Bagaimana Cara Mengurangi Rasa Panik?

eaa3de074944b37b59457761ab171722

Siapa saja bisa mengalami serangan panik saat gugup, misalnya menghadapi presentasi penting, bicara di muka publik, ujian skripsi, dan lain-lain. Serangan panik ( panic attack ) adalah munculnya rasa takut atau gelisah berlebihan secara tiba-tiba. Kondisi yang juga disebut dengan serangan kegelisahan ini ditandai dengan detak jantung yang bertambah cepat, napas menjadi pendek, pusing, otot menjadi tegang, atau gemetar. Serangan panik dapat berlangsung selama beberapa menit atau hingga setengah jam. Lalu, bagaimana cara mengurangi rasa panik yang muncul disaat-saat tertentu?

Menjadi gelisah, stres, takut, atau panik dalam suatu situasi adalah perilaku yang cukup normal. Tetapi ketika itu terjadi secara teratur dan tanpa alasan yang jelas, maka kamu mungkin menderita panic disorder!

Ini dapat memengaruhi kepercayaan diri, motivasi, dan kepositifan kamu loh!
Berikut tips yang dilansir dari laman The Health Line untuk mengatasi rasa Panik ya!

Cara Mengatasi Rasa Panik!

Semoga Bermanfaat!

Setiap orang bisa alami serangan panik saat gugup tiba-tiba takut, panik, atau cemas, dengan gejala fisik maupun psikis. Panik karena menghadapi situasi besar seperti yang sering kita alami saat menghadapi presentasi penting, bicara di muka publik, ujian skripsi, dan lain-lain adalah hal yang wajar. Kita bisa mengurangi rasa panik itu dengan beberapa hal, seperti :

  1. Atur Napas Sambil Pejamkan Mata
    Ini adalah cara paling utama dan mudah untuk dilakukan ketika Anda mengalami serangan panik. Selama menarik napas dalam, tutup mata. Itu dapat menghalangi rangsangan ekstra dan membuatnya lebih mudah untuk fokus pada pernapasan Anda.

  2. Batasi Rangsangan
    Sebagai contoh, Anda bisa pindah ke tempat yang lebih tenang untuk menyendiri, atau berjalan-jalan untuk menenangkan diri. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan memikirkan hal lain untuk mengalihkan pikiran.

  3. Mendengarkan Musik Menggunakan Headset
    Mendengarkan musik dengan headset adalah salah satu cara untuk mengatasi serangan panik, terutama jika serangan panik yang dialami terjadi di tempat yang bising. Sebab, keributan dapat memperburuk serangan panik.

Normal rasanya jika kita merasa cemas, panik dan gugup. Itu adalah bagian dari emosi yang dialami setiap hari, namun jika dialami secara berlebihan itu juga tidak baik. Untuk mengurangi rasa panik sendiri bisa dilakukan dengan cara :

  • Tengankan diri - dapat dilakukan dengan cara menarik napas secara perlahan dan membuang secara perlahan melalui mulut.
  • Mengalihkan emosi negatif - Hentikan pikiran negatif dengan memikirkan hal lain seperti berjalan-jalan di sekitar rumah, membaca buku, bermain game atau menonton film.
  • Hindari hal yang bisa memperburuk kondisi - caranya dengan cukup tidur, menghindari kopi di malam hari, berendam air hangat.
  • Meditasi - dilakukan kurang lebih 10-15 menit perharinya.
  • Curhat atau cerita dengan teman, keluarga atau sahabat - Hal ini disebabkan karena dengan bersosialisasi dapat merangsang produksi hormon oksitosin yang merupakan hormon pengurang rasa cemas dan stres.

Perasaan panik pastinya setiap orang pernah mengalaminya, termasuk aku pribadi. Perasaan tersebut muncul karena timbulnya rasa cemas yang berlebihan sehingga membuat seseorang menjadi tidak percaya diri dan takut gagal. Hal ini biasanya kerap terjadi pada mahasiswa yang dituntut untuk dapat berbicara di depan public, baik itu presentasi di depan kelas ataupun ujian skripsi. Menurut Aryadillah (2017), berbicara di depan public seringkali membuat seseorang merasa cemas sehingga mempengaruhi proses dalam komunikasi. Rasa panik tersebut dapat muncul pada seseorang karena berbagai faktor seperti kurangnya persiapan, belum berpengalaman, rasa tidak percaya diri, dan lain-lain.

Namun, rasa panik yang muncul karena merasa cemas tersebut tentu bisa diatasi. Berdasarkan pengalamanku pribadi, untuk mengurangi atau mengatasi rasa panik yang mungkin akan terjadi tentunya adalah melakukan persiapan dengan matang. Sebab, jika kita telah mempersiapkannya semaksimal mungkin maka akan membuat kita jauh lebih percaya diri. Sehingga hal ini akan membantu kita untuk menyingkirkan pikiran-pikiran negative dan menggantinya dengan pikiran-pikiran positif. Selanjutnya yaitu menetapkan mindset yang positif. Contohnya adalah meyakinkan diri bahwa kita dapat melewatinya dan memperoleh hasil yang baik, sebab telah mempersiapkannya dengan sebaik mungkin. Selain itu, hal yang dapat kita lakukan adalah mengatur pernafasan dengan teknik 4-7-8, yang mana ini sangat membantu aku untuk mengontrol detakan jantung yang semakin kencang. Dan yang tidak kalah penting adalah berdoa, agar semua hal yang akan kita hadapi bisa dilewati dengan baik dan diberikan kemudahan serta kelancaran dalam prosesnya.

Sumber

Aryadillah. 2017. Kecemasan Dalam Public Speaking (Studi Kasus Pada Presentasi Makalah Mahasiswa). XVII (2)

Serangan panik itu kompleks. Salah satu masalah yang menambah kompleksitasnya adalah bahwa serangan panik sering kali bersifat reaksioner, dan lebih sering terjadi semakin kamu memikirkannya dan semakin kamu mengkhawatirkannya

Meskipun serangan panik bisa tiba-tiba muncul, biasanya disebabkan oleh kepekaan yang berlebihan terhadap perasaan kamu, dalam pola yang menyerupai ini:

  1. Kamu menjalani hidup kamu dengan khawatir tentang serangan panik.
  2. Kamu merasakan sesuatu apa saja seperti sedikit peningkatan detak jantung atau ketidaknyamanan ringan.
  3. Kamu selalu menyadarinya, karena serangan panik membuatmu terlalu peka terhadapnya.
  4. Kamu kemudian khawatir atau yakin akan mendapatkan serangan panik.
  5. Kekhawatiran ini membanjiri tubuhmu dengan kecemasan.
  6. Kamu mendapat serangan panik.

Kepekaan berlebihan dikenal sebagai hipersensitif, dan ini adalah kondisi yang sangat umum terjadi pada mereka yang mengalami kecemasan dan serangan panik.

Pada dasarnya, kamu menjadi terlalu terbiasa dengan tubuhmu karena kamu selalu mengkhawatirkan serangan panik lainnya, dan ini membuatmu memperhatikan setiap perubahan yang dialami tubuhmu, yang membanjirimu dengan kecemasan karena kamu khawatir itu bisa berarti serangan panik lainnya. Selain itu, kecemasan karena mengkhawatirkan serangan panik dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dengan sendirinya, yang dapat berperan sebagai sensasi yang memicu serangan tersebut.