Bagaimana cara mengoptimasi situs web?


Menurut penjabaran Cosa (2009), terdapat beberapa cara yang juga dapat mengoptimalkan situs, yaitu:

  • Membatasi penggunaan multimedia, seperti flash intro
    Terdapat banyak penggunaan multimedia pada sebuah situs web yang sebenarnya tidaklah berguna dan jarang bermanfaat bagi pengunjung situs. Hal ini terjadi dikarenakan masih banyaknya desainer web yang melakukannya hanya karena senang melakukannya dan masih terjebak pada paradigma bahwa sebuah situs sebaiknya tampil dengan format yang cantik dan rumit.

    Pembangun situs dapat tetap memanfaatkan multimedia pada situs web mereka untuk beberapa hal lain yang bermanfaat, seperti untuk presentasi dan demo isi situs. Tetapi bagaimanapun juga, kebanyakan, intro situs yang berbasis ash lebih sering hanya sekedar tampil tanpa manfaat yang optimal. search engine juga tidak dapat mengindeksnya karena intro- intro tersebut memang tidak menghasilkan konten yang dapat diindeks.

    Karenanya, pemilik situs sangat disarankan untuk mengabaikan penggu- naan intro ash dan menggantinya dengan teks yang riil.

  • Menggunakan teks, bukan grafik
    Terdapat juga beberapa situs web yang jika dilihat sekilas penampilannya maka akan terlihat seperti memiliki teks yang padat. Padahal jika diperhatikan secara lebih mendetail, apa yang nampak seperti teks itu, sebenarnya adalah grafik atau gambar yang membentuk teks.

    Situs web yang dirancang dengan cara seperti ini biasanya dilakukan untuk menghindari tidak dikenalinya jenis font yang digunakan desainer web oleh browser. Resikonya, search engine tidak dapat mengindeks teks tersebut, karena pada dasarnya halaman situs web yang demikian memang tidak menyediakan teks riil yang dapat diindeks oleh search engine .

    Walaupun, mungkin, halaman situs tersebut terlihat memiliki banyak keyword, search engine pada akhirnya tetap tidak membaca apapun.

    Dari perspektif penggunaan pun, desain seperti ini tidaklah optimal, karena grafik memakan waktu download pada browser yang lebih lama dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan oleh teks untuk di-download.

  • Menggunakan alt text
    Ketika pembangun situs menggunakan gambar pada halaman situsnya, pada gambar tersebut disarankan untuk menggunakan atribut alt. Atribut ini akan menunjukkan uraian dan deskripsi bagi pengguna internet yang menggunakan browser berbasis teks, maupun browser yang sebenarnya mampu menampilkan gambar, tetapi pengguna memilih untuk tidak me- nampilkan gambar pada browsernya. Beberapa pengguna internet pada akhir-akhir ini memilih untuk tidak menampilkan gambar pada browser- nya dengan alasan untuk menghemat bandwidth.

    Search engine juga menggunakan teks alt sebagai salah satu petunjuk yang mengacu pada tema atau topik sebuah halaman web.

  • Menghindari penggunaan teknologi web yang paling mutakhir.
    Pemilik situs sebaiknya menggunakan teknologi yang selangkah dibelakang versi teknologi web yang paling akhir. Hal ini dikarenakan tidak semua tipe browser, dari segi penggunaan, bekerja dengan cara yang sama. Tiap- tiap browser memiliki karakteristik teknis yang berbeda, bug yang berbeda, dan metode menangani trik-trik teknis yang berbeda pula.

    Penggunaan teknologi yang paling mutakhir juga sering kali membin- gungkan search engine . Menurut Baldwin (2004), Google menyukai teks hitam dengan latar belakang putih, atau dengan kata lain, Google, dan juga search engine lainnya menyukai tampilan yang sederhana. Semakin rumit tampilan situs yang dibangun, search engine akan semakin kesulitan mengindeks dan mengkategorikan isi situs tersebut.

  • Menghindari penampilan situs yang terlalu cantik.
    Biasanya sebuah perusahaan ingin memiliki identitas yang berbeda dengan perusahaan lainnya. Dan pada ranah web, hal yang demikian juga terjadi. Demi sebuah identitas yang berbeda, bisa terdapat sebuah situs yang tampil dengan desain berbeda dengan situs-situs lain pada umumnya. Perbedaan tersebut bisa meliputi tampilan tool navigasi yang justru akan menyulitkan pengunjung karena sudah terbiasa dengan tampilan dan format navigasi yang umum.

    Sebagai contoh, terdapat sebuah situs web dengan banyak tampilan navigasi berupa sebuah gambar yang besar yang bisa jadi tidak diketahui oleh pengunjung apakah gambar tersebut mengandung sebuah link atau tidak. Pengunjung hanya dapat mengetahui setelah mereka mengarahkan mouse mereka pada gambar tersebut.

    Tampilan yang terlalu cantik dan berlebihan justru dapat menjadi bumerang, karena pengunjung kesulitan menemukan jalan pada situs web mereka. Kesulitan pada pengunjung juga dapat menyulitkan posisi situs web pada search engine .

  • Menghindari penggunaan frame.
    Beberapa waktu yang lalu, situs web dengan frame sangatlah populer, tetapi pada perkembangannya, frame menjadi sesuatu yang tidak diminati. Hal ini dikarenakan situs menjadi susah dinavigasi. terdapat banyak pengguna internet yang menggunakan resolusi yang lebih rendah.

    Dalam kaitannya dengan search engine , search engine juga tidak dapat menjelajahi situs web dengan frame secara optimal.

  • Fleksibilitas bagi penunjang situs, seperti link untuk kembali ke halaman utama.
    Fleksibilitas bagi pengunjung situs mutlak menjadi sesuatu yang sangat diperlukan. Desain web yang rumit dan membuat pengunjung bingung tentunya akan menghambat jalannya proses penjelajahan. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    • Sebuah situs haruslah bisa dinilai nyaman dari sudut pandang pengunjung dan tidak terdapat navigasi yang menyusahkan.
    • Pengunjung situs haruslah diusahakan agar mereka dapat menemukan apa yang mereka inginkan dengan cepat.
    • Pada tiap-tiap halaman harus terdapat link yang memudahkan pengunjung untuk kembali ke halaman awal.

    Search engine tidak menyukai halaman yang tidak menyediakan navigasi untuk kembali ke halaman utama. Pertimbangkan pula apabila halaman tersebut di-link oleh sebuah situs. Pengunjung dapat menemukan hala- man tersebut tetapi tidak dapat beranjak ke halaman lain.

    Halaman situs sangat perlu memiliki desain yang mampu membuat nyaman pengunjungnya. Pengunjung harus dapat dengan cepat menemukan informasi yang diinginkannya antara satu halaman ke halaman lainnya.

  • Menyediakan jalan yang berbeda-beda.
    Tiap pengunjung memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Untuk itu pembangun situs juga harus menyediakan beberapa kemungkinan jalan bagi
    pengunjung untuk menjelajahi situs web yang telah dibangun. Dengan memberi banyak jalan kepada pengunjung untuk menjelajahi situs web, berarti juga memastikan search engine dapat menjelajahi situs web tersebut dengan mudah.

    Beberapa sistem navigasi yang dapat ditambahkan pada situs web, antara lain:

    • Sitemap
      Yaitu sebuah halaman yang terhubung dengan keseluruhan halaman yang terdapat pada situs.
    • Tabel yang berisi konten atau indeks halaman.
      Pemilik situs dapat mengurutkan isi tabel ini secara tematis atau menurut abjad.
    • Bar navigasi
    • Link untuk navigasi yang berupa teks.
      Sebaiknya pula link berbentuk teks tersebut ditempatkan pada bagian atas halaman, dan tidak disarankan untuk ditempatkan pada bagian bawah halaman. Hal ini dikarenakan, pada situs web yang terlalu kompleks, search engine bisa saja melewatkan bagian bawah hala- man.
  • Menggunakan teks link yang panjang.
    Pengunjung lebih menyukai link berbentuk teks yang tidak terdiri dari kata tunggal, tetapi mampu memberikan gambaran singkat tentang halaman apa yang akan mereka kunjungi jika mengakses link tersebut. Teks link yang panjang memberikan kemudahan kepada pengunjung ketika menjelajahi situs web yang bersangkutan.

  • Menghindari restrukturisasi secara kontinyu.
    Situs web yang terlalu sering diperbaiki dapat menimbulkan berbagai problem-problem, seperti kemungkinan link dari situs web lain yang masuk ke situs web yang telah dibangun menjadi rusak, dan menyulitkan search engine untuk menjelajahi karena tidak dapat menjangkau halaman web melalui link yang rusak. Pengunjung yang mungkin telah melakukan bookmark halaman situs pada versi sebelumnya dikhawatirkan juga tidak dapat mengakses halaman yang dimaksud karena link yang tidak berfungsi.

    Untuk itu pemilik situs harus memastikan terlebih dahulu apakah situs web sudah dalam keadaan x sebelum didaftarkan pada search engine .

  • Cek ejaan.
    Ejaan yang benar dapat mempengaruhi kredibilitas di mata pengunjung situs. Situs web dengan konten yang memiliki ejaan baku dapat menimbulkan kesan profesional di mata pengunjng, selain agar tidak menyia- nyiakan keyword penting yang akan mempengaruhi posisi situs web di search engine .