Bagaimana cara mengobati penyakit Tuberkolosis?

Tuberkulosis

Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC, adalah penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Bagaimana mengobatinnya ?

Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC, adalah penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini ditularkan dari penderita TB aktif yang batuk dan mengeluarkan titik-titik kecil air liur dan terinhalasi oleh orang sehat yang tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini. TB termasuk dalam 10 besar penyakit yang menyebabkan kematian di dunia. Data WHO menunjukkan bahwa pada tahun 2015, Indonesia termasuk dalam 6 besar negara dengan kasus baru TB terbanyak.

TB paling sering menyerang paru-paru dengan gejala klasik berupa batuk, berat badan turun, tidak nafsu makan, demam, keringat di malam hari, batuk berdarah, nyeri dada, dan lemah. Jenis batuk juga bisa berdahak yang berlangsung selama lebih dari 21 hari.

Saat tubuh kita sehat, sistem kekebalan tubuh dapat memberantas basil TB yang masuk ke dalam tubuh. Tapi, sistem kekebalan tubuh juga terkadang bisa gagal melindungi kita.

Basil TB yang gagal diberantas sepenuhnya bisa bersifat tidak aktif untuk beberapa waktu sebelum kemudian menyebabkan gejala-gejala TB. Kondisi ini dikenal sebagai tuberkulosis laten. Sementara basil TB yang sudah berkembang, merusak jaringan paru-paru, dan menimbulkan gejala dikenal dengan istilah tuberkulosis aktif.

Penyakit yang tergolong serius ini dapat disembuhkan jika diobati dengan benar. Langkah pengobatan yang dibutuhkan adalah dengan mengonsumsi beberapa jenis antibiotik dalam jangka waktu tertentu.

Sementara langkah utama untuk mencegah TB adalah dengan menerima vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Di Indonesia, vaksin ini termasuk dalam daftar imunisasi wajib dan diberikan sebelum bayi berusia 2 bulan.

Sumber : www.alodokter.com

Pengobatan penderita Tuberkulosis paru BTA (+) bertujuan untuk menyembuhkan penderita, mencegah kematian, menegah kekambuhan, memutuskan mata rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap OAT (Obat Anti Tuberkulosis).

Prinsip pengobatan, OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat. Untuk menjamin kepatuhan penderita dalam menelan obat dilakukan pengawasan langsung oleh seorang pengawas minum obat (PMO). Pengobatan Tuberkulosis diberikan dalam dua tahap, yaitu tahap awal (intensif) adalah penderita mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat, dan tahap lanjut adalah penderita mendapat jenis obat yang lebih sedikit namun jangka panjang (4 bulan). Tahap ini untuk membunuh kuman persister sehingga mencegah kekambuhan. (Kemenkes, 2011)

Hasil Pengobatan Penderita Tuberkulosis Paru BTA (+)


  • Sembuh, adalah Penderita telah menyelesaikan pengobatannya secara lengkap dan pemeriksaan apusan dahak ulang (follow-up) hasilnya negatif pada AP dan pada satu pemeriksaan sebelumnya.

  • Pengobatan Lengkap, adalah penderita yang telah menyelesaikan pengobatannya secara lengkap tetapi tidak ada hasil pemeriksaan apusan dahak ulang pada AP dan pada satu pemeriksaan sebelumnya.

  • Meninggal, adalah penderita yang meninggal dalam masa pengobatan karena sebab apapun, antara lain :

    • Putus berobat (Default), adalah penderita yang tidak berobat 2 bulan berturut-turut atau lebih sebelum masa pengobatannya selesai.

    • Gagal, adalah Penderita yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan.

    • Pindah (Transfer out), adalah penderita yang dipindah ke unit pencatatan dan pelaporan (register) lain dan hasil pengobatannya tidak diketahui.