbal yang ditunjukkan dengan tubuh. Misalnya orang yang marah akan mondar-mandir atau tetap berdiri tegap seakan mengancam.
  • E : Eye Contact (kontak mata) maksudnya dalam berbicara dengan seseorang jangan sampai mata tertuju pada yang lain. seperti sambil menonton TV, atau membaca pesan di HP.
  • S : Speech (mengucapkan kata-kata yang benar dan melewatkan kata-kata yang salah) seharusnya dalam mengkritik atau menyindir lebih baik berbicara tentang diri sendiri. Seperti “saya suka berpakaian rapi” jika menyindir orang yang tidak berpakaian rapi.
  • T : Tone of Voice (nada suara) maksudnya dalam berbicara harus menggunakan nadanya tulus dan lembut, jangan menyakitkan atau kasar.

Maka dari penjabaran diatas, dapat diketahui bahwa indikator variabel kecerdasan emosi adalah: mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, empati dan membina hubungan dengan orang lain.