Bagaimana cara meningkatkan kapasitas kelembagaan kelompok tani?

Salah satu faktor rendahnya dalam berusahatani yaitu peran kelompok tani yang belum optimal, lalu bagaimana caranya untuk meningkatkan kapasitas kelompok tani?
Terima kasih ka.

1 Like

Peran kelompok tani yang masih rendah dalam beberapa program pengembangan usaha tani yang dilakukan oleh pemerintah dikarenakan masih sedikitnya tingkat kapasitas kelembagaan kelompok tani (Syahyuti, 2011). Demikian, pengoptimalkan peran kelompok tani (contoh kasus usaha tani agroforestry ) dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas kelompok tani.

Salah satu penyebab kurang optimalnya pengembangan usaha tani ( agroforestry ) menurut Puspitodjati et al. (2013) di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimuntur dan Kuswantoro et al. (2014) di wilayah DAS Cikawung adalah rendahnya peran kelompok tani. Oleh karena itu, perlu peningkatan kapasitas kelembagaan melalui peningkatan kedinamisan kelompok tani dan partisipasi semua anggota kelompok tani dengan cara peningkatan partisipasi anggota kelompok tani dalam setiap kegiatan meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan evaluasi, pemeliharaan, dan pemanfaatan hasil. Peningkatan kedinamisan kelompok tani juga dapat dilakukan dengan cara optimalisasi peran ketua kelompok dalam mengkoordinir, memotivasi, dan menginspirasi seluruh anggota kelompok tani. Upaya untuk meningkatkan partisipasi anggota kelompok tani bisa dilakukan melalui optimalisasi peran ketua kelompok tani dan menambahkan kapasitas (kapasitas manajerial, teknis, dan sosial) yang dipunyai oleh anggota. Selain itu, melalui pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penyuluhan dan pembinaan (diklatluhbin) terhadap kelompok tani (seluruh anggota dan ketua) adalah salah satu langkah dalam meningkatkan kapasitas anggota dan peran ketua kelompok tani. Peningkatan kapasitas dan peran petani (ketua dan anggota kelompok tani) membutuhkan dukungan yang besar dari berbagai pihak (Sumarlan, Sumardjo, Prabowo, & Darwis, 2012).

Kapasitas anggota dan peran ketua kelompok tani yang tinggi dapat memotivasi seluruh anggota agar dapat berpartisipasi aktif pada setiap kegiatan kelompok sehingga mampu mewujudkan kelompok tani yang aktif dan dinamis. Peningkatan partisipasi anggota dan kedinamisan kelompok tani dapat menaikkan kapasitas kelembagaan kelompok tani sehingga mampu bekerja secara optimal untuk seluruh anggota sebagai wahana belajar, kerja sama, dan unit produksi bersama. Menurut Anantanyu (2009) mengatakan bahwa kapasitas kelembagaan kelompok tani yang optimal diindikasikan melalui penambahan tingkat pencapaian tujuan, efektivitas fungsi dan peran struktur, inovatif, dan keberlanjutan kelompok tani. Peran kelompok tani yang dapat bekerja dengan optimal diharapkan mampu mendukung keberhasilan pengembangan usahatani agroforestry di Desa Cukangkawung sehingga dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi, sosial, dan lingkungan (Ruhimat, I. S. 2017).

Daftar Pustaka
Anantanyu. (2009). Partisipasi petani dalam meningkatkan kapasitas kelembagaan kelompok petani. (Disertasi). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Kuswantoro, D. P., Junaidi, E., Handayani, W., Ruhimat, I. S., Utomo, B., Kuswandi, N., Filianty, D. (2014). Kajian lanskap agroforestry pada DAS prioritas (DAS Cikawung) . Ciamis: Balai Penelitian Teknologi Agroforestri.
Puspitodjati, T., Junaidi, E., Ruhimat, I. S., Kuswantoro, D. P., Handayani, W., & Indrajaya, Y. (2013). Kajian lanskap agroforestry pada DAS prioritas (DAS Cimuntur). Ciamis: Balai Penelitian Teknologi Agroforestri.
Ruhimat, I. S. 2017. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan kelompok Tani dalam Pengembangan Usahatani Agroforestry: Studi Kasus di Desa Cukangkawung, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Ciamis: Balai Penelitian Teknologi Agroforestri.
Sumarlan, Sumardjo, Prabowo, & Darwis. (2012). Peningkatan Kinerja Petani Sekitar Hutan dalam Penerapan Sistem Agroforestry di Pegunungan Kendeng Pati. Jurnal Agroekonomi, 30 (1), 25 - 29.
Syahyuti. (2011). Gampang-Gampang Susah Mengorganisasikan Petani . Bogor: IPB Press.

1 Like

Peningkatan kapasitas kelembagaan dapat dilakukan dengan meningkatkan kedinamisan kelompok tani dan partisipasi seluruh anggota.

Peningkatan kedinamisan kelompok tani dapat dilakukan dengan cara meningkatkan partisipasi anggota kelompok tani dalam setiap tahapan kegiatan seperti perencanaan, pelaksanaan, pengawasan evaluasi, pemeliharaan dan pemanfaatan hasil. Selain itu, peningkatan kedinamisan kelompok tani dapat dilakukan dengan mengoptimalkan peran ketua kelompok dalam mengkoordinir, memotivasi, dan menginspirasi anggota kelompok tani.

Peningkatan partisipasi anggota kelompok tani dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan peran ketua kelompok tani dan meningkatkan kapasitas (kapasitas manajerial, teknis, dan sosial) yang dimiliki oleh anggota. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penyuluhan dan pembinaan terhadap seluruh anggota dan ketua kelompok tani merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas anggota dan peran ketua kelompok tani.

Pengembangan usahatani yang didukung oleh peran optimal dari masing-masing stakeholder akan berpengaruh positif terhadap efektivitas pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penyuluhan dan pembinaan kelompok tani.

Hal tersebut akan berdampak kepada peningkatan kapasitas anggota dan peran ketua kelompok tani. Tingginya kapasitas anggota dan peran ketua kelompok tani akan memotivasi seluruh anggota untuk berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan kelompok, sehingga akan terwujud kelompok tani yang aktif dan dinamis. Tingginya tingkat partisipasi anggota dan kedinamisan kelompok tani akan mampu meningkatkan kapasitas kelembagaan kelompok tani dalam mengoptimalkan peran kelompok sebagai wahana belajar, kerja sama, dan unit produksi bersama untuk seluruh anggota.

Menurut Anantanyu (2009), kapasitas kelembagaan kelompok tani yang optimal ditandai dengan tingginya tingkat pencapaian tujuan, efektivitas fungsi dan peran struktur, inovatif, dan keberlanjutan kelompok tani.

Referensi

Anantanyu. 2009. Partisipasi Petani dalam Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Petani. [Disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Ruhimat, I. S. 2017. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani dalam Pengembangan Usahatani Agroforestry: Studi Kasus di Desa Cukangkawung, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 14(1): 1-17.